Ketua Uni Afrika Akan Kunjungi Rusia-Ukraina: Kami Ingin Perdamaian!

Ekonomi negara-negara Afrika terdampak atas perang Rusia

Jakarta, IDN Times - Ketua Uni Afrika sekaligus Presiden Senegal, Macky Sall, akan melakukan kunjungan ke Rusia dan Ukraina dalam beberapa pekan mendatang. Ia akan berkunjung atas nama Uni Afrika, dikutip dari Al Jazeera, Senin (23/5/2022).

Sebelumnya, kunjungan dijadwalkan akan dilakukan pada 18 Mei, namun harus ditunda karena masalah penjadwalan, sementara tanggal baru telah diajukan. Tidak ada informasi secara pasti kapan kunjungan tersebut akan dilakukan.

1. Dukung de-eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina 

Ketua Uni Afrika Akan Kunjungi Rusia-Ukraina: Kami Ingin Perdamaian!Pertemuan Macky Sall dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz, di Senegal, 22 Mei 2022. (Twitter.com/Macky Sall)

Dilansir Reuters, dalam sebuah konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, Sall mengatakan ingin melihat de-eskalasi di Ukraina dan perdamaian melalui dialog antara kedua negara dan dua sisi.

"Kami tidak ingin bersekutu dalam konflik ini, sangat jelas kami menginginkan perdamaian. Meskipun kami mengutuk invasi, kami bekerja untuk de-eskalasi, untuk gencatan senjata, untuk dialog. itu adalah posisi Afrika," ungkap Sall.

Ia mengatakan, begitu jadwal sudah ditetapkan oleh pihak Rusia, maka dia akan segera berangkat. Ia juga meminta kepala negara Uni Afrika lainnya untuk ikut bertemu presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.

Baca Juga: Wali Kota di Ukraina Antek Rusia Terluka Akibat Serangan Bom

2. Perang Rusia dan Ukraina sangat berdampak pada ekonomi Afrika 

Ketua Uni Afrika Akan Kunjungi Rusia-Ukraina: Kami Ingin Perdamaian!Anak-anak yang terdampak konflik di bagian utara Ethiopia. (twitter.com/UNICEF Ethiopia)

Perekonomian negara-negara Afrika memburuk sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai. Harga bahan pokok seperti seral dan bahan bakar dilaporkan semakin meningkat.

Diketahui, banyak negara Afrika bergantung pada Rusia dan Ukraina untuk impor gandum, pupuk, atau minyak nabati. Beberapa negara yang tidak begitu ketergantungan impor dari kedua negara tersebut, bahkan secara tidak langsung, terkena imbas dari kenaikan harga komoditas utama dunia.

“Banyak negara di Afrika sudah mengalami krisis pangan. Kenaikan harga menambah penderitaan jutaan orang yang jatuh ke dalam kemiskinan oleh pandemik COVID-19, yang membutuhkan tindakan segera oleh pemerintah dan komunitas internasional,” kata Human Rights Watch, dalam laporannya.

Pemerintah dan donor bantuan kini harus memastikan akses pangan yang terjangkau di Afrika, dengan meningkatkan bantuan ekonomi serta upaya perlindungan sosial. Jika tidak, jutaan orang di seluruh benua Afrika mungkin mengalami kelaparan.

3. Beberapa negara Afrika abstain dalam resolusi PBB atas invasi Ukraina 

Ketua Uni Afrika Akan Kunjungi Rusia-Ukraina: Kami Ingin Perdamaian!Ketua Uni Afrika, Macky Sall. (Twitter.com/Macky Sall)

Sementara itu, pada awal Maret, Senegal abstain dari pemungutan suara pada resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diadopsi secara luas untuk meminta Rusia menarik diri dari Ukraina.

Namun, beberapa minggu kemudian ia memilih mendukung resolusi lain yang menuntut Rusia menghentikan perang.

Hampir setengah dari negara-negara Afrika abstain atau tidak memberikan suara pada dua resolusi PBB tersebut.

Baca Juga: Vladimir Putin Dituduh Rekrut Ahli Bom Suriah untuk Hancurkan Ukraina

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya