[Opini] Terlalu Bebas Berpendapat, Netizen Alami Krisis Moral?
Bebas berpendapat sih boleh, kalau kebablasan?~
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang diketahui bahwa kita hidup di negara Indonesia, di mana setiap warga negaranya mempunyai kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Di era millennials ini bahkan media sosialpun memberikan wadah bagi siapapun untuk ikut andil, dalam memberikan kebebasan berpendapat.
Namun penyalahgunaan hak kebebasan berpendapat justru marak dilakukan. Terutama para netizen yang kerap kali melontarkan kalimat pedas. Bahkan tak jarang pula, dari sebuah komentar-komentar tersebut memicu timbulnya aksi bullying.
Suatu komentar yang menggunakan kalimat tidak layak, atau bahkan menyudutkan seseorang dapat merugikan pihak yang terkena dampak dari komentar tersebut.
Selain itu juga dapat memicu terjadinya aksi pencemaran nama baik. Bahkan mereka sengaja menggunakan akun palsu atau fake account hanya untuk mendapat predikat best comment. Kolom komentar yang seharusnya digunakan untuk menyalurkan aspirasi, memuji atau bahkan mengkritik justru digunakan sebagai wadah penebar kebencian dan memiliki unsur SARA. Hal-hal yang seperti ini yang seharusnya kita hindari.
Tidak hanya kolom komentar, tak jarang pula kolom story juga dijadikan sebagai wadah pelacuran statement, atau bahkan terkadang mereka memublikasikan sesuatu yang memiliki unsur SARA dan tidak memiliki makna, serta tidak diketahui kebenarannya, yang akhirnya menjadi bahan pembicaraan publik atau biasa disebut sebagai berita hoaks.
Di era yang serba maju ini, dengan kecanggihan teknologi dan internet, informasi dapat menyebar secepat kilat dalam hitungan detik, entah itu informasi yang baik ataupun buruk tanpa disaring terlebih dahulu. Perkataan dan perilaku seseorang tentu erat kaitannya dengan moral serta mencerminkan kepribadian.
Dari hal inilah dapat kita lihat. Semakin ke sini, kalangan muda justru mengalami krisis moral. Lalu bagaimana mengurangi krisis moral ini? Berikut ini adalah beberapa cara mengurangi krisis moral yang terjadi saat ini:
1. Pendidikan karakter
Pendidikan karakter sangat penting diterapkan dalam dunia sekolah sejak dini. Agar generasi muda yang akan datang dapat berpikir kritis, mengontrol diri dan menyaring mana yang baik dan buruknya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.