Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Kembali Serang Yaman, Tiga Orang Tewas

ilustrasi serangan udara (unsplash.com/ Ray Harrington)
ilustrasi serangan udara (unsplash.com/ Ray Harrington)
Intinya sih...
  • Amerika Serikat (AS) melancarkan 13 serangan udara di Yaman, termasuk di ibu kota Sanaa, setelah mengebom pelabuhan Ras Isa yang menewaskan 80 orang.
  • AS meningkatkan serangan terhadap Houthi sejak Maret 2025, Donald Trump berjanji menggunakan kekuatan besar-besaran hingga Houthi menghentikan serangan terhadap kapal di Laut Merah.
  • Houthi telah melancarkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal yang mereka klaim berkaitan dengan Israel sejak November 2023. Kelompok ini juga diketahui sebagai pendukung Tuhan yang menguasai wilayah Yaman.

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dilaporkan melancarkan 13 serangan udara terhadap pelabuhan dan bandara di kota Hodeidah, Yaman, pada Sabtu (19/4/2024). Serangan itu terjadi 2 hari setelah Washington mengebom pelabuhan minyak Ras Isa, yang menewaskan sedikitnya 80 orang.

Dilaporkan oleh al-Masirah, AS juga menyerang distrik al-Thawra, Bani Matar, dan al-Safiah yang berlokasi di ibu kota Sanaa. Sedikitnya tiga orang tewas dan empat lainnya terluka. Washington sejauh ini belum memberikan komentar terkait serangan terbarunya.

Terlepas dari serangan AS, kelompok Houthi telah berjanji akan terus melakukan operasi militer melawan Israel dan pasukan AS di kawasan tersebut.

1. AS tekan Houthi untuk hentikan serangan di Laut Merah

Sejak Maret 2025, AS telah meningkatkan serangan terhadap Houthi di Yaman, menargetkan kilang minyak, bandara, dan lokasi rudal. Presiden AS, Donald Trump, telah berjanji akan menggunakan kekuatan besar-besaran sampai kelompok pemberontak itu menghentikan serangan mereka terhadap kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah.

Houthi telah melancarkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal-kapal yang mereka klaim berkaitan dengan Israel sejak November 2023. Mereka mengatakan bahwa tindakan tersebut bertujuan menekan Israel agar menghentikan agresi militer di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 51 ribu warga Palestina sejak Oktober 2023.

Houthi sempat menghentikan serangannya ketika gencatan senjata di Gaza diumumkan pada Januari 2025. Namun, serangan tersebut berlanjut setelah Israel memblokir bantuan kemanusiaan dan kembali membombardir wilayah Palestina tersebut pada Maret, dilansir dari Anadolu.

2. Dukungan Houthi terhadap Gaza tidak akan goyah

Pada Jumat (18/4/2025), pejabat Houthi, Mohammed Nasser al-Atifi, mengatakan bahwa kejahatan yang dilakukan AS tidak akan menggoyahkan dukungan rakyat Yaman terhadap Gaza. Menurutnya, serangan tersebut justru semakin memperkuat keteguhan dan ketahanan mereka.

Beberapa jam setelah serangan terhadap pelabuhan Ras Isa pada Kamis (17/4/2025), Houthi mengumumkan telah meluncurkan serangan rudal ke sejumlah lokasi di Israel dan dua kapal induk AS. Militer Israel, pada Jumat, melaporkan telah mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman.

Houthi, yang juga dikenal sebagai Ansar Allah atau “pendukung Tuhan”, adalah kelompok bersenjata yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk Sanaa. Kelompok ini muncul pada 1990-an, namun mulai dikenal luas pada 2014 ketika mereka merebut Sanaa dan memaksa Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi meninggalkan negara itu.

3. Sekjen PBB prihatin atas serangan terhadap pelabuhan Ras Isa

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengaku sangat prihatin terhadap serangan udara yang dilakukan AS di pelabuhan Ras Isa. Paramedis dan pekerja pelabuhan dilaporkan termasuk di antara korban jiwa.

"Guterres juga mengungkapkan kekhawatirannya akan kerusakan pelabuhan dan kemungkinan kebocoran minyak ke Laut Merah," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, dilansir dari Al Jazeera.

Militer AS sebelumnya menyatakan bahwa serangan udara terhadap Ras Isa bertujuan memutus pasokan bahan bakar dan pendapatan Houthi. Serangan tersebut menjadi salah satu yang paling mematikan yang pernah dilancarkan AS di Yaman.

Sekitar 70 persen impor Yaman dan 80 persen bantuan kemanusiaan masuk melalui pelabuhan Ras Isa, Hodeidah, dan as-Salif. Ras Isa juga merupakan titik akhir dari jalur pipa minyak utama Yaman. Program Pembangunan PBB (UNDP) menyebut pelabuhan ini sebagai infrastruktur penting dan tak tergantikan di Yaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us