Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan dibangun untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju, sesuai Visi Indonesia 2045. IKN dibangun dengan identitas nasional, mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris, serta mempercepat transformasi Ekonomi Indonesia.
IKN berlokasi di Sekapu, Kabupaten Penajem Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, di atas lahan seluas 256.142 Ha direncanakan untuk mendorong inklusivitas, mengadopsi prinsip kota pintar dan pendekatan ramah lingkungan serta membuka peluang inovasi dan investasi dari berbagai sektor.
Untuk mewujudkan visi tersebut, pembangunan IKN menerapkan 8 prinsip sebagai berikut, dilansir dari laman resmi ikn.go.id.
1. Mendesain sesuai kondisi alam
Prinsip pertama pembangunan IKN adalah mendesain sesuai kondisi alam. (Dok. IKN) Kawasan IKN akan dibangun dengan prosentase tujuh puluh lima kawasan hijau dikawan pemerintahan IKN. Hal ini menjadikan seratus persen penduduk dapat mengakses ruang terbuka hijau rekreasi dalam waktu sepuluh menit dan setiap bangunan bertingkat institusional, komersial dan hunian dikonsepkan konstruksi ramah lingkungan.
2. Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip kedua pembangunan IKN adalah Bhinneka Tunggal Ika. (Dok. IKN) Kawasan IKN mengintegrasikan seratus persen seluruh penduduk, baik penduduk lokal maupun pendatang. Masyarakat juga bisa mengakses layanan sosial selama sepuluh menit dan konsep konstruksi tempat umum menggunakan prinsip akses universal, kearifan lokal, dan desain inklusif.
3. Terhubung, aktif dan mudah diakses
Prinsip ketiga pembangunan IKN adalah terhubung, aktif dan mudah diakses. (Dok. IKN) Penggunaan transportasi umum atau mobilitas aktif memilki prosentase delapan puluh persen perjalanan dengan sepuluh menit ke fasilitas penting dan transportasi umum, dan kurang dari lima puluh menit koneksi transit ekspres dari kawasan inti pusat pemerintahan ke bandara strategis pada tahun 2030.
Baca Juga: IKN Nusantara Membangun Kota dalam Hutan
4. Rendah emisi karbon
Prinsip keempat pembangunan IKN adalah rendah emisi karbon. (Dok. IKN) Seratus persen kebutuhan energi IKN akan dipenuhi oleh instalasi kapasitas energi terbaharukan. Peningkatan efisiensi energi dalam bangunan umum sebesar enam puluh persen di 2045 dengan target Net Zero Emission di IKN pada Tahun 2045.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
5. Sirkuler dan tangguh
Prinsip kelima pembangunan IKN adalah sirkuler dan tangguh. (Dok. IKN) Kebutuhan produksi pangan akan dipenuhi dari sepuluh persen lahan seluas kawasan pemerintahan IKN. Selanjutnya, enam puluh persen timbunan sampah didaur ulang pada tahun 2045 dengan seratus persen air limbah akan dikelola melalui sistem pengolahan pada 2035.
6. Aman dan terjangkau
Prinsip keenam pembangunan IKN adalah aman dan terjangkau. (Dok. IKN) Pembangunan IKN ditargetkan menjadi sepuluh kota terbaik menurut Global Liviablity Index pada tahun 2045 dimana semua pemukiman di Kawasan Pemerintahan IKN memiliki akses terhadap infrastruktur penting di 2045, dan perumahan yang adil dengan perbandingan 1:3:6 untuk jenis perumahan mewah, menengah dan sederhana.
7. Kenyamanan dan efisiensi melalui teknologi
Prinsip ketujuh pembangunan IKN adalah kenyamanan dan efisiensi melalui teknologi. (Dok. IKN) Pembangunan IKN ditargetkan memperoleh peringkat Very High dalam perangkat e-Gov Development Index oleh PBB. Artinya, semua penduduk akan menerima seratus persen konektivitas digital dan TIK, dengan lebih tujuh puluh lima persen kepuasan bisnis dengan peringkat layanan digital.
Baca Juga: Penetapan IKN Menjadi Lompatan Besar bagi Warga Kaltim