Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan persoalan selisih paham antara Via Vallen dan pendukungnya beserta Jerinx, personil band Superman is Dead (SID). Perselisihan tersebut diawali dengan ekspresi ketidakpuasan Jerinx dalam cuitannya di twitter, pada tindakan Via Vallen, yang tidak minta izin terlebih dahulu mengcover lagunya SID yang berjudul "Sunset Di Tanah Anarki (SDTA). Kalimat yang bersifat sangat ofensif dari Jerinx ke Via Vallen adalah "Jika hanya utk perkaya diri, then she's no different than a fucking whore".
Secara komunikasi, kata-kata ofensif Jerinx ini bisa diartikan menyerang pada dua pihak, pertama, yaitu, Via Vallen, yang bagi Jerinx dalam beberapa cuitan sebelumnya dianggap telah merendahkan lagu SDTA tersebut, dalam hal ini Via Vallen disamakan dengan whore (pelacur). Kedua, salah satu profesi kaum yang terpinggirkan oleh sistem ekonomi kapitalisme, atau kaum marjinal, yaitu Pelacur atau Pekerja Seks Komersil (PSK). Kaum pelacur dalam kalimat terakhir Jerinx, diartikan sebagai orang yang hanya punya orientasi untuk memperkaya diri belaka.
Pesan yang sebenarnya ingin disampaikan oleh Jerinx sebagai komunikator kepada komunikan yaitu masyarakat luas, yaitu adalah bahwa ia berharap agar popularitas Via Vallen bisa digunakan untuk tujuan mulia, seperti untuk mendukung gerakan Melawan Lupa, perjuangan Kendeng, Pelurusan Sejarah 65 dan lainnya. Pesan tersebut dalam kenyataannya menjadi tak tersampaikan pada masyarakat luas umumnya, dan masyarakat marjinal khususnya, yang Jerinx inginkan supaya dibela.