3 Fenomena Astronomi Akhir November 2024, Ada Komet dan Meteor!

Bulan November tampaknya akan menjadi bulan yang paling sibuk dengan fenomena astronomi di tahun ini. Pasalnya, di bulan November 2024, tercatat ada empat fenomena hujan meteor yang turun ke Bumi. Tiga di antaranya sudah terjadi selama tiga pekan terakhir.
Selanjutnya, Bumi bakal kedatangan hujan meteor langka yang dikenal sebagai hujan meteor Orionid November. Selain hujan meteor, langit juga akan disambangi oleh sebuah komet yang sedang mencapai titik perhelionnya. Penasaran komet apa itu? Yuk, simak fenomena-fenomena langit yang akan terjadi pada akhir November 2024 berikut!
1. Okultasi Bulan dan Spica

Dalam astronomi, okultasi adalah peristiwa di mana sebuah objek kecil terhalangi oleh objek yang lebih besar jika diamati dari sudut pandang Bumi. Sebagai contoh, yaitu okultasi Bulan dan bintang Spica yang akan terjadi pada 27 November 2024. Saat okultasi terjadi, Bumi, Bulan, dan Spica bakal berada di satu garis yang sama.
Apabila dilihat dari sudut pandang Bumi, tentu saja Spica tampak lebih kecil daripada Bulan. Ini lantaran jarak Bulan lebih dekat dari Bumi dibandingkan dengan Spica. Mengutip dari In-The-Sky, fenomena okultasi Bulan dan Spica bakal berlangsung dari pukul 17.28 - 21.50 WIB.
2. Hujan meteor Orionid November

Hujan meteor adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika Bumi melintasi jalur komet atau asteroid di luar angkasa. Saat melintas, Bumi akan menarik puing-puing komet atau asteroid yang tertinggal di sepanjang jalur. Puing-puing tersebutlah yang kita kenal sebagai hujan meteor.
Adapun hujan meteor yang akan terjadi pada penghujung November 2024 adalah hujan meteor Orionid November. Hujan meteor ini aktif dari tanggal 13 November - 6 Desember 2024 dan bakal mencapai puncaknya pada 28 November 2024. Kabar baiknya, Orionid November bisa disaksikan di Indonesia dengan mata telanjang dari arah konstelasi Orion.
Waktu terbaik untuk mengamati hujan meteor ini yakni sekitar pukul 19.32 - 05.02 WIB. Orionid November akan menampilkan meteor-meteor terbaiknya pada pukul 01.00 WIB. Saat mencapai puncaknya, hujan meteor ini bakal memproduksi sekitar 3 meteor per jam.
3. Perihelion komet 333P/LINEAR

Selain planet, ada beberapa benda langit yang mengorbit Matahari, salah satunya adalah komet. Dalam astronomi, komet merupakan objek padat yang terbuat dari debu, batu, dan es. Komet cukup populer di kalangan pengamat langit lantaran sering menampakkan dirinya pada momen-momen tertentu.
Sebagai contoh yaitu komet 333P/LINEAR, ia akan mencapai perihelion (titik terdekatnya dengan Matahari) pada 29 November 2024. Artinya, itu adalah waktu terbaik untuk mengamati 333P/LINEAR karena ia sedang dekat-dekatnya dengan Matahari. Di Indonesia, objek spektakuler ini akan terlihat pada dini hari, sekitar pukul 01.45 WIB.
Dilansir Starwalk, 333P/LINEAR adalah komet periodik dari keluarga Jupiter yang ditemukan pada tahun 2007 oleh proyek LINEAR. Adapun kiat-kiat mengamati komet ini yaitu dengan menggunakan teleskop atau teropong bintang. Komet 333P/LINEAR akan terlihat secara jelas apabila diamati melalui alat bantu pengamatan tersebut.