4 Bahaya Memelihara Hewan Primata yang Jarang Diketahui

- Memelihara hewan primata berisiko menularkan penyakit zoonosis seperti herpes B, hepatitis, dan tuberkulosis ke manusia.
- Hewan primata memiliki insting alami untuk bersikap agresif, seperti mencakar, menggigit, atau menyerang saat merasa terancam atau frustrasi.
- Hewan primata memerlukan lingkungan yang kompleks dan luas untuk mendukung perilaku alami mereka, serta berpotensi merusak ekosistem jika dilepaskan kembali ke alam bebas.
Memelihara hewan Primata seperti monyet, kera, atau pun jenis lainnya sering kali dianggap menarik bagi sebagian orang, sebab dianggap eksotis dan memiliki kecerdasan tersendiri. Namun, untuk memelihara hewan primata memang tidak disarankan sama sekali karena ada berbagai risiko dan bahaya yang sering kali tidak disadari oleh para pemiliknya.
Memelihara hewan primata bukanlah sesuatu yang sederhana karena mereka membutuhkan perawatan yang khusus dan jelas berbeda jika dibandingkan dengan hewan peliharaan lain, seperti anjing atau pun kucing. Jika tetap nekat untuk memelihara hewan primata, maka harus mengetahui beberapa bahaya berikut ini yang bisa muncul apabila sampai memaksakan diri untuk memilikinya.
1. Risiko penyebaran penyakit

Bahaya pertama yang bisa terjadi adalah resiko penyebaran penyakit atau disebut dengan penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Ada beberapa penyakit seperti herpes B, hepatitis, hingga tuberkulosis yang bisa ditularkan dari primata ke manusia melalui cakaran, kontak dengan cairan tubuh, hingga gigitan yang mungkin dialami.
Penyakit-penyakit zoonosis sudah tentu akan sangat berbahaya atau bahkan mematikan, sehingga hal ini harus bisa dihindari. Selain itu, manusia juga bisa berpotensi menularkan penyakit kepada primata, sehingga tetap menyimpan risiko untuk membahayakan kesehatan dari hewan tersebut.
2. Perilaku agresif yang tidak terduga

Jika kamu menganggap bahwa hewan primata memiliki penampilan yang menggemaskan, maka ternyata anggapan ini keliru. Pada kenyataannya hewan primata merupakan hewan liar yang tetap memiliki insting atau naluri alami untuk bersikap agresif terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya, bahkan termasuk orang yang memeliharanya sendiri.
Hewan primata pada saat sudah mencapai usia dewasa, maka akan saling menunjukkan perilaku agresif yang mungkin sulit untuk dikendalikan. Bisa saja mereka akan mencakar, menggigit, atau menyerang pada saat merasa terancam hingga frustrasi. Gigitan primata bisa menyebabkan risiko luka serius yang tentunya berisiko tinggi mengalami kondisi infeksi.
3. Kebiasaan yang bisa mengganggu sekitar

Hewan primata tentu berbeda jika dibandingkan dengan hewan peliharaan lain, seperti kucing atau pun anjing karena ini dapat terlihat dari perilaku yang ditunjukkannya. Hewan primata biasanya membutuhkan lingkungan yang jauh lebih kompleks dan luas untuk mendukung segala perilaku alami yang kerap dilakukannya, seperti menjelajah, memanjat, hingga berinteraksi dengan kelompok sosialnya masing-masing.
Jika kamu memelihara primata di lingkungan yang sangat terbatas luasnya, seperti dalam kandang atau pun di ruangan yang sempit, maka ini akan menyebabkan timbulnya stres hingga gangguan perilaku. Hewan primata memerlukan rangsangan mental yang dilakukan secara konstan, namun jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka bisa mengalami berbagai gangguan pada mental, seperti depresi hingga sikap agresivitas yang parah.
4. Masalah pada konservasi dan ekosistem

Primata pada umumnya memiliki usia hidup yang panjang jika dibandingkan hewan-hewan lain pada umumnya, namun hal ini juga dipengaruhi dari faktor lingkungan tempatnya tinggal. Memelihara primata sebagai hewan peliharaan bisa saja berdampak negatif terhadap risiko konservasi, apalagi dengan banyaknya spesies primata yang diperdagangkan secara ilegal dan dapat menyebabkan penurunan populasi secara liar.
Jika memelihara primata, maka seseorang akan secara tidak langsung mendukung perdagangan satwa liar ilegal yang bisa berpotensi merusak ekosistem dan mengancam keberlanjutan dari spesies tersebut. Selain itu, primata yang dilepaskan kembali ke alam setelah dipelihara cukup lama, maka bisa membawa penyakit atau tidak memiliki kemampuan bertahan hidup di alam bebas, sehingga bisa merusak ekosistem lokal yang ada di sana.
Memahami bahaya bahaya di atas tentunya membuatmu harus semakin berhati-hati apabila tertarik untuk memelihara primata. Pada dasarnya hewan primata bukanlah hewan peliharaan karena memang tidak mudah untuk memeliharanya sendiri di rumah. Jangan nekat untuk memelihara hewan primata!