Menteri Irlandia Utara: Hamas Akan Jadi Mitra Perdamaian Timur Tengah

Hamas disebut punya kesamaan dengan tentara Irlandia Utara

Jakarta, IDN Times – Menteri Pertama Irlandia Utara, Michelle O'Neill, mengatakan Hamas pada akhirnya akan menjadi bagian dari mitra perdamaian di Timur Tengah. Menurutnya, Israel dan Palestina akan berdamai dengan ikutnya Hamas dalam proses tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan O’Neill dalam sebuah wawancara di stasiun Radio LBC Inggris, Kamis (8/2/2024). Pembawa acara Andrew Marr membuat perbandingan antara Hamas dan Tentara Republik Irlandia, kelompok yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Inggris, namun kemudian melucuti senjatanya dan berpartisipasi dalam proses perdamaian Irlandia Utara.

“Saya pikir Anda hanya perlu melihat contoh yang kami berikan untuk mengetahui betapa pentingnya dialog, dan itulah satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik,” kata O’Neill dilansir Al Jazeera.

1. Upaya perdamaian

Menteri Irlandia Utara: Hamas Akan Jadi Mitra Perdamaian Timur TengahIlustrasi pasukan Hamas (mfa.gov.il/Israel Ministry of Foreign Affairs)

Upaya mediasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata masih terus diperjuangkan oleh tiga negara lainnya sebagai mediator, yakni Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar.

Pada beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Timur Tengah untuk membahas kesepakatan tersebut. Dari pihak Qatar disebut bahwa Hamas memberikan tanggapan positif terkait usulan gencatan senjata.

“Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Namun kami tetap yakin bahwa kesepakatan itu mungkin dan memang penting, dan kami akan terus bekerja tanpa henti untuk mencapainya,” ujar Blinken, Selasa (6/2/2024).

Namun demikian, pada Rabu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak proposal tersebut. Ia tetap kekeuh untuk menghancurkan Hamas secara total.

“Tekanan militer yang berkelanjutan merupakan syarat yang diperlukan untuk pembebasan para sandera,” kata Netanyahu dilansir Reuters.

Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 4-1/2 bulan, di mana semua sandera akan dibebaskan, Israel akan menarik pasukannya dari Gaza dan kesepakatan akan dicapai untuk mengakhiri perang. Permintaan itu dianggap delusi oleh Netanyahu.

Baca Juga: 4 Bulan Serangan Israel di Gaza, 27.840 Orang Tewas

2. Perang yang berlebihan

Menteri Irlandia Utara: Hamas Akan Jadi Mitra Perdamaian Timur TengahPresiden Amerika Serikat, Joe Biden (twitter.com/President Biden)

Presiden AS Joe Biden menyebut bahwa perang Israel dan Hamas sudah mencapai taraf yang berlebihan.

“Ada banyak orang tak berdosa yang kelaparan. Banyak orang tidak bersalah yang berada dalam kesulitan dan sekarat dan hal ini harus dihentikan, nomor satu,” katanya pada Kamis.

Ia juga mengungkapkan kontribusi AS dalam memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza selama perang berlangsung. Selain itu, Biden juga mengatakan bahwa dia telah berupaya untuk meraih jeda dalam perang di Gaza.

“Saya pikir jika kita bisa mendapatkan penundaan, kita akan bisa memperpanjangnya sehingga kita bisa meningkatkan prospek bahwa pertempuran di Gaza akan berubah,” tambahnya.

3. Perang berlanjut

Menteri Irlandia Utara: Hamas Akan Jadi Mitra Perdamaian Timur TengahSeorang pria membawa bendera Palestina di tengah asap hitam. (pixabay.com/Hosny_Salah)

Konflik di Jalur Gaza hingga kini masih terus berlanjut. Israel masih menggempur Gaza dari darat, laut, dan udara.

Operasi militer di Rafah juga mulai dilakukan dengan aksi pengeboman setelah seblumnya telah menggempur kota selatan Gaza di Khan Younis. Wilayah ini akan menjadi target serangan darat selanjutnya oleh pasukan Israel.

Korban jiwa di Gaza semakin meningkat karena operasi Israel yang semakin gencar. Terbaru, jumlah korban tewas ditaksir hampir mencapai 28 ribu jiwa, sementara 67 ribu lainnya luka-luka.

Baca Juga: Netanyahu Tolak Usulan Gencatan Senjata dari Hamas

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya