Joe Biden Setujui Penjualan Senjata ke Mesir Senilai Rp 10,1 Trilliun

Pasokan senjata akan digunakan untuk operasi kontra terorism

Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Joe Biden memberi tahu Kongres bahwa mereka telah menyetujui proposal penjualan rudal antitank dan peralatan militer lainnya senilai 691 juta dollar AS (Rp10,1 trilliun) ke Mesir.

Jika tercapai, maka penjualan tersebut akan mencakup 5.070 rudal antitank jenis TOW 2A hingga peralatan militer dan layanan pelatihan lainnya, dilansir Middle East Eye

1. Akan digunakan untuk operasi kontraterorisme

Joe Biden Setujui Penjualan Senjata ke Mesir Senilai Rp 10,1 TrilliunIlustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan, senjata-senjata itu akan mengisi persediaan Mesir yang digunakan untuk operasi kontraterorisme dan operasi keamanan perbatasan.

"Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat (AS) dengan membantu meningkatkan keamanan sekutu utama Non-NATO yang terus menjadi mitra strategis penting di Timur Tengah," kata pernyataan itu.

Mesir selama bertahun-tahun telah berupaya melawan militan di semenanjung Sinai. Awal bulan ini, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 11 tentara Mesir di Sinai.

Baca Juga: 10 Cabang ISIS di Berbagai Belahan Dunia Selain ISIS-K 

2. Mesir kerap mendapat bantuan militer dari AS 

Joe Biden Setujui Penjualan Senjata ke Mesir Senilai Rp 10,1 TrilliunPresiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden melambaikan tangan kepada wartawan sebelum masuk ke pesawat kampanye menjelang perjalanan menuju North Carolina, di Bandara Newscastle di Newcastle, Delaware, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)

Mesir adalah sekutu strategis AS di kawasan itu. Mesir menerima sekitar 1,3 miliar dollar dalam bentuk bantuan militer AS setiap tahun, yang merupakan jumlah tertinggi kedua dari negara mana pun setelah Israel.

Namun, hubungan antara kedua negara sekutu itu berada di bawah tekanan karena kritik  Biden terhadap masalah hak asasi manusia di Mesir.

Tahun lalu, pemerintah menangguhkan 130 juta dollar bantuan militer ke Mesir, dengan alasan masalah hak asasi manusia. Keputusan itu mendapat kritikan dari beberapa anggota parlemen AS.

3. Mesir memasok senjata dari Rusia

Joe Biden Setujui Penjualan Senjata ke Mesir Senilai Rp 10,1 TrilliunIlustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Eluoec)

Dalam beberapa tahun terakhir, Mesir juga telah memasok senjata dari negara lain. Negara tersebut juga membuat kesepakatan dengan Prancis dan Rusia.

Antara 2017 dan 2021, Moskow adalah satu-satunya penyedia senjata terbesar ke negara itu, ketika Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi berupaya meminimalisir pada ketergantungan terhadap AS.

Tetapi, invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi Barat telah melumpuhkan industri pertahanan Moskow. Hal itu meningkatkan harapan AS bahwa mereka dapat mengalihkan Mesir, serta negara-negara Timur Tengah lainnya, dari lingkaran Kremlin.

Baca Juga: Mitos Menabrak Kucing Bikin Sial, Ternyata Berasal dari Mesir

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya