[OPINI] Apa yang Konstitusional dari 'Jihad Konstitusional' Habib Rizieq?
Mari kita telaah...
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin ada sebagian orang yang menjerit dalam hati ketika membaca judul di atas. "Kenapa harus Habib Rizieq lagi?!" Saya pun merasa kecut ketika menulis ini. Bukan karena dia Habib Rizieq, tapi karena apa yang dilakukannya tidak mungkin ditepikan begitu saja.
Setelah melakukan demo besar-besaran untuk meminta Polri menangkap Ahok atas dugaan penistaan agama pada 14 Oktober 2016 lalu, tanggal 4 November mendatang Habib Rizieq akan melakukan apa yang dia dan kelompoknya sebut sebagai 'Jihad Konstitutional'.
Ini bisa jadi merupakan sebuah istilah baru yang dipopulerkan oleh Rizieq untuk merayu masyarakat agar ikut berteriak meminta penangkapan cagub yang diusung oleh PDI Perjuangan tersebut. Rasa ingin tahu saya tergelitik ketika membaca poster 'Seruan Jihad Konstitusional' yang diunggah di situs pribadi sang habib yang terhormat. Saya membatin, "Apa itu 'Jihad Konstitusional'?"
Narasi baru bahwa Ahok juga melanggar hukum.
Awal mulanya tentu setelah Ahok mengutip Surat Al Maidah ketika sedang mengunjungi Kepulauan Seribu. Seketika itu ada beberapa pihak yang merasa Ahok menistakan agama dan umat Islam. Bahkan, MUI pun tidak ketinggalan memberikan fatwa untuk mengesankan Ahok memang menghina Al Quran dan kaum Muslim.
Pada awalnya memang hanya narasi ini yang diunggulkan oleh Rizieq dan kelompok yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI. Namun, pada protes jilid II yang mereka rencanakan terjadi pada 4 November mendatang, ada sebuah narasi baru bahwa Ahok tidak hanya menistakan Islam, tapi juga melanggar hukum.
Oleh karena itu Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI membawa-bawa konstitusi di dalam protes mereka. Bahkan, seperti dalam poster, Rizieq seolah ingin menolak sangkaan bahwa dirinya ingin melakukan serangan ad hominem terhadap Ahok atau mempolitisasi Pilkada DKI Jakarta. Selain itu, barangkali dia dan kelompoknya juga merasa perlu meyakinkan sebanyak mungkin orang yang sebelumnya tidak tersentuh oleh isu agama bahwa Ahok mengancam NKRI.
Baca Juga: [OPINI] Mempertanyakan Solidnya NKRI, Kenapa Masih Sering Demo?