Setelah NATO, Rusia Gelar Latihan Perang di Laut Jepang dan Baltik

Puluhan kapal perang Rusia berpartisipasi dalam latihan

Jakarta, IDN Times – Rusia mulai menggelar latihan militer di wilayah Jepang dan Laut Okhotsk pada Senin (5/6/2023). Latihan digelar hanya beberapa hari setelah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) turut memulai latihan perang tahunan mereka.

Sebanyak 60 kapal perang dan kapal pendukung akan berpartisipasi dalam latihan Rusia kali ini. Selain itu, 35 pesawat angkatan laut, pasukan pesisir, dan lebih dari 11 ribu personel militer terlibat dalam latihan yang dijadwalkan berlangsung hingga 20 Juni tersebut.

“Di bawah kepemimpinan Komandan Armada Pasifik, Laksamana Viktor Liina, latihan operasional berbagai cabang armada di zona laut jauh sedang dilakukan," ungkap layanan Pers Armada Pasifik Rusia dalam sebuah pernyataan, dilansir Sputnik News.

Kelompok taktis dan penerbangan angkatan laut akan berlatih untuk mencari dan melacak kapal selam musuh. Mereka juga melakukan latihan tempur melawan target permukaan dan udara. Organisasi pertahanan udara juga akan disusun, tambah pernyataan itu.

Baca Juga: Tewaskan 250 Tentara, Rusia Klaim Gagalkan Serangan Ukraina

1. Rusia turut gelar latihan di Laut Baltik 

Setelah NATO, Rusia Gelar Latihan Perang di Laut Jepang dan BaltikBendera Rusia (Pixabay/IGORN)

Selain di Laut Jepang, Rusia pada Senin (5/6/2023) juga mulai mengadakan latihan angkatan laut di Laut Baltik. 

“Militer Rusia mengatakan sekitar 40 kapal, 25 pesawat, dan 3.500 personel akan ambil bagian dalam latihan tersebut,” lapor Kantor Berita Reuters.

Media tersebut lebih lanjut mengabarkan bahwa latihan Rusia itu dijadwalkan berlangsung hingga 15 Juni mendatang.

Baca Juga: Xi Jinping Perkuat Latihan Militer China Setingkat Perang Sebenarnya

2. NATO juga adakan latihan tahunan 

Setelah NATO, Rusia Gelar Latihan Perang di Laut Jepang dan BaltikJet tempur F-15E milik Finlandia berpartisipasi dalam latihan perang tahunan NATO, Arctic Challenge Exercises 2023. Foto diunggah pada 30 Mei 2023. (twitter.com/@FinnishAirForce)

Beberapa hari sebelumnya, pada 31 Mei, NATO memulai latihan militer tahunan mereka yang bernama Arctic Challenge Exercises (ACE) 2023. Latihan ini diadakan di wilayah lingkaran Arktik dekat perbatasan Rusia, yang kemudian memicu reaksi Moskow.

Latihan kali ini untuk pertama kalinya melibatkan Finlandia, negara anggota NATO yang baru bergabung. Dalam latihan itu, Mayor Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), Gregory Anderson, dari Divisi Gunung ke-10 mengatakan negaranya siap untuk mempertahankan Finlandia.

“Kami di sini, kami berkomitmen. Angkatan Darat AS di sini berlatih dengan sekutu NATO terbaru kami untuk membangun kemampuan itu, untuk membantu mempertahankan Finlandia jika terjadi sesuatu,” kata Anderson, dilansir Al Jazeera.

Latihan tersebut melibatkan hampir sekitar 1.000 pasukan Norwegia, Inggris, dan AS. Sementara dari Finlandia ada 6.500 tentara dan sekitar 1.000 kendaraan yang tergabung dalam latihan yang diadakan hingga 9 Juni tersebut.

Bahkan calon anggota NATO, Swedia, juga ikut bergabung dalam latihan. ACE 2023 menandai latihan angkatan darat zaman modern terbesar Finlandia yang pertama dan diadakan di atas lingkaran Kutub Utara.

“Sekitar 150 pesawat dari 14 anggota NATO dan negara mitra juga berpartisipasi dalam latihan ACE 2023,” ungkap Komando Udara NATO.

Baca Juga: Ukraina Kecewa Afsel Gelar Latihan Militer Gabungan dengan Rusia

3. Tensi di tengah konflik Rusia dan Ukraina 

Setelah NATO, Rusia Gelar Latihan Perang di Laut Jepang dan BaltikPasukan Ukraina. (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Latihan kedua pihak terjadi di tengah-tengah ketegangan dalam konflik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung mereda. Pada Senin, Rusia mengklaim berhasil menewaskan 250 tentara Ukraina dan menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja setelah Kiev berupaya melakukan serangan ke wilayah Donetsk.

“Pada pagi hari tanggal 4 Juni, musuh melancarkan serangan besar-besaran di lima sektor depan ke arah Donetsk Selatan,” kata kementerian pertahanan Rusia di saluran Telegramnya pada Senin pagi.

Ukraina kini didukung oleh berbagai pasokan senjata dari negara-negara Barat anggota NATO. Belakangan ini, santer dikabarkan bahwa anggota NATO akan memberikan Ukraina jet tempur tipe F-16 yang selama ini diinginkan oleh Kiev. Namun demikian, jadwal pengiriman pesawat tersebut masih belum jelas.

“Kami mengharapkan negara-negara yang telah menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan pesawat ke Ukraina untuk melaksanakannya. Kami yakin proses ini akan dimulai dalam hitungan bulan, bukan periode yang diperpanjang,” ungkap Andrii Yermak, Kepala Kantor Presiden Ukraina kepada VOA, Rabu (31/5/2023).

Pada akhir April lalu, negara-negara Anggota NATO berbondong-bondong mengirimkan senjata untuk membantu Kiev. Setidaknya ada lebih dari 1.550 kendaraan tempur, 230 tank, dan peralatan lainnya dikirim pada bulan itu, menurut AP News.

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya