Problem Millennial yang Harus Kita Renungkan Demi Masa Depan Lebih Baik
Yuk berbenah!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terlahir dari keluarga miskin atau kaya, dari generasi apapun itu, adalah sebuah takdir yang tak bisa ditolak. Tapi mati dalam keadaan miskin atau kaya, berprestasi atau bahkan tanpa prestasi, itu adalah sebuah pilihan. Semuanya tergantung pilihan dan perjuangan yang kita lakoni. Karena nasib tak akan berubah jika bukan kita sendiri yang berusaha untuk mengubahnya.
Berbicara terkait perkembangan zaman menuju abad ke-21. Beberapa waktu yang lalu, majalah TIME pernah menurunkan sebuah cover bertuliskan, "THE ME ME ME GENERATION". Dengan diikuti gambar seorang gadis yang tengah mengambil selfie menggunakan smartphone-nya. Hal ini menandakan, bahwa generasi millennials telah menjadi topik yang cukup hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, mulai dari segi pendidikan, teknologi maupun moral dan budaya.
Sebelum dilanjutkan, apa itu generasi millennials? Mereka adalah sekelompok orang yang lahir setelah Generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980- 2000an. Mereka adalah generasi yang melek teknologi. Ya, karena seperti yang kita ketahui, bahwa generasi ini telah terikat dengan yang namanya teknologi sejak mereka dilahirkan. Namun dengan sarana dan teknologi yang telah ada tersebut. Mirisnya, generasi ini terkadang malah tidak menyadari seberapa krusial problem yang harus mereka hadapi seiring dengan perkembangan zaman.
Sebagai generasi millennials, ada 4 problem yang harus kita renungkan untuk menentukan arah masa depan kita. Ya, arah untuk menuju masa depan yang lebih baik tentunya.
1. Kebiasaan hidup boros dan konsumtif
Hidup pada era dimana dunia maya adalah segala-galanya. Terkadang membuat kita menjadi generasi yang penuh dengan gengsi. Social media contohnya, harus kita akui bahwa saat ini semua orang malah terlalu sibuk dalam menunjukkan eksistensi dirinya dalam dunia maya. Bukannya sibuk untuk berusaha memperbaiki kualitas diri. Sehingga tidak dapat dipungkiri, apabila kita seringkali mengabaikan keterbatasan hanya demi menuruti sebuah gengsi.
Tidak heran pula dengan segala fasilitas dan teknologi yang sangat memanjakan kita saat ini. Kebiasaan hidup boros dan konsumtif malah menjadi hal yang lumrah bagi kehidupan kita. Bahkan mungkin menabung pun adalah hal yang sedikit sulit untuk kita lakukan.
Riset yang dilakukan George Washington Global Financial Literacy Excellence Center terhadap 5500 milenial menunjukkan bahwa hanya 24% yang mengerti prinsip dasar keuangan. Oleh karena itu, cobalah kita renungkan sekali lagi. Apa hal penting yang sebenarnya ingin kita capai? Apa hal penting yang seharusnya kita lakukan? Waktu tidak akan pernah menunggu kita untuk siap, hanya penyesalan yang akan setia menunggu bagi mereka yang tidak mempersiapkan.
Mulai saat ini, cobalah belajar mengubah mindset kita ke arah yang lebih produktif. Belajarlah untuk mengatur keuangan, karena ketidakpastian finansial akan selalu membayangi kita setiap harinya.
Intinya, jangan pernah menyia-nyiakan masa muda hanya untuk mengejar hal yang sebetulnya tidak kita perlukan. Namun pahamilah hal yang sebetulnya layak untuk diperjuangkan, dan pastinya hal yang dapat menolongmu menuju masa depan yang lebih cerah.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.