TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[OPINI] Kepada Rakyat Indonesia yang Terhormat, Toleransi Itu Ada Batasnya

Selamat Hari Toleransi Internasional

Sheravim/ANTARA FOTO

21 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 16 November 1995, atas inisiatif Badan PBB untuk Urusan Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO), Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Prinsip-prinsip Toleransi. Oleh karena itu, tanggal 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Juga: Kita Masih Saling Menghujat, Kemana Bhinneka Tunggal Ika?

Memahami toleransi lebih dari sekadar retorika.

piyunganonline.org

Selama ini toleransi menjadi kata yang dilempar ke sana-sini sehingga kehilangan maknanya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, toleran (kata sifat) berarti memiliki sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kelakuan, dsb) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

Jadi, dengan definisi tersebut, hal pertama yang harus dipahami adalah fakta bahwa sejak lahirnya peradaban terdapat banyak pandangan dan kepercayaan yang berbeda. Kedua, sikap tenggang rasa dalam menyikapi perbedaan tersebut.

Benarkah demikian?

Irsan Mulyadi/ANTARA FOTO

Salah satu cara bertoleransi adalah dengan membiarkan kebebasan berpendapat tumbuh subur di masyarakat. Persoalan muncul saat ada sekelompok masyarakat yang ingin meneguhkan dominasi atas kelompok lain dengan cara-cara yang justru mencederai toleransi itu sendiri. Maka, mengerti tentang kebebasan berpendapat itu penting untuk memahami toleransi.

Ada dua prinsip yang mendasari kebebasan berpendapat. Pertama, bertujuan untuk menyebarluaskan tenggang rasa terhadap orang lain. Kedua, tidak digunakan untuk mencederai orang lain (secara fisik dan psikologis) tanpa alasan yang sah secara moral dan hukum. Kedua prinsip saling melekat sehingga tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, kebebasan berpendapat itu ada batasnya. Konsekuensinya, ada garis sempadan yang memisahkan antara wilayah dimana kita wajib menerapkan sikap toleransi dengan wilayah dimana toleransi justru berdampak buruk bagi kemanusiaan.

Baca Juga: [OPINI] Tragisnya Standar Ganda Kebebasan Berpendapat di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya