Rusia Bantah Tuduhan Kiev atas Pembunuhan Warga Sipil di Bucha

Rusia klaim tuduhan hanya propaganda Ukraina dan media Barat

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia membantah tuduhan Kiev atas pembunuhan warga sipil di Bucha, Ukraina. Rusia mengklaim, tidak ada satu pun warga yang menderita tindakan kekerasan saat pasukan Rusia memasuki wilayah itu.

Sebelumnya, Ukraina menerbitkan rekaman yang diklaim menunjukkan bukti kejahatan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia di Bucha. Kemenhan Rusia mengatakan video itu adalah bentuk provokasi.

"Semua foto dan video yang diterbitkan oleh rezim Kiev yang diduga bersaksi tentang beberapa kejahatan yang dilakukan oleh tentara Rusia di kota Bucha, wilayah Kiev, adalah provokasi lain," kata Kemenhan, dilansir Al Mayadeen, Minggu (3/4/2022).

Baca Juga: Ukraina Sebut Temukan 410 Jenazah di Kota Bekas Serangan Rusia

1. Kekerasan pasukan Rusia diduga hanya propaganda Ukraina dan media Barat 

Rusia Bantah Tuduhan Kiev atas Pembunuhan Warga Sipil di BuchaPengungsi dari Ukraina memasuki Polandia di perbatasan Medyka. (UNHCR/Chris Melzer)

Kemenhan juga mengklarifikasi bahwa semua unit Rusia benar-benar menarik diri dari kota di mana kejahatan itu diduga terjadi pada 30 Maret. Penarikan itu dilakukan sehari sebelum pembicaraan antara Moskow dan Kiev di Turki.

Selain itu, Rusia juga mengingat insiden rumah sakit bersalin di Mariupol, di antaranya, dengan mengatakan bahwa foto dan rekaman video dari Bucha adalah produksi Ukraina untuk media Barat.

“Selama angkatan bersenjata Rusia menguasai kota itu, penduduknya dapat dengan bebas bergerak dan menggunakan sarana komunikasi, dan pintu keluarnya juga tidak terhalang. Warga bisa melarikan diri dari pemukiman ke arah utara, termasuk ke Belarus, kapan saja,” kata kemenhan.

Baca Juga: Ukraina Tuduh Pasukan Rusia Tanam Ranjau di Tanah dan Mayat

2. Ukraina dilaporkan melakukan berbagai tindak kekerasan terhadap warga sipil 

Rusia Bantah Tuduhan Kiev atas Pembunuhan Warga Sipil di BuchaPengungsi memasuki Polandia dari Ukraina di titik penyeberangan perbatasan Medyka. (UNHCR/Chris Melzer)

Dilaporkan bahwa pinggiran selatan kota, termasuk wilayah pemukiman, menjadi target artileri berkaliber besar dan beberapa peluncur roket Ukraina sepanjang waktu. Itu bukan pelanggaran kejahatan pertama yang dilakukan oleh pihak Ukraina di Mariupol.

Batalyon Azov, yakni kelompok neo-Nazi sayap kanan, menembaki warga sipil selama proses evakuasi dari kota. Serangan itu menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai empat orang lainnya.

Kiev sebelumnya juga mengklaim bahwa rumah sakit di kota itu telah menjadi target serangan Rusia. Namun, tuduhan itu terbukti tidak benar.

Wakil Tetap Pertama Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dmitry Polyanskiy, mengungkapkan bahwa tuduhan itu salah. Dia mengingatkan PBB bahwa Moskow telah memperingatkan, rumah sakit yang dikelilingi tuduhan itu telah menjadi situs militer di tangan kaum radikal Ukraina.

Baca Juga: Ratusan Mayat Ditemukan di Bucha, Jerman: Sanksi Rusia Akan Diperberat

3. Rusia mulai berlakukan pidana terhadap milisi Ukraina  

Rusia Bantah Tuduhan Kiev atas Pembunuhan Warga Sipil di BuchaIlustrasi Penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Komite Investigasi Rusia pada Sabtu membuka kasus pidana terhadap militan Ukraina dan tentara bayaran atas penyanderaan yang mereka lakukan di sebuah rumah sakit bersalin di Mariupol. Menurut komite, milisi Ukraina tak dikenal menembak pada Jumat di gedung rumah sakit bersalin itu.

Setelah melepaskan tembakan, para militan merebut gedung itu, mengerahkan persenjataan berat, dan menangkap sedikitnya 100 warga sipil, termasuk wanita hamil dan sekitar 40 anak-anak. Mereka melanjutkan untuk menggunakannya sebagai sandera dan perisai manusia.

Pada Senin, pertempuran sengit dilaporkan terus berlanjut di kota Mariupol, Ukraina selatan, ketika pasukan Rusia berusaha merebut kota pelabuhan yang strategis itu, kata intelijen militer Inggris.

“Kota ini terus menjadi sasaran serangan yang intens dan membabi buta, tetapi pasukan Ukraina mempertahankan perlawanan yang gigih, mempertahankan kendali di daerah-daerah pusat,” kata Kemenhan, dilansir Al Jazeera.

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya