TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[OPINI] The Incredibles 2: Kritik Media dan Semangat Aufklarung

Pesan bermanfaat bisa digali dari karya seni manapun

disney.id

NOTE: Artikel ini mengandung spoiler!

Tulisan ini tidak berusaha untuk menilai film The Incredibles 2 sebagai sebuah karya motion pictures. Melainkan, tulisan ini berusaha untuk menggali pesan-pesan dari film The Incredibles 2.

Penulis melihat bahwa film The Incredibles 2 memuat pesan akan kritik terhadap media dan semangat pembebasan Aufklarung. Untuk memahami pesan tersebut, sekilas penulis ingin menceritakan kembali alur cerita The Incredibles 2.

The Incredibles 2 menceritakan tentang petualangan keluarga Parr sebagai keluarga superhero yang hidup di dunia di mana superhero adalah sesuatu ilegal. The Incredibles 2 melanjutkan alur waktu dari film The Incredibles di mana terakhir kali tokoh antagonis yang bernama Underminer muncul dan membuat keluarga Parr terpaksa memakai kembali kostum superhero mereka demi menyelamatkan masyarakat sekitar.

Walaupun tidak berhasil mengalahkan Underminer, keluarga Parr berhasil melindungi masyarakat dari kerusakan yang diciptakan Underminer. Tindakan heroisme tersebut membuat keluarga Parr terancam dihukum oleh pemerintah.

Di sinilah muncul Winston Deavor, seorang konglomerat media massa yang ingin membantu keluarga Parr dan seluruh superhero kembali legal dengan menggunakan pengaruh media massa.

Perilaku Winston ini dipengaruhi oleh kenangan yang ia miliki akan superhero dimana pada masa superhero, menurutnya, keamanan dan perdamaian muncul. Ia juga secara personal menyukai superhero karena orang tuanya yang juga menyukai superhero.

Kedua hal tersebut mempengaruhi perilaku Winston yang mendukung penuh legalnya superhero kembali.

Selanjutnya Winston dengan medianya (berbagai macam channel Televisi) berhasil mengubah persepsi masyarakat dan pemerintah terkait superhero dan berusaha untuk melegalkan superhero kembali.

Tetapi ternyata, Evely Deavor, adik Winston yang trauma akan meninggalnya orangtuanya karena kejahatan mempunyai pandangan lain. Meninggalnya orangtua mereka menurutnya disebabkan karena orangtua terlalu berpangku pada superhero untuk menyelamatkan mereka. Sehingga saat orangtuanya meninggal, ia merasa bahwa hal itu terjadi karena kesalahan orangtuanya yang pasif menunggu superhero, tidak aktif menyelamatkan diri sendiri.

Akhirnya, Evelyn, dengan kemampuannya sendiri menciptakan tokoh Screenslaver sebagai sarana menyampaikan pesannya dan berusaha sekuat tenaga untuk membuat superhero ilegal selama-lamanya.

Ada pesan mendalam soal media massa dalam The Incredibles 2

pixarplanet.com

Berdasarkan alur cerita tersebut, The Incredibles 2 memuat pesan-pesan yang mendalam terkait fenomena sosial masyarakat di masa ini.

Ada dua poin yang akan penulis sampaikan dalam tulisan ini yaitu, The Incredibles memuat pesan bahwa media pada era informasi saat ini sangat berperan penting dalam membentuk perilaku manusia.

Selain itu, The Incredibles 2 juga memuat pesan hampir serupa dengan gerakan Aufklarung yang berusaha membebaskan manusia dari belenggu kekuasaan koruptif dan mulai berpangku pada kemampuan diri sendiri.

The Incredibles 2 secara implisit mengkritik media yang bisa digunakan untuk mengarahkan masyarakat ke arah tertentu. Proposisi ini juga sering didengungkan oleh Noam Chomsky dalam bukunya Manufacturing Consent. Chomsky dalam bukunya menghubungkan proposisi tersebut dengan motif ekonomi dan politik.

Dalam kasus ini walaupun tidak ada motif politik dan ekonomi dalam The Incredibles 2, tetapi penulis merasa sah karena motif personal Winston (melegalkan superhero) tetap diwujudkan lewat sarana yang Ia miliki, media massa.

Poin ini digambarkan dalam adegan di mana Winston sang konglomerat media mengajak para superhero untuk bekerja sama dengannya untuk mengubah persepsi masyarakat akan superhero.

Dengan menggunakan saluran-saluran televisi yang ia miliki, secara deliberatif mereka mengemas tindakan heroik Elastigirl dan membuat narasi bahwa superhero adalah baik.

Karena Winston merupakan konglomerat media yang sangat berpengaruh, media yang ia miliki pun tak hanya satu tetapi Winston memiliki beberapa media massa (beberapa saluran televisi dan media lain).

Bahkan Frozone sendiri mengatakan bahwa Devtech (Perusahaan Winston) merupakan perusahaan media terbesar di dunia dengan mempunyai gedung melebihi awan. Hal ini juga menunjukan bahwa dalam dunia The Incredibles, monopoli media sudah terjadi dan apabila monopoli media terjadi kecenderungan akan munculnya illusion of choice akan besar.

Hal ini menguatkan proposisi bahwa media digunakan untuk mengarahkan persepsi masyarakat sesuai kepentingan pemegang kekuasaan media tersebut.

Writer

Gusti Norsatyo Malik

Suka merangkai simbol.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya