160 Tahun Tak Terjawab, Ini Soal Matematika Seharga 1 Miliar Dolar AS

Kamu pasti bertanya-tanya, memangnya apa hipotesis Riemann itu? Hipotesis ini menjelaskan mengenai dugaan terhadap fenomena matematika paling menarik, yakni bilangan prima. Walaupun kita semua sudah tahu apa itu bilangan prima, pernah tidak terpikirkan bahwa bilangan prima cenderung mengikuti pola yang tidak dapat diprediksi?

Begitulah inti dari hipotesis Riemann. Walaupun secara historis bilangan prima dianggap sebagai distribusi acak, namun hipotesis Riemann berusaha mencari bahwa bilangan prima sangat erat dengan perilaku fungsi atau pola yang rumit.

Selama ini kita mungkin sudah menyerah saja jika menghadapi soal matematika yang berjam-jam tak dapat kita pecahkan. Namun, bayangkan saja, hipotesis Riemann ini bukan tak dapat diselesaikan selama berjam-jam saja, melainkan ratusan tahun!

Sejak dugaan ini dipublikasi lewat makalah Ueber die Anzahl der Primzahlen unter einer gegebenen Grösse pada 1859, para matematikawan terus berusaha memecahkan hipotesis tersebut. Sayangnya, hingga berselang hampir 160 tahun Riemann's Hypothesis tersebut belum juga teruraikan jawabannya.

G.F.B Riemann adalah seorang matematikawan yang lahir pada tahun 1826. Ia berasal dari Jerman dan telah menemukan berbagai fungsi dalam bidang matematika fungsi zeta dan integral riemann.

Hipotesis Riemann dianugerahi julukan sebagai satu dari tujuh "hadiah milenium" yang tersulit untuk dipecahkan. Alih-alih menentukan letak pasti atau pola bilangan prima, Riemann justru berusaha mencari bagaimana sifat dasar dari bilangan prima.

Tidak hanya itu, hipotesis tersebut juga menyatakan bahwa distribusi bilangan prima tidak acak, tetapi mungkin mengikuti pola yang dijelaskan oleh persamaan yang disebut fungsi zeta Riemann.

Sebelumnya, sebanyak 10 miliar bilangan prima telah diperiksa dan hasilnya konsisten dengan persamaan fungsi zeta Riemann, namun belum ada bukti bahwa keseluruhan bilangan prima mengikuti pola tersebut.

Sir Michael Atiyah, yang telah memenangkan dua hadiah terbesar dalam matematika (Fields Medal dan Abel Prize) mepresentasikan pemikirannya dalam Heidelberg Laureate Forum di Jerman pada hari Senin, 24 September lalu. Dalam menjawab hipotesis Riemann, ia menggunakan pendekatan baru karya John von Neumann dan Friedrich Hirzebruch.

Untuk saat ini, apa yang telah dipresentasikan oleh Atiyah tersebut akan dipublikasikan sebelum dibenarkan seluruhnya. Dan apabila pernyataannya dapat dibuktikan, maka ia dapat mengklaim hadiah yang sudah dijanjikan.

Jumlah yang sangat fantastis tentunya! Tetapi, hadiah tersebut rasanya sepadan jika diberikan kepada seseorang yang mampu menyelesaikan misteri, yang sudah lebih seabad menjadi misteri dalam bidang keilmuan tersebut.

Wah, barangkali karya dari Sir Michael Atiyah terbantahkan, mungkin kamu bisa mencoba memecahkannya lho, guys!