Kongo Tuduh Rwanda Kirim Pasukan 500 Khusus Lintasi Perbatasan

Rwanda sebut pernyataan itu tidak benar

Jakarta, IDN Times - Angkatan bersenjata Republik Demokratik Kongo menuduh Rwanda mengirim 500 pasukan khusus yang menyamar ke wilayah Kongo.

Tuduhan itu dikeluarkan pada Kamis (9/6/2022), dan merupakan yang terbaru dalam perselisihan yang meningkat antara kedua negara tetangga itu.

Juru bicara militer Rwanda menyebut kabar itu sebagai berita hoaks. Seorang juru bicara pemerintah mengatakan, Rwanda tidak akan menanggapi tuduhan tak berdasar tersebut, dilansir Reuters.

1. Pasukan diduga berseragam hijau-hitam 

Kongo Tuduh Rwanda Kirim Pasukan 500 Khusus Lintasi PerbatasanIlustrasi Penembakan (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam sebuah pernyataan, militer Kongo mengatakan bahwa pasukan khusus Rwanda mengenakan seragam hijau dan hitam yang berbeda dari seragam biasa mereka.

Pasukan itu dikabarkan telah dikerahkan di daerah Tshanzu, provinsi Kivu Utara, yang berbatasan dengan Rwanda.

Ia meminta penduduk setempat untuk berhati-hati dan menandai siapa pun yang mereka lihat dengan seragam hijau-hitam.

Baca Juga: Rwanda Tuduh Pasukan Republik Kongo Tembaki Wilayahnya

2. Kedua negara kerap saling tuduh 

Kongo Tuduh Rwanda Kirim Pasukan 500 Khusus Lintasi PerbatasanIlustrasi militer Kongo (twitter.com/CommandPost UG)

Kongo menuduh Rwanda secara aktif mendukung kelompok pemberontak M23, yang telah melancarkan serangan secara berkelanjutan di perbatasan timur Kongo sejak merebut sebagian besar wilayah pada 2012 hingga 2013.

"Hari ini jelas tidak ada keraguan, Rwanda telah mendukung M23 untuk datang dan menyerang DRC," kata Presiden Felix Tshisekedi, Minggu (5/6/2022), dikutip Al jazeera.

Rwanda menyangkal hal ini dan sebaliknya menuduh tentara Kongo menembaki wilayahnya sendiri dan bertempur bersama FDLR. Untuk diketahui, FDLR adalah kelompok bersenjata yang dijalankan oleh etnis Hutu yang melarikan diri dari Rwanda setelah terlibat dalam genosida 1994.

Pernyataan tentara Kongo juga mengatakan bahwa pemberontak M23, yang didukung oleh Rwanda, telah menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB di daerah Rutshuru, juga di Kivu Utara, dan telah melukai tiga penjaga perdamaian Tanzania.

3. Perang berkelanjutan 

Kongo Tuduh Rwanda Kirim Pasukan 500 Khusus Lintasi PerbatasanIlustrasi Penembakan (IDN Times/Mardya Shakti)

Sejauh ini, belum ada tanggapan lebih lanjut dari utusan PBB yang berada di Kongo.

Pertempuran terakhir di Kongo timur telah memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka. Wilayah itu hanya memiliki sedikit jeda dari perang sejak Rwanda dan Uganda menyerbu tahun 1996, dengan alasan ancaman dari kelompok-kelompok milisi lokal.

M23 adalah yang terbaru dalam serangkaian pemberontakan etnis Tutsi yang bangkit melawan pasukan Kongo. Mereka mengklaim membela kepentingan Tutsi melawan milisi etnis Hutu.

Baca Juga: Terpidana Genosida Rwanda 1994 Meninggal di Mali

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya