Pekerjaan merupakan suatu hal yang penting untuk bisa didapatkan saat ini untuk memenuhi kebutuhan finansial seseorang. Untuk mendapatkan suatu pekerjaan dengan gaji yang mentereng, seseorang perlu meningkatkan kapasitas dan nilai dari dirinya. Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas seseorang tersebut adalah melalui kampus sebagai sarana pendidikan. Namun, relevansi kampus saat ini semakin berkurang di dunia kerja. Data BPS menunjukkan persentase pengangguran terbuka tingkat sarjana adalah sebesar 5,18 persen pada tahun 2023 (Sugiarti, 2024). Oleh karena itu, mengapa kampus-kampus sekarang sudah tidak relevan lagi dengan dunia pekerjaan?
Salah satu penyebab dari kurangnya relevansi kampus dengan dunia kerja saat ini ialah kurikulum kampus. Terkadang, kurikulum kampus yang ada masih belum berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja dan belum mengikuti zaman. Pengetahuan dan kemampuan yang didapat dari dunia kampus tidak memenuhi syarat kebutuhan industri kerja saat ini. Kebanyakan perusahaan saat ini memanfaatkan teknologi seperti AI, komputer, dan internet untuk menstabilkan usahanya. Tidak hanya itu, perusahaan lebih membutuhkan para calon pekerja dengan pengalaman atau karya yang pernah dihasilkan oleh mereka dibanding dengan ijazah sarjana.
Kurangnya relevansi kurikulum kampus dengan dunia kerja saat ini juga membawa para lulusannya untuk bekerja tidak sesuai dengan jurusan yang diambil. Sebanyak 80 persen lulusan perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2022 lalu bekerja tidak sesuai dengan jurusan yang diambil (Mayoritas Orang Indonesia Bekerja Tidak Sesuai Jurusan, Mengapa?, 2023). Selain keterbatasan lapangan pekerjaan, nyatanya dunia kerja sampai saat ini terus mengalami perkembangan dengan cepat.
Oleh karena itu, dibutuhkan solusi nyata bagi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk bisa memperbaiki kurikulum kampus saat ini, agar bisa lebih mengikuti perkembangan industri. Pemerintah bisa mewujudkannya melalui pemasukan kurikulum yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan teknologi digital hingga problem solving bagi tingkat mahasiswa. Di kurikulum tersebut bisa ditambah pula kemampuan berwirausaha bagi mahasiswa untuk bisa menambah sektor usaha, sekaligus menambah lapangan pekerjaan di lingkungan sekitarnya nanti.
Saat ini, dunia kampus mengalami relevansi dunia kerja yang berkurang. Hal tersebut dikarenakan kurikulumnya yang masih belum memenuhi kebutuhan industri saat ini, seperti kemampuan teknologi digital. Sejumlah solusi bisa diterapkan oleh Kemendiktisaintek, seperti pemasukan kurikulum peningkatan kemampuan teknologi digital, problem solving, serta dasar wirausaha bagi mahasiswa, supaya mereka lebih sigap untuk menghadapi dunia pekerjaan yang semakin berkembang dan juga menambah lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkannya. Teruslah belajar demi mempertahankan hidup kita.
Referensi:
Mayoritas Orang Indonesia Bekerja Tidak Sesuai Jurusan, Mengapa? (2023, 6 Desember). PRIMA. Diakses Juli 2025.
Sugiarti, U. (2024, 3 Oktober). Pengangguran Lulusan Sarjana Meningkat, Apa Sebabnya? GoodStats. Diakses Juli 2025.