3 Fakta Okultasi Bulan dan Spica, Terjadi pada 27 November 2024

Bulan adalah salah satu benda langit yang bisa diamati dengan mata telanjang. Jarak Bulan yang dekat dengan Bumi memudahkan kita untuk menemukannya di langit malam. Selain Bulan, objek lainnya yang bisa diamati dengan mata telanjang yaitu bintang.
Fakta menariknya, dalam astronomi, Bulan dan bintang kerap terlibat dalam satu fenomena yang sama. Sebagai contoh yaitu fenomena okultasi Bulan dengan Spica, bintang paling terang di konstelasi (rasi bintang) Virgo. Fenomena ini sekaligus menjadi waktu terbaik untuk mengamati bintang Spica.
Penasaran bagaimana cara mengamati okultasi antara Bulan dengan bintang Spica? Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini!
1. Bulan menutupi Spica

Dalam astronomi, okultasi adalah fenomena ketika benda langit yang lebih besar menutupi benda langit lainnya yang lebih kecil apabila diamati dari sudut pandang Bumi. Sederhananya, okultasi mirip dengan fenomena gerhana, yaitu ketika Bumi, Bulan, dan bintang berada di satu garis yang sama.
Jika diamati dari Bumi, sudah jelas bahwa Bulan akan terlihat lebih besar dibandingkan Spica. Ini karena jarak Bulan dengan Bumi lebih dekat daripada jarak Spica dengan Bumi. Dilansir Earth Sky, bintang paling terang di rasi virgo itu berjarak sekitar 250 tahun cahaya. Dalam perhitungan astronomi, 1 tahun cahaya sama dengan 9 triliun kilometer. Jadi, 250 tahun cahaya setara dengan 2.250 triliun kilometer. Wah, jauh sekali, ya!
2. Berlangsung selama 4 jam 22 menit

Sama seperti gerhana, fenomena okultasi ada jangka waktunya tersendiri. Mengutip dari In-The-Sky, okultasi Bulan dan Spica akan terjadi sekitar pukul 17.28—21.50 WIB. Artinya, fenomena spektakuler ini bakal berlangsung selama 4 jam 22 menit.
Perlu diketahui bahwa saat mencapai puncak okultasi, kamu tidak bisa mengamati Spica karena tertutupi oleh Bulan. Jadi, jika kamu ingin melihat Spica, kamu harus mengamatinya sebelum atau sesudah puncak okultasi. Pada waktu itu, Spica akan berada tepat di samping Bulan apabila diamati dari Bumi.
3. Sayangnya, fenomena ini tidak teramati di Indonesia

Fenomena okultasi Bulan dan Spica yang akan terjadi pada 27 November 2024 ini ternyata tidak teramati di Indonesia. Pasalnya, posisi Bulan di langit berbeda-beda di beberapa wilayah. Fenomena ini hanya akan terlihat di sebagian wilayah, seperyi Amerika Serikat dam Kanada.
Namun, jangan dulu berkecil hati, kamu masih bisa menemukan Spica tepat di sebelah Bulan pada sekitar pukul 04.00 WIB setelah fase okultasi. Bulan dan Spica akan berada di cakrawala timur tepat sebelum Matahari terbit. Jadi, kamu bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk mengamati Bulan dan Spica.
Meskipun mirip dengan gerhana, fenomena okultasi tidak akan membawa dampak apapun pada Bumi layaknya gerhana Bulan atau Matahari. Fenomena ini bisa kamu amati dengan mata telanjang. Namun, jika kamu ingin melihat Bulan dan Spica secara lebih jelas, alat bantu seperti teleskop sangat dibutuhkan.