Serang Milisi Pro-Demokrasi, Militer Myanmar Hantam Wilayah India
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Sebuah seragan militer Myanmar yang menargetkan Kamp Victoria, basis milisi pro Demokrasi, dilaporkan menghantam wilayah India di perbatasan pada Rabu (11/1/2023).
Pesawat tempur junta menjatuhkan dua bom di wilayah desa Farkawan, India, sebagaimana dilaporkan Anadolu Agency.
Junta yang telah berkuasa sejak Februari 2021 menyasar markas besar Tentara Nasional Chin (CNA), sejak Selasa sore. CNA telah berjuang untuk mengembalikan demokrasi di Myanmar.
Baca Juga: RI Special Envoy ASEAN, Menlu: Kita Bantu Myanmar Keluar dari Krisis
1. Kepanikan di perbatasan
India belum memberikan pernyataan terkait serangan tersebut. Namun warga desa Farkawan mengungkap bahwa situasi panik menyelimuti wilayah itu usai penyerangan terjadi.
“Orang-orang sangat terkejut, mereka ketakutan,” kata seorang penduduk Farkawn, dilansir Indian Express.
Seorang warga lokal Rama, yang juga ketua dewan desa Farkawan, mengatakan tidak ada korban dari pihaknya. Akan tetapi sebuah truk rusak dalam serangan itu.
"Sebuah truk dari pihak kami dirusak oleh satu bom, yang diparkir di dekat sungai Tiau," kata Rama.
Baca Juga: 112 Warga Rohingya Dipenjara karena Berusaha Tinggalkan Myanmar
2. Tidak banyak pergerakan penduduk dari Myanmar
Pejabat itu juga terus mengawasi pergerakan dari wilayah Myanmar. Beberapa orang telah menyeberang ke India usai serangan dan mereka membantu yang terluka.
“Tidak banyak pergerakan sipil karena lokasi yang dibom adalah kamp pelatihan,” kata Rama.
Penduduk Farkawan melaporkan mendengar tiga kali serangan udara lagi sekitar pukul 16.00 Rabu. Belum ada penduduk yang meninggalkan desa.
Baca Juga: Imbas Kudeta Myanmar, Warga Perbatasan Thailand Kecanduan Narkoba
3. Wilayah Chin jadi pusat perlawanan
CNA telah lama mengantisipasi serangan di Kamp Victoria. Negara Bagian Chin menjadi salah satu pusat utama perlawanan rakyat melawan junta, bersama dengan tetangganya di daerah Sagaing.
CNA termasuk yang pertama bergandengan tangan dengan Pasukan Pertahanan Rakyat, sebuah sayap bersenjata Pemerintah Persatuan Nasional yang dibentuk oleh anggota parlemen Myanmar melawan junta.
Dewan Konsultatif Nasional Interim Chin (INCCC) mengutuk serangan di Kamp Victoria dan menggambarkannya sebagai tindakan tidak manusiawi. Serangan semacam itu disebutnya justru akan memperkuat tekad orang-orang Chin untuk berjuang demi demokrasi di Myanmar.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.