Nelly Mutti: Ketua Parlemen Wanita Pertama Zambia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta – IDN Times, Parlemen Zambia telah memilih ketua wanita pertamanya beberapa hari setelah presiden baru, Hakainde Hichilema, menduduki kursi pemerintahan, laporan AP News (03/09/2021).
Sebelumnya, pada bulan Agustus, pemimpin oposisi itu berkampanye untuk bangkit dari masa lalu. Sejak pelantikannya pada 24 Agustus, Hichilema, telah mencoba menunjukkan perbedaan pemerintahan sebelumnya dan pemerintahan pada masanya dengan membuka kembali media dan menjamin kebebasan masyarakat.
1. Ketua parlemen wanita pertama
Pada Jumat (03/09/2021), parlemen memilih ketua wanita pertamanya. Nelly Mutti terpilih sebagai seorang ketua parlemen berkat sokongan dari partai dengan suara mayoritas, Partai Persatuan Pembangunan Nasional dari kubu Hichilema. Hal ini menempatkan Mutti sebagai seorang ketua parlemen wanita pertama di negara itu.
Mutti sebelumnya merupakan seorang pengacara hak asasi manusia (HAM) dan mantan ketua komisi anti korupsi di Zambia. Kedepannya, ia akan memimpin parlemen dimana partai yang berkuasa masih akan membutuhkan kerjasama dari partai oposisi untuk menyusun perubahan konstitusi.
2. Dilantik dengan dua wakilnya
Editor’s picks
Melansir Aljazeera, Mutti dilantik bersama dengan dua wakilnya yaitu Attractor Chisangano, anggota Partai Persatuan Pembangunan Nasional (UPND) pimpinan Hichilema, dan Moses Moyo, seorang yang terpilih menjadi anggota parlemen sebagai calon independen.
Hichilema mengatakan bahwa pelantikan Nelly Mutti sebagai ketua parlemen wanita pertama adalah untuk memperjuangkan hak-hak wanita dan memberikan peran dalam pemerintahan Zambia. Lebih lanjut, bahwa ia akan membiarkan parlemen bekerja secara independent dan tanpa pengaruh apapun dengan mengutamakan kesejahteraan rakyat.
3. Hichilema memecat beberapa pejabat
Hichilema yang menjanjikan “cahaya baru” langsung memecat beberapa komandan militer, polisi, dan penjara hanya dalam beberapa hari setelah ia dilantik. Hal ini dilakukannya karena masyarakat sipil telah lama menuduh pemerintahan sebelumnya yang menggunakan pihak kemanan untuk melakukan kekerasan pada masyarakat dan menangkap kritikus.
Hichilema sendiri pernah beberapa kali ditangkap pada masa pemerintahan sebelumnya, termasuk penahanan atas tuduhan makar yang pada akhirnya dibatalkan. Dia menunjuk Kuyomba Bwalya, penjaga penjaranya saat ditahan atas tuduhan makar, untuk menjadi wakil komisaris jenderal Lembaga Pemasyarakatan Zambia.
Baca Juga: Tertinggal dari Lawan, Presiden Zambia Klaim Pemilu Curang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.