Jepang terkenal akan banyak hal. Mulai dari gunung Fuji-nya sampai Tokyo sebagai kota metropolisnya. Namun ada satu tempat lagi yang terkenal pula, namun bukan karena hal baik, yaitu hutan Aokigahara.
Hutan tersebut mendapat julukan hutan bunuh diri mengingat banyaknya kasus merenggut nyawa sendiri di sana. Berikut ini beberapa fakta yang terdapat pada hutan Aokigahara.
Pita yang diikatkan di pohon itu sebagai petunjuk arah pulang. Dimaksudkan sewaktu-waktu jika mereka urung niat bunuh diri, mereka bisa kembali.
Barang-barang tersebut banyak terkoneksi kepada mereka yang sempat hidup.
Dinamakan Yurei, hantu tersebut diceritakan mampu mengirim amarahnya kepada orang yang sedang di dekat sana, membuat mereka ingin bunuh diri.
Banyaknya kasus bunuh diri di sana menjadi pemicu kemunculan tanda ini. Selain pengingat, beberapa tanda memberikan nomor telepon organisasi yang bisa membantu masalah mental.
Ada grup spesial yang berkeliling di hutan Aokigahara tersebut dan memanggil polisi jika menemukan mayat. Apabila mereka menemukan orang yang ingin bunuh diri, sang pelaku upaya bunuh diri itu akan dibujuk untuk tidak melakukannya.
Polisi sudah tidak pernah mempublikasikan angka bunuh diri di hutan tersebut. Ini menjadi bukti betapa parahnya jumlah kasus bunuh diri yang terjadi di sana.
Jika berada di sana, kamu juga dilarang untuk keluar dari jalur utama. Alasan lain adalah hutan Aokigahara punya suhu sangat dingin ketika malam hari.
Sejarah mencatat pada 1800an terdapat praktik yang dilakukan keluarga untuk meninggalkan orang tua lanjut usia di tengah hutan Aokigahara. Alasannya adalah mereka tidak mampu lagi merawat mereka. Tidak mengagetkan terdapat mitos seperti ini.
Gunung Fuji pernah meletus pada 864. Lava yang turun dan menyebar memunculkan hutan ini.
Beberapa tahun terakhir, para peneliti berpendapat anomali geomagnetik di area tersebut menjadi sumber pikiran gelap orang yang masuk ke Aokigahara.
Sampai sekarang hutan Aokigahara masih menjadi tempat yang misterius. Banyak hal tidak mengenakkan yang terjadi di sana. Jika sempat ke Jepang, mengapa tidak mencoba berkunjung ke hutan Aokigahara sana untuk merasakan seperti apa kondisinya?