11 Bencana Fenomenal di Dunia yang Terjadi Sepanjang Januari

Pada 13 Januari 2012, dunia dihebohkan dengan tragedi tenggelamnya kapal pesiar mewah Costa Concordia. Kapal yang berbobot 60.000 ton dan berukuran dua kali lipat dari ukuran kapal Titanic tersebut keluar jalur dan karam di pantai berbatu di dekat Pulau Giglio, Tuscan.

Tragedi ini disebut sebagai bencana kapal karam terbesar dalam sejarah, di mana kapten kapal yakni Kapten Francesco Schettino didakwa dengan pembunuhan. Hal tersebut dikarenakan kapten meninggalkan kapal sebelum evakuasi dilaksanakan hingga usai sehingga menyebabkan 32 orang tewas.

Pada tanggal 25 Januari 2013 giliran penduduk di kawasan Gladstone hingga Brisbane, Australia yang mengalami bencana banjir bandang. Hal tersebut diakibatkan meluapnya Sungai Boyne yang disebabkan oleh hujan lebat, efek dari munculnya badai topan tropis Oswald.

Sebanyak 1.600 rumah di wilayah Moreton Bay yang berada dekat ibu kota negara bagian Brisbane terdampak bencana tersebut. 

Gunung Sinabung adalah gunung berapi aktif yang terletak di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Indonesia. Gunung ini mendadak aktif kembali sejak erupsi pada tahun 2010.

Pada hari Senin tanggal 1 Januari 2014, gunung tertinggi ke-2 di Sumatra Utara tersebut meletus dan memuntahkan kolom besar abu dan asap sejauh 5.000 meter (16.400 kaki) ke udara. Bencana ini menyebabkan 14 orang tewas dan 3 orang luka-luka terkena luncuran awan panas. 

Banjir di kawasan Benua Afrika Tenggara ini terjadi akibat pengaruh dari topan Bansi dan badai tropis Chedza. Bencana fenomenal ini menewaskan sedikitnya 176 orang di Malawi, 86 orang di Mozambik, dan sedikitnya 46 orang di Madagaskar selama seminggu,  sementara ratusan orang lainnya dinyatakan hilang. 

Curah hujan yang turun pada saat itu tercatat 150 persen lebih tinggi dari biasanya dan membanjiri total sekitar 63.000 hektar kawasan di Afrika Tenggara. Bencana ini adalah banjir terburuk yang pernah terjadi sejak tahun 1971. 

Kebakaran hutan Waroona di kawasan Yarloop yang berlokasi 100 km selatan Perth, Australia pada 8 Januari 2016 merupakan salah satu bencana dahsyat terbesar pada saat itu. Peristiwa ini membakar 69.000 hektar lahan hutan semak belukar dan menghancurkan lebih dari 160 rumah, serta menyebabkan dua kematian.

Bahkan selama 2 hari pertama, terlihat 4 periode perilaku api ekstrem yakni dua melibatkan pyrocumulonimbus yang sangat besar (awan badai petir) dan dua hujan bara besar.

Longsoran salju yang sangat besar terjadi di kawasan Gran Sasso d'Italia pada tanggal 18 Januari 2017. Kawasan tersebut berada di dekat puncak Gunung Rigopiano. Dua faktor penyebab longsoran salju tersebut adalah serangkaian gempa bumi yang melanda wilayah tersebut pada hari sebelumnya dan rekor hujan salju yang terjadi di wilayah tersebut selama berhari-hari sebelum tragedi terjadi.

Peristiwa mematikan tersebut menghancurkan Hotel Rigopiano di Farindola, Abruzzo. Dampaknya menewaskan 29 orang dan melukai belasan orang lainnya. Bencana ini disebut sebagai longsoran salju paling mematikan di Eropa sejak longsoran Galtür pada tahun 1999.

Tabrakan kapal tanker minyak Sanchi terjadi pada 6 Januari 2018. Bencana tersebut terjadi ketika kapal milik Iran berbendera Panama bertabrakan dengan kapal kargo berbendera CF Crystal milik Hong Kong pada 160 mil laut (300 km) di lepas pantai Shanghai, Cina.

Kapal tanker tersebut membawa kondensat gas alam penuh 136.000 ton (960.000 barel) dan berencana berlayar dari Iran menuju Korea Selatan. Kapal tanker itu pun terbakar selama lebih dari seminggu dan tenggelam pada 14 Januari 2018. Tak satu pun dari 32 anggota awak Sanchi yang selamat.

Pada tanggal 22 Januari 2019, banjir bandang akibat curah hujan yang tinggi melanda Kabupaten Gowa dan sekitarnya, Sulawesi Selatan, Indonesia. Sedikitnya 68 orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi akibat bencana tersebut. 

Banjir yang paling merusak disebabkan oleh meluapnya Sungai Jeneberang dan terbukanya pintu air Bendungan Bili-Bili di Gowa. Banjir berdampak langsung pada 10 kabupaten atau kota, dengan 3.321 orang dievakuasi dari 78 desa menurut laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bahkan, tercatat bahwa banjir itu adalah yang terburuk dalam satu dekade.

Banjir bandang terjadi di Jakarta Pusat pada dini hari 1 Januari 2020, akibat hujan semalaman. Curah hujan yang sangat lebat dengan intensitas curah hujan mencapai 340 milimeter (13 in) per hari menyebabkan Sungai Ciliwung dan Cisadane meluap.

Sedikitnya 66 orang tewas dan 60.000 penduduk mengungsi dalam banjir terburuk di daerah tersebut sejak tahun 2007. Total 80 orang tewas dalam 10 hari akibat bencana tersebut.

Sriwijaya Air penerbangan 182 adalah penerbangan penumpang domestik yang dijadwalkan berangkat dari Jakarta menuju Pontianak, Indonesia. Sekitar 5 menit setelah berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 9 Januari 2021, pesawat jenis Boeing 737-500 tersebut mengalami kecelakaan dan jatuh ke Laut Jawa di Kepulauan Seribu.

Bencana tersebut menewaskan semua 62 orang baik kru maupun penumpang di dalamnya. Tragedi ini adalah kecelakaan paling mematikan ketiga yang melibatkan Boeing 737-500, setelah peristiwa Asiana Airlines penerbangan 733 dan Aeroflot penerbangan 821.

Gempa bumi melanda Kabupaten Majene di provinsi Sulawesi Barat pada tanggal 15 Januari 2021 pukul 14:28 WITA dengan kekuatan 6,2 SR. Gempa ini terasa hingga Makassar di Sulawesi Selatan dan Palu di Sulawesi Tengah. Gempa ini didahului oleh gempa berkekuatan 5,7 magnitudo beberapa jam sebelumnya.

Kerusakan yang meluas dilaporkan terjadi di 4 dari 5 kabupaten di provinsi tersebut. Sebanyak lebih dari 6.000 bangunan rusak atau hancur dan sedikitnya 108 orang dipastikan tewas. Di samping itu sebanyak lebih dari 3.300 penduduk luka-luka, sementara ribuan warga mengungsi akibat bencana dahsyat tersebut.

Itulah 11 bencana dunia paling fenomenal yang telah terjadi pada bulan Januari selama tahun 2012 hingga 2022. Semoga kita dapat semakin mawas diri dan terus menjaga kelestarian ekosistem di sekitar, ya. Jaga diri selalu untuk kalian semua.