Usai Dijarah Inggris, Perunggu Benin Nigeria Akhirnya Dikembalikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Dua perunggu Benin dikembalikan ke sebuah istana tradisional di Kota Benin, Nigeria. Artefak tersebut dikembalikan setelah lebih dari satu abad yang lalu dijarah oleh pasukan Inggris, mengutip Reuters, Minggu (20/2/2022).
Artefak, yang sebagian besar saat ini masih berada di Eropa, dicuri oleh para penjajah di kerajaan Benin, termasuk di antara benda-benda yang paling signifikan di Afrika. Banyak dari artefak tersebut diciptakan pada awal abad ke-16, menurut British Museum.
1. Beberapa artefak tersebar di berbagai negara
Kedua artefak yang diserahkan tersebut berbentuk ayam jago dan kepala raja. Dalam upacara penyerahan, juru bicara istana, Oba Charles Edosonmwan, mencatat bahwa beberapa artefak disimpan hingga ke Selandia Baru, Amerika Serikat (AS), dan Jepang.
"Mereka bukan hanya seni tetapi mereka adalah hal-hal yang menggarisbawahi pentingnya spiritualitas kita," kata Edosonmwan dalam sebuah wawancara di sela-sela upacara.
University of Aberdeen dan Jesus College Cambridge menjadi institusi pertama di dunia yang mengembalikan perunggu Benin ketika mereka menyerahkannya kembali ke Komisi Tinggi Nigeria tahun lalu.
Atas tindakan itu, Profesor Abba Isa Tijani, Direktur Jenderal Komisi Nasional Museum dan Monumen Nigeria, kemudian mendesak kepada semua institusi yang masih menimpan artefak Benin untuk segera mengambil langkah yang sama.
2. Sebanyak 90 persen warisan sub-Sahara Afrika berada di negara Barat
Editor’s picks
Baca Juga: 10 Hewan Zaman Prasejarah Ini Masih Hidup sampai Sekarang
Dilansir DW, selama era kolonial, banyak potongan diambil secara ilegal dan berakhir di Eropa. Akibatnya, diperkirakan 80 hingga 90 persen warisan budaya Afrika sub-Sahara berada di museum Barat.
Musée du Quai Branly - Jacques Chirac di Paris saja menyimpan sekitar 70 ribu benda Afrika dan British Museum di London memiliki puluhan ribu lainnya.
Inggris, Belgia, Belanda dan Jerman semuanya telah menerima permintaan dari negara-negara Afrika untuk mengembalikan artefak yang hilang. Tahun lalu, Jerman mengumumkan rencana untuk mengirim kembali ratusan perunggu ke Nigeria.
3. Negara Benin juga telah menerima artefaknya dari Prancis tahun lalu
Di saat warga Nigeria merasakan euforia atas kembalinya dua perunggu ke Kota Benin, presiden negara Benin, Patrice Talon, membuka pameran karya seni bersejarah setelah beberapa artefaknya dikembalikan oleh Prancis tahun lalu.
26 buah dicuri pada tahun 1892 oleh pasukan kolonial Prancis dari bekas kerajaan Dahomey, di selatan Benin modern.
“Pameran seni Benin kemarin dan hari ini mengembalikan kepada orang-orang Benin bagian dari jiwa mereka, bagian dari sejarah dan martabat mereka," kata Menteri Kebudayaan Negara Benin, Jean-Michel Abimbola, kepada kantor berita AFP.
Abimbola mengatakan upaya negosiasi sedang berlangsung untuk mengembalikan benda-benda lainnya, termasuk patung dewa Gou, yang masih berada di Museum Louvre Paris.
Baca Juga: 5 Jenis Sup Khas Nigeria dengan Cita Rasa Autentik, Kuah Lebih Kental!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.