Pesan untuk Anak Indonesia di Masa Depan: Jadilah Pencetus, Bukan Penerus

Artikel ini merupakan hasil karya peserta kompetisi menulis #WorthyStory yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #WorthyStory sekarang juga. Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.
Hallo anak anak di masa depan. Aku tahu kalian lelah dengan semua peraturan yang ada disekolah, dirumah, dan dimanapun. Aku tahu kalian lelah memikirkan angka 90 di semua ujian kalian demi dipuji papa dan mama atau hanya supaya tidak dimarahi.
Aku tahu kalian selalu berpikir, untuk apa aku belajar matematika, jika cita citaku ingin menjadi penyanyi? Untuk apa aku belajar algoritma, aljabar sin cos, dan kawan kawannya? Aku cukup menguasai tambah, kurang, kali, dan bagi untuk matematika.
Ya.. aku tahu. Aku pernah merasakan apa yang kalian rasakan. Bahkan sekarang lebih sulit sepertinya. Mama yang selalu menuntut kalian les matematika, bahasa Inggris, bahasa Jepang dll. Memang, harusnya kalian cukup menguasai satu bidang yang kalian sukai. Seperti guru-guru kalian yang menguasai satu bidang.

Sabarlah.. Anggap itu ujian mental bagi kalian. Bawa santai aja.. Di sini kemampuan kalian memecahkan masalah diuji. Anggaplah kalian berada disebuah video game, dan menjadi pemeran yang harus menyelesaikan level demi level.
Ya.. dunia anak harusnya bermain. Tapi tidak selamanya yang kalian kenal hanya bermain. Suatu saat kalian pasti dihadapkan dengan berbagai macam masalah yang berat, yang mengharuskan kalian memecahkan masalah tidak dengan cara bermain dan otak yang tumpul.
Di sini nyali kalian diruncingkan. Bukan takut. Bukan hanya bisa bermain gadget, update status tentang masalahmu. Itu tidak membantu.. Menjadi dewasa tidaklah mudah..

Suatu saat kamu akan berada di dalam bidang yang kamu sukai. Jadilah pencetus, bukan penerus yang sudah ada. Jadilah dirimu sendiri. Bukan ingin menjadi seperti orang lain. Aku yakin, kalian bisa lebih dari orang yang kalian kagumi. Indonesia membutuhkan orang orang baru.
Tetapi bagaimana jika orangtua tidak setuju dengan hobi dan bidangmu? Tetaplah berkarya disitu. Satu-satunya cara bukan hanya perbanyak karyamu dan diamkan sampai karyamu menjadi abu. Tapi buatlah prestasi dan tunjukkan kepada mama dan papa. "Pah, mah… ini lho karyaku. Ini kesukaanku. Bukan apa yang kalian mau."

“Ah itu tidak berpengaruh dalam membuka pikiran orangtuaku.”
Oke kalian bisa menjalankan apa yang mereka mau. Tapi tetap jalankan apa yang kamu mau. Buat orangtuamu bangga dan buat dirimu bangga. Setelah apa yang mereka mau sudah tercapai, di situ kamu bebas menjadi apa yang kamu inginkan.
Janganlah jadi anak yang egois. Janganlah bahagia sendiri. Jadilah anak yang membuat banyak karya. Bukan jadi anak yang berjam jam hanya membuang waktu tanpa hasil, tapi malah membuang banyak uang.
Jadilah berguna. Buatlah sebuah karya baru, jangan mau hanya dikenang sebagai seniman, pengusaha, atau orang terkenal. Jadilah Legenda..
#WorthyStory
