Menlu Rusia Kunjungi Iran, Bahas Nuklir hingga Situasi Regional 

Keduanya berusaha bertahan di bawah sanksi Barat

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov, tiba di Iran pada Rabu (22/6/2022). Kunjungan itu dilakukan di tengah upaya pihak Barat yang berusaha menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang sempat terhenti.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengunggah klip pidato pembukaan Lavrov selama pertemuan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi. Dia mengatakan bahwa Moskow sedang beradaptasi dengan kebijakan agresif Barat.

"Di semua negara yang mengalami pengaruh negatif dari keegoisan yang diambil oleh Amerika Serikat dan sekutunya, muncul kebutuhan untuk mengatur ulang hubungan ekonomi mereka, sehingga dapat menghindari ketergantungan pada keinginan dan perubahan mitra Barat kita," kata Lavrov, dilansir Reuters.

1. Lavrov sampaikan salam dari presiden Putin 

Menlu Rusia Kunjungi Iran, Bahas Nuklir hingga Situasi Regional Presiden Rusia, Vladimir Putin (twitter.com/President of Russia)

Dilansir Almayadeen, ketika Lavrov menginjakkan kaki di Teheran pada Rabu, dia langsung disambut oleh presiden Raisi. Lavrov berterima kasih atas penyambutan tersebut dan menyampaikan salam langsung dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.

"Presiden Putin meminta saya untuk menyampaikan salam hangat dan harapan terbaiknya. Dia menantikan lebih banyak pertemuan dengan Anda," kata Lavrov.

Lavrov mengatakan bahwa Putin saat ini memiliki agenda yang sangat sibuk, dengan beberapa pertemuan tentang masalah ekonomi, sosial, perbankan, dan keuangan yang diadakan setiap hari.

Sementara itu, Raisi menanggapi dengan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Putin atas dekritnya tersebut, yang secara praktis menerapkan hasil pertemuan mereka di Moskow pada Januari lalu.

Baca Juga: Menlu Israel: Kunjungan Biden Sangat Signifikan untuk Melawan Iran

2. Membahas soal nuklir 

Menlu Rusia Kunjungi Iran, Bahas Nuklir hingga Situasi Regional Ilustrasi senjata nuklir (Pixabay.com/StockSnap)

Selama kunjungan dua hari tersebut, Lavrov dikabarkan akan membahas berbagai hal terutama kesepakatan nuklir 2015, situasi di Ukraina, Suriah, dan Afghanistan. Keduanya juga akan membahas terkait kerja sama komersial dan energi.

Bulan lalu, Moskow mengatakan bahwa Rusia dan Iran telah membahas pertukaran pasokan minyak dan gas serta pembangunan pusat logistik. Saat ini, keduanya tengah berada di bawah sanksi Barat.

Rusia disanksi atas invasinya ke Ukraina, sementara Iran tengah berjuang mempertahankan ekonominya atas sanksi Barat, yang diterapkan kembali setelah Washington keluar dari kesepakatan nuklir Teheran pada 2018.

Tidak ada rincian lebih lanjut terkait apa yang telah dibahas antara Lavrov dan Raisi pada pertemuan Rabu. Sementara itu, pada Kamis, Lavrov dijadawalkan untuk bertemu Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian.

3. Upaya negosiasi nuklir yang mandek 

Menlu Rusia Kunjungi Iran, Bahas Nuklir hingga Situasi Regional Presiden Iran Ebrahim Raisi. (Instagram.com/raisi_org)

Pembicaraan nuklir di Wina telah menemui jalan buntu sejak Maret, karena penolakan Washington untuk mencabut sanksi terhadap Iran untuk mengurangi penderitaan rakyat Iran.

Teheran juga mendesak Washington agar menghapus Korps Pengawal Revolusi Islam dari daftar organisasi teroris AS. Negara tersebut kembali disanksi usai penarikan AS dari kesepakatan nuklir pada 2018 lalu.

Raisi telah mengunjungi Moskow pada Januari dan mengatakan telah menyerahkan rancangan perjanjian kerja sama strategis kepada rekannya Putin, yang akan memperkuat kemitraan selama dua dekade ke depan.

Setelah perang di Ukraina mendorong harga minyak dan gas global meroket, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak membalas kunjungan tersebut dengan memimpin tim menuju ke Teheran pada akhir Mei.

Baca Juga: Iran Kirim Bantuan ke Afghanistan usai Dilanda Gempa 6,1 SR

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya