11 Hal yang Berkaitan dengan Hantu Beserta Penjelasan Ilmiahnya

Jika kamu orang yang percaya pada paranormal, dan percaya dengan tempat-tempat angker, kamu akan lebih mungkin memiliki pengalaman supranatural (atau setidaknya beberapa perasaan ketakutan) ketika kamu memasuki tempat-tempat menyeramkan. Ya, itu cukup masuk akal.

Pada tahun 1997, para peneliti menempatkan 22 orang ke dalam teater menyeramkan dan menyuruh mereka melakukan pengamatan. Setengah dari subyek diberi tahu bahwa teater itu berhantu atau angker dan separuh lainnya diberitahu bahwa teater itu dalam tahap pembangunan.

Hasilnya, setengah yang mengira mereka mengunjungi teater berhantu lebih mungkin merasakan "pengalaman persepsi yang lebih intens," dan melihat atau merasakan kehadiran sesuatu dari dunia lain. Jadi hasil tersebut menunjukkan bahwa seseorang bisa melihat hantu karena orang itu dituntun untuk percaya akannya.

Rumah berhantu memang cenderung tua dan mengalami perubahan suhu. Menurut party-poopers di How Stuff Works, hal ini merupakan fenomena alami. Ketika peneliti mencoba mencari tahu mengapa bangunan tua cenderung mengalami perubahan suhu, biasanya itu terjadi karena adanya cerobong asap atau jendela.

Penurunan suhu yang terjadi secara tiba-tiba juga dapat dikaitkan dengan penurunan kelembaban - itulah yang disimpulkan Richard Wiseman di akhir penelitiannya di Mary King's Close. Wiseman juga mengatakan bahwa pengalaman paranormal yang dialami orang-orang di tempat-tempat ini mungkin ada hubungannya dengan fenomena alam seperti medan magnet dan tingkat pencahayaan.

Beberapa peneliti menerbitkan sebuah makalah berjudul "Supernatural Agency: Individual Difference Predictors and Situational Correlates". Makalah ini menjelaskan bahwa seseorang yang berada dalam lingkungan atau tempat yang mengancam,  lebih rentan merasakan hal-hal aneh atau mistis. Dengan kata lain, tekanan lingkungan mungkin dapat membuat seseorang melihat sosok bayangan atau penampakan. 

Penelitian itu telah didukung oleh penelitian lain, termasuk penelitian yang mengamati bahwa stres juga salah satu faktor seorang wanita mengalami hal-hal mistis. Studi ini mengamati sekelompok wanita di sebuah kota di Turki timur tengah, dan mendapatkan bahwa wanita yang menderita trauma di masa kanak-kanak atau memiliki gangguan stres pasca-trauma lebih mungkin mengalami hal-hal seperti persepsi sensorik. 

Menurut Pusat Penelitian Pew, sekitar 18% orang Amerika mengatakan kalau mereka pernah melihat hantu. Dalam penelitian mengatakan, itu berarti sekitar satu dari lima orang memiliki otak yang tidak berfungsi maksimal.

Ada sebuah penelitian dengan alat yang disebut "the God helmet," alat itu mengirimkan sinyal magnetik ke kepala pemakainya, menunjukkan bahwa seseorang dapat secara artifisial diinduksi untuk merasakan kehadiran hantu di ruangan itu. BBC mengatakan, "Beberapa pengalaman paranormal mudah dijelaskan, berdasarkan aktivitas yang salah di otak." Penulis kemudian menjelaskan bagaimana aktivitas poltergeist terkait dengan kerusakan pada belahan otak kanan.

Kamu mungkin pernah melihat contoh-contoh "bukti" paranormal semacam ini - foto yang terselip bayangan menakutkan, tempat atau benda yang dipenuhi bola cahaya (orbs), atau dikenal sebagai bola roh. Dan biasanya, hal-hal semacam ini sering kita temui dalam acara-acara mistis. 

Bola-bola atau orbs yang muncul dalam foto biasanya hanyalah spesifikasi debu atau serbuk sari, serangga, kelembaban di udara, atau sesuatu yang menempel pada lensa kamera. Ketika fotografer menggunakan flash, benda-benda ini memantulkan cahaya dan menciptakan gambar bola ektoplasma yang besar dan menyeramkan.

Fenomena ini juga diperburuk oleh desain kamera modern - semakin dekat flash ke lensa kamera, semakin mudah bagi cahaya untuk memantulkan partikel di udara, dan semakin besar kemungkinan bahwa kamera akan menangkap sesuatu yang dapat disalahartikan sebagai hantu. Hmm, itulah teknologi. 

Pernahkah kamu saat tidur mengalami fenomena yang dikenal sebagai "kelumpuhan tidur." (sleep paralysis)? Newsweek mengatakan ini terjadi karena "karakteristik dari tidur REM (Rapid Eye Movement)  berlanjut ke kehidupan yang terjaga." Ketika seseorang mengalami kelumpuhan tidur, orang itu akan berada jauh di dalam keadaan mimpi REM, tetapi kemudian akan terbangun dan mengalami semacam kondisi kesadaran hibrida, di mana ia masih mengalami halusinasi seperti mimpi. Dan ini juga membuat tubuh tidak bisa bergerak.

Kelumpuhan ini sebenarnya diperlukan untuk tidur REM. Tetapi ketika seseorang mengalaminya dalam keadaan nyaris terjaga, itu bisa sangat menakutkan. Apalagi jika hal itu diwarnai dengan mimpi buruk berupa hantu, tentu saja itu bisa terasa seperti pengalaman mistis sungguhan.

Kelumpuhan tidur sebenarnya umum - sekitar 8 persen dari kita akan mengalaminya setidaknya sekali dan bagi sebagian orang, itu adalah hal biasa. Tapi pengalaman melihat hantu itu hanyalah karakteristik dari kelumpuhan tidur dan bukan sesuatu yang nyata.

Sindrom kepala meledak atau Exploding Head Syndrome (EHS), mirip dengan kelumpuhan tidur. Hal ini biasanya terjadi ketika seseorang sedang terkantuk-kantuk, tapi tiba-tiba mendengar ledakan besar atau tabrakan besar di suatu tempat di rumahnya, namun saat terbangun tidak ada bukti apapun terkait apa yang dirasakannya.

Nama sindrom ini masih cukup baru. Diciptakan oleh ahli saraf bernama JMS Pearce, yang mengira bahwa kejadian itu disebabkan oleh kesalahan sinkronisasi di otak. Ketika seseorang tertidur, tubuhnya mulai mematikan otot, mata, dan telinga. Namun saat seseorang tiba-tiba mendengar suara "ledakan" misterius, itu mungkin karena bagian otak yang bertugas mematikan semua fungsi sedikit tercampur dan bukannya mematikan semua neuron pendengaran, tapi justru meledakkan semuanya sekaligus.

Banyak orang yang kehilangan anggota keluarganya sering kali mengalami pengalaman supranatural, terutama di masa-masa berkabung. Contohnya seperti mimpi dikunjungi oleh orang yang mereka cintai yang telah meninggal, atau perasaan diawasi, bahkan gambaran singkat tentang orang yang sudah meninggal.

Menurut BBC, hal itu bisa dijelaskan secara ilmiah. Pengalaman tersebut merupakan "strategi koping" (coping strategies) dari otak yang sedang berduka. Teorinya adalah seseorang akan lebih mudah untuk menerima kematian orang yang ia kasihi jika ia berpikir orang itu masih ada dalam bentuk tertentu, daripada saat ia meyakini bahwa orang itu telah pergi untuk selamanya. Jadi otak menciptakan pertemuan spiritual dengan orang yang sudah meninggal sebagai cara meredakan perasaan sedih itu.

Pada 1920-an, Journal of Ophthalmology mendokumentasikan kasus aneh dari pasangan yang percaya bahwa mereka tinggal di rumah berhantu. Menurut Vintage News, wanita itu sering mendengar langkah kaki dan suara seseorang mendorong benda-benda di rumah, meskipun tidak ada orang lain di sana. Dia juga merasa seperti sedang diikuti dan dia juga pernah terbangun lalu melihat dua penampakan di tempat tidurnya.

Pasangan itu akhirnya berkonsultasi dengan dokter, namun baru setelah para ahli melihat rumah mereka, ditemukanlah kebocoran karbon monoksida di dalam tungku yang menyebabkan halusinasi tetapi tidak menyebabkan kematian.

Menurut ProSoundWeb, hantu bisa menjadi ilusi frekuensi rendah yang disebabkan oleh "standing waves." Infrasonik, yang terdengar di bawah kisaran normal yang dapat didengar manusia, dapat menyebabkan sensasi fisik dan emosional seperti perasaan takut.

Infrasonik juga bisa ditemukan dalam gelombang laut, pipa yang bergetar, dan bahkan beberapa hewan seperti paus dan gajah. Ketika suara terjadi pada frekuensi yang tepat, hal itu juga dapat membuat mata bergetar, yang menjelaskan mengapa beberapa orang yang mengalami infrasonik percaya bahwa mereka melihat hantu.

Memang pada kenyataannya, sebagian orang sangat menikmati ketika percaya pada hantu. Itu karena beberapa orang terikat pada gagasan bahwa hantu itu nyata, yang membuat mereka sulit untuk menerima logika ilmiah.

Percaya pada hantu juga memiliki tujuan lain - yakni membantu kita menghadapi kefanaan diri sendiri. Kehadiran makhluk astral di rumah atau bangunan tua tidak lebih dari sekadar memuaskan diri, tetapi juga kepercayaan kita pada anggapan bahwa ada sesuatu setelah kematian. Menurut Atlantic, kepercayaan pada hantu membuat kita merasakan sensasi seperti dapat melihat kehidupan setelah kematian.

Nah, itu dia 11 penjelasan ilmiah mengenai pengalaman hantu atau supranatural. Jadi percaya atau tidak percaya, hal-hal di atas bisa dijelaskan secara ilmiah. Semua kembali lagi kepadamu.