Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Road Trip 6 Provinsi Saat Mudik ke Padang, Lebaran Malah Beda Hari

Tim Jalan Pulang sempat mampir di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat (IDN Times/Athif Aiman)

Jakarta, IDN Times - Mudik, adalah momen yang paling saya dan keluarga tunggu setiap tahun. Sejak berkeluarga, saya selalu memanfaatkan momen mudik lebaran buat berkumpul bersama keluarga besar di kampung halaman.

Dulu, saya biasanya mudik ke Padang, Sumatra Barat, menggunakan pesawat terbang. Sejak berkeluarga, kebiasaan ini mulai bergeser. Saya, istri, dan anak-anak, lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi buat mudik, sekalian melakukan road trip sekali setahun.

Road trip ini mulai rutin kami lakukan sejak 2019. Saat COVID-19 melanda, kami juga sempat melakukan road trip ke kampung halaman sebelum lock down diberlakukan.

Namun, pengalaman road trip paling berkesan terjadi pada mudik Lebaran 2023. Saat itu, saya melakukan perjalanan bersama dua anak dan mertua. Sementara istri saya menyusul karena tidak bisa cuti panjang.

Biasanya, perjalanan road trip mudik kami lakukan seminggu sebelum lebaran. Sehingga, kami masih punya waktu beberapa hari buat menunaikan puasa di Padang. Toh, perjalanan dari Jakarta menuju Padang mencapai sekitar 1.200 kilometer.

1. Road trip lalui 6 provinsi, berangkat pekan kedua Ramadan

Perjalanan Mudik Lebaran 2023 itu memang tak seperti biasanya. Saya yang baru saja resign dari kantor lama, punya banyak waktu libur. Akhirnya, rute mudik diubah. Alih-alih langsung ke Padang, kami memutuskan mampir dulu di Pekanbaru, Riau.

Pada perjalanan ini, kami melalui enam provinsi. Memulai perjalanan dari Banten, kami melewati Lampung, Sumatra Selatan, Jambi, Riau, dan akhirnya finis di Sumatra Barat.

Awalnya, saya berpikir perjalanan ini lebih santai dan sepi ketimbang road trip tahun sebelumnya. Apalagi, kami berangkat pada pekan kedua Ramadan. Namun, prediksi itu sedikit meleset.

Kami mengantre sekitar tiga jam di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak. Ternyata sudah banyak pemudik yang nyolong start buat mudik ke kampung halaman. Belum lagi truk logistik yang seolah kejar setoran mendistribusikan barang ke Sumatra.

Apa mau dikata, kami berusaha menikmati perjalanan dengan santai, mumpung ada banyak waktu libur. Setelah tiba di Pelabuhan Bakauheni, kami melanjutkan perjalanan melewati jalan tol menuju Palembang.

Perjalanan itu memakan waktu sekitar lima sampai enam jam. Jarak antara Bakauheni dan Palembang melewati tol sekitar 330 kilometer. Setelah tiba di Palembang, kami memutuskan bermalam di rumah saudara.

2. Perjalanan menuju Jambi hingga Pekanbaru

Times Jalan Pulang IDN Times saat melintasi banjir di Pelalawan (IDN TimesTimes/Dwi Agustiar)

Usai melepas penat dan menyantap sahur di Palembang, kami melanjutkan perjalanan ke Kota Jambi, Provinsi Jambi. Kota itu bakal jadi lokasi istirahat kami selanjutnya. Perjalanan dari Palembang menuju Jambi didominasi perkebunan karet dan sawit.

Sekitar dua jam bertolak dari Palembang, pemudik masih bisa melihat permukiman. Setelahnya, perkebunan karet dan sawit bakal mendominasi jendela mobil.

Pemandangannya tak melulu perkebunan, sesekali juga ada permukiman penduduk. Kontur jalanan yang dilewati tak terlalu ekstrem, ada banyak tanjakan, belokan, dan jalan yang bergelombang.

Setelah berjalan sekitar 10 jam, kami tiba di Jambi pada ba'da Ashar. Kami pun bermalam di Kota Jambi.

Perjalanan menuju Kota Pekanbaru, Riau, dilanjutkan setelah menyantap sahur dan menunaikan salat Subuh. Perjalanan ini cukup santai, kami berhenti beberapa kali di masjid buat beristirahat.

Ada hal unik selama perjalanan, Jalan Lintas Timur yang kami lewati tetiba tergenang air. Air berwarna coklat itu terlihat sedikit deras, tetapi warga sekitar dan pengendara lain terlihat biasa dengan pemandangan itu.

Pengemudi lain menyebut, itu adalah penanda saat memasuki wilayah Kabupaten Pelalawan. Ada sejumlah titik genangan air, beberapa di antaranya cukup tinggi, sehingga mobil harus berjalan pelan. Usut punya usut, genangan itu merupakan luapan Sungai Kampar.

Kami tiba di Pekanbaru sekitar pukul 15.00 WIB. Saya dan keluarga menghabiskan beberapa hari di Pekanbaru sebelum melanjutkan perjalanan ke Kota Padang, Sumatra Barat.

3. Di Padang, tetangga sudah salat id, kami masih berpuasa

Beberapa hari beristirahat di Pekanbaru, kami akhirnya melanjutkan perjalanan ke Kota Padang. Pengalaman unik justru terjadi beberapa hari menjelang lebaran. Pada 2023, Kementerian Agama memutuskan Idul Fitri 1444 Hijriah jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Sementara, Muhammadiyah sudah memutuskan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Jumat, 21 April 2023.

Akibatnya, sebagian besar masyarakat Sumatra Barat justru merayakan Idul Fitri pada Jumat, 21 April. Sementara, saya yang berpuasa mengikuti keputusan pemerintah, baru merayakan Idul Fitri pada keesokan harinya.

Kejadian unik terjadi pada Jumat pagi itu. Saya hendak bersiap menjemput istri ke Bandara Internasional Minangkabau. Saat keluar rumah, saya mendapati tetangga sudah duduk di atas sajadah yang dibentangkan di jalan dan halaman rumah karena masjid penuh. Maklum, ada masjid tepat di depan rumah di Padang.

Saya sempat kikuk mendapati pandangan beberapa tetangga karena keluar memakai celana pendek dan kaos. Saya akhirnya kembali masuk dan menunggu jemaah selesai menunaikan salat.

Setelah jemaah selesai salat, saya berangkat menjemput istri di bandara. Saat perjalanan ke rumah, saya mendapat telepon dari orang tua dan beberapa saudara yang bertanya kapan bakal bersilaturahmi.

Setiap mendapat telepon, saya sibuk menjelaskan kami masih berpuasa. Akhirnya, saya baru berkunjung ke rumah orang tua menjelang berbuka puasa. Kami pun menyantap lontong dan rendang buat berbuka puasa. Sajian yang seharusnya disantap usai salat id ini jadi menu buka puasa terakhir kami di Ramadan tahun itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us