TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[OPINI] Mengapa Kasus Audrey Sebenarnya Bukan Kasus Biasa Saja

#JusticeForAudrey

Pixabay/sasint

Kekerasan terhadap anak semakin sering terjadi akhir-akhir ini, kekerasan yang dilakukan meliputi kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan akibat faktor emosional, dan bahkan pengabaian.

Baru-baru ini media diramaikan oleh tagar #JusticeForAudrey di mana Ay (14) merupakan siswi SMP yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh beberapa siswi SMA hingga menyebabkan Audrey harus dirawat atas trauma yang dialaminya. Apa saja fakta yang perlu diketahui atas kasus yang menimpa Ay namun perlu dikaji ulang? 

1. "Kekerasan anak bukan hanya bersifat vertikal, tapi juga horizontal"

Pixabay/geralt

Praktik kekerasan dekat dengan konflik. Menurut Thomas Hobbes, terdapat tiga hal yang membuat manusia terseret ke dalam suatu konflik.

Pertama, kekerasan yang dilakukan akibat adanya suatu keuntungan di baliknya. Kedua kekerasan sebagai wujud antisipasi terhadap adanya serangan, dan yang terakhir kekerasan akibat adanya motif balas dendam. Dalam kasus Ay, motif kuat yang diduga dilakukan pelaku adalah motif balas dendam. Ay menjadi korban pengeroyokan 12 siswi SMA. Pemicunya, diduga persoalan cowok.

Ditambah lagi, kasus ini bukan termasuk kasus kekerasan vertikal seperti antara orang tua dan anak-anak. Namun lebih kepada sesama anak-anak. Oleh karenanya, kasus ini tergolong kekerasan horizontal yang didasarkan pada motif balas dendam.

2. "Kasus yang menimpa Ay bukan kekerasan seksual"

freepik.com

Beberapa sumber menyorot kekerasan yang dialami Ay adalah kekerasan yang mengakibatkan ia kehilangan keperawanannya akibat disakiti pada bagian kemaluannya. Pada titik ini sekilas terlihat titik berat ada pada kesakitan yang dialami Ay, namun perlu dilihat lebih luas lagi bahwa yang terjadi adalah murni penganiayaan dan bahkan dapat dikategorikan sebagai pengeroyokan disertai penyiksaan. 

3. "Dampak yang ditimbulkan tidak hanya bersifat fisik, namun juga psikis"

freepik.com

Kesakitan fisik mungkin akan cepat sembuh jika diobati, namun berbeda jika itu sakit yang juga menyerang psikis korban. Dalam statusnya sebagai siswi SMP, kekerasan yang dialami Ay akibat penyiksaan tentunya juga berdampak psikis. Usia-usia remaja merupakan usia pencarian jati diri, yang mana segala sesuatu yang dialami dalam rentan waktu tersebut sangat menentukan masa depannya. Penyembuhan Ay secara psikislah yang harus menjadi prioritas utama.

Baca Juga: 11 Artis Indonesia & Internasional yang Tunjukan Dukungan untuk Audrey

Writer

Anang Fathur

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya