Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan (unsplash.com/@mximecaron)
ilustrasi perempuan (unsplash.com/@mximecaron)

Intinya sih...

  • Standar kecantikan Indonesia diskriminatif dan rasis, memunculkan stigma dan ejekan terhadap perempuan dengan kulit sawo matang atau gelap.
  • Sejarah kolonialisme dan media massa memainkan peran besar dalam mempromosikan standar kecantikan sempit yang meremehkan warna kulit gelap.
  • Dampaknya berbahaya, menyebabkan perempuan merasa tidak aman, menggunakan produk pemutih kulit berbahaya, serta mengalami diskriminasi fisik dan mental.

Di balik gemerlapnya budaya dan kekayaan alam Indonesia, tersembunyi luka mendalam yang terus menganga: standar kecantikan yang diskriminatif dan rasis. Stereotip kulit putih sebagai simbol kecantikan masih mendominasi, mengantarkan perempuan dengan kulit sawo matang atau gelap pada stigma dan ejekan.

Meskipun kulit kuning langsat atau tan adalah warna kulit asli mayoritas penduduk Indonesia. Istilah seperti "aura magrib" atau "mukanya magrib banget" menjadi senjata tajam yang melukai rasa percaya diri dan harga diri mereka.

Editorial Team

Tonton lebih seru di