Rwanda Tuduh Pasukan Republik Kongo Tembaki Wilayahnya

Rwanda minta penyelidikan dilakukan usai insiden

Jakarta, IDN Times - Pada Senin (23/5/22), Rwanda menuduh bahwa pasukan Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) telah menembaki distrik Musanze yang ada di wilayahnya. Akibatnya, sejumlah warga sipil terluka.

Rwanda telah menyerukan untuk melakukan penyelidikan segera atas insiden tersebut. Sejauh ini pemerintah RD Kongo belum memberikan komentar.

Hubungan Rwanda dan RD Kongo mengalami keretakan saat insiden genosida terjadi pada tahun 1994. Beberapa dari mereka yang terlibat pembantaian di Rwanda, membentuk kelompok milisi di RD Kongo yang didukung pemerintah.

Baca Juga: WHO Sebut Ada 1.284 Kasus Suspek Cacar Monyet di RD Kongo

1. Penembakan lintas batas selama 21 menit

Rwanda Tuduh Pasukan Republik Kongo Tembaki WilayahnyaIlustrasi personel militer (Unsplash.com/Michael Mraz)

Kementerian Pertahanan Rwanda dalam sebuah pernyataan mengatakan pasukan RD Kongo telah melakukan tembakan lintas batas ke Musanze, utara Rwanda. Dalam serangan itu, beberapa warga sipil terluka dan properti rusak.

Menurut Deutsche Welle, penembakan lintas batas itu terjadi pada hari Senin pagi selama 21 menit. Beberapa tembakan roket meluncur ke Musanze.

"Mereka yang terluka menerima perawatan dan pejabat sedang menilai tingkat kerusakan. RDF (Angkatan Pertahanan Rwanda) telah meminta penyelidikan segera oleh EJVM regional, dan pihak berwenang Rwanda juga melibatkan rekan-rekan DRC (RD Kongo) atas insiden tersebut," kata militer Kementerian Pertahanan Rwanda.

Baca Juga: Kelompok Ekstremis Kongo Bantai Satu Desa Malam Hari, 21 Orang Tewas

2. Rwanda meminta penyelidikan atas insiden tembakan lintas batas

Sejauh ini, tidak ada keterangan yang rinci tentang tuduhan yang disebutkan oleh Rwanda. Pihak berwenang tidak memberikan jumlah pasti berapa jumlah warga sipil yang terluka atau berapa banyak rumah penduduk yang mengalami kerusakan.

Menurut Associated Press, juru bicara militer Rwanda, Ronald Rwivanga, menjelaskan pihak berwenang telah melibatkan rekan-rekan RD Kongo untuk melakukan pembicaraan dan penyelidikan.

Rwanda juga telah meminta Mekanisme Verifikasi Bersama yang Diperluas (EJVM) untuk segera bergerak melakukan penyelidikan insiden tersebut.

Insiden kali ini menggemakan konflik lama antara RD Kongo dengan Rwanda. Di pertengahan tahun 1990-an, Kongo menuduh Rwanda mendukung militan bersenjata, M23, di negaranya.

Baca Juga: Serangan Militan Tewaskan 20 Warga Sipil di RD Kongo

3. Milisi M23 serangan pasukan PBB di RD Kongo

Rwanda Tuduh Pasukan Republik Kongo Tembaki Wilayahnyailustrasi milisi (Unsplash.com/Randy Fath)

Kelompok militan M23 adalah kelompok bersenjata yang berasal dari etnis Tutsi dan Hutu dari Rwanda. Beberapa dari mereka yang dianggap terlibat genosida Rwanda, telah membentuk milisi di Kongo timur.

Kinshasha menuduh Kigali telah mendukung M23. Tapi tuduhan itu dinilai tidak masuk akal dan secara keras telah dibantah.

Menurut All Africa, di wilayah timur RD Kongo, ketengan telah meningkat sejak bulan Maret lalu. M23 disebut telah menyerang dua pos tentara Kongo yang dekat perbatasan Rwanda dan Uganda. Bentrokan terjadi dengan militer.

Pada hari Minggu (22/5/22), pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bintou Keita, menuduh milisi M23 menyerang pasukan perdamaian di bagian timur RD Kongo. Dia mengutuk serangan yang dilancarkan oleh para milisi bersenjata tersebut.

 

Sumber rujukan:

https://www.dw.com/en/rwanda-accuses-congo-of-shelling-its-territory/a-61907477

https://apnews.com/article/africa-rwanda-kigali-f15398437a0f83c1939e8208d84179cd

https://allafrica.com/stories/202205240022.html

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya