Rusia Tingkatkan Pasokan Gas ke Eropa Atasi Krisis Energi

Harga gas langsung turun setelah Rusia tingkatkan pasokan

Jakarta, IDN Times – Rusia memiliki potensi untuk meningkatkan pasokan gas alam ke Eropa dimana harga gas telah meningkatkan tekanan pada konsumen, kata Kremlin pada Kamis (7/10/2021), dialansir dari Aljazeera.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan rute transit gas yang ada memungkinkan untuk memperkuat pasokan sebelum pipa Nord Stream 2 baru yang dimaksudkan untuk membawa gas Rusia ke Jerman mulai beroperasi.

“Ada potensi, semua tergantung pada permintaan, kewajiban kontrak dan perjanjian komersial”, kata Peskov selama konferensi pers.

1. Harga gas Eropa langsung menurun

Melansir Aljazeera, pada hari Kamis, harga gas Eropa mulai menurun sehari setelah presiden Rusia, Vladimir Putin menyarankan negaranya agar dapat menjual lebih banyak gas ke pembeli Eropa melalui pasar domestiknya selain melalui kontrak jangka panjang yang ada.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak mengatakan pada Rabu (6/10/2021), bahwa meluncurkan pipa Nord Stream 2 akan dengan cepat menstabilkan pasar energi Eropa. Hal ini dilihat oleh Eropa sebagai sebuah pernyataan untuk mendorong regulator supaya segera meresmikan pipa tersebut.

Ketika ditanya tentang komentar Novak, Peskov menjawab bahwa Rusia dapat meningkatkan pasokan di sepanjang rute pipa tersebut.

2. Politisi Eropa berpendapat bahwa Rusia yang menjadi penyebab kenaikan harga

Baca Juga: 5 Fakta T-14 Armata, Tank Modern Terkuat Rusia yang Memiliki Toilet

Para politisi Eropa menuduh Rusia gagal dalam menyediakan pasokan gas yang cukup dan kemudian menyebabkan harga kian meningkat. Menanggapi tuduhan itu, Putin menyebut bahwa Rusia selalu memenuhi kewajibannya sebagai negara eksportir gas alam terhadap berbagai negara dunia.

“Rusia selalu menjadi pemasok gas yang andal bagi konsumen di seluruh dunia, di Eropa dan di Asia, dan selalu memenuhi semua kewajibannya. Saya ingin menekankan itu," kata Putin.

Melansir Financial Times, harga gas alam di Inggris dan Eropa meningkat hingga 10 kali lipat sejak awal tahun. Hal itu kemudian berbalik setelah Putin mengisyaratkan bahwa eksportir pipa monopoli yang didukung negara Rusia, Gazprom, dapat meningkatkan pasokan untuk membantu Eropa menghindari krisis energi besar-besaran.

3. Ketergantungan gas alam Eropa

Melansir Euronews, negara-negara Eropa memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap pemenuhan pasokan gas. Uni Eropa sangat bergantung pada impor gas alam yang datang dari luar blok, karena produksi dalam negeri menurun. UE harus mengimpor hampir 90 persen gas alamnya dari luar blok pada 2019, menurut kantor statistik UE, Eurostat.

Rusia adalah pengekspor gas alam terbesar ke dalam blok tersebut, mewakili 43,4 persen impor dari luar Uni Eropa pada tahun 2020, diikuti oleh Norwegia.

Selain itu, peningkatan harga gas alam juga turut berdampak terhadap peningkatan inflasi di Uni Eropa. Inflasi berada pada level tertinggi dalam 13 tahun sebesar 3,4 persen di negara-negara Eropa karena inflasi 17,4 persen di sektor energi. Itu naik dari -8,2 persen di sektor yang sama pada September lalu.

Baca Juga: Rusia Serukan Tajikistan Tidak Berkonflik dengan Taliban

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya