Presiden Palestina: Siapa yang Lindungi Israel? Tentu PBB dan AS!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menyampaikan pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat (23/9/2022). Pada kesempatan itu, ia mengkritik PBB yang condong melindungi Israel atas konflik Palestina.
"Apakah Anda tahu siapa yang melindungi Israel agar tidak dimintai pertanggungjawaban? PBB. Dan di atas PBB, yang paling kuat di PBB," katanya, merujuk pada Amerika Serikat (AS), dilansir Middle East Eye.
Ia menyentil tindakan AS yang disebutnya hanya berpura-pura menegakkan hukum internasional dan melindungi hak asasi manusia, tetapi di sisi lain memberi dukungan pada Israel.
1. Kontras dengan pidato PM Israel
Abbas berpidato hampir selama satu jam. Dia mengatakan, Israel telah menghancurkan solusi dua negara (two-state solution) dan PBB gagal mengakhiri penjajahan Israel atas Palestina.
"(Israel) masih melalui kebijakannya saat ini, yang direncanakan dan disengaja, menghancurkan solusi dua negara. Israel tidak percaya pada perdamaian. Ia memaksakan status quo dengan kekerasan dan agresi," ungkap Abbas
Komentar Abbas sangat kontras dengan pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel yang berpidato sehari sebelumnya. Lapid justru menyatakan dukungannya atas solusi kedua negara.
Baca Juga: PBB Beberkan Kejahatan Perang Rusia di Ukraina: Buktinya Mengerikan!
2. Berharap negosiasi berlanjut
Kendati pernyataan Abbas bertentangan dengan PM Israel, seruan Lapid atas pembicaraan dua negara disebutnya sebagi perkembangan positif. Buktinya akan terlihat saat proses negosiasi.
“Ujian sebenarnya dari kredibilitas dan keseriusan sikap ini adalah bagi pemerintah Israel untuk segera kembali ke meja perundingan,” katanya, dikutip Reuters.
3. Solusi kedua negara terhenti
Terlepas dari seruan lisan Lapid, solusi dua negara masih terus mandek akibat pembangunan pemukiman Israel di Tepi Barat.
"Kepercayaan kami dalam mencapai perdamaian berdasarkan keadilan dan hukum internasional sayangnya memudar karena kebijakan pendudukan Israel," kata Abbas.
Hampir 700 ribu orang Israel tinggal di pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Menurut Abbas pada Jumat, itu merupakan 25 persen dari populasi Tepi Barat.
Baca Juga: Zelenskyy Desak PBB Menghukum Rusia melalui Pencabutan Hak Veto
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.