Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gereja Hvalsey, Greenland (commons.wikimedia.org)

Intinya sih...

  • Gereja Hvalsey adalah peninggalan terbaik Koloni Norse di Greenland, menunjukkan kekuatan arsitektur dan peran spiritualnya

  • Gereja ini menjadi lokasi pernikahan terakhir yang tercatat dalam sejarah koloni Norse di Greenland pada tahun 1408

  • Dibangun dengan gaya arsitektur Anglo-Norwegia dan bahan bangunan lokal, gereja ini terletak di lembah hijau yang subur di bagian selatan Greenland

Jauh di selatan Greenland, berdiri reruntuhan sebuah gereja batu yang menyimpan sejarah panjang bangsa Viking. Namanya Gereja Hvalsey, satu-satunya peninggalan Norse Greenland yang masih terlihat jelas bentuknya hingga kini. Dibangun sekitar awal abad ke-14, bangunan ini tetap berdiri kokoh meski dihantam cuaca ekstrem dan waktu selama berabad-abad seolah menolak dilupakan.

Tak sekadar situs arkeologi, Hvalsey memiliki nilai sejarah yang tinggi karena mencerminkan sisa-sisa kehidupan koloni Viking di ujung dunia. Arsitekturnya yang khas serta lokasinya yang terpencil menjadikannya simbol ketangguhan peradaban Norse di Greenland. Penasaran? Yuk, simak fakta-fakta menariknya berikut ini!

1. Peninggalan terbaik dari Koloni Norse di Greenland

Gereja Hvalsey, Greenland (commons.wikimedia.org/jtstewart)

Salah satu peninggalan paling ikonik dari koloni Norse di Greenland adalah reruntuhan Gereja Hvalsey yang masih berdiri kokoh hingga hari ini. Dilansir dari laman SpottingHistory, gereja ini dikenal sebagai bangunan terbaik yang tersisa dari masa pemukiman Viking karena konstruksinya yang sangat solid, menggunakan batu-batu besar dan teknik pengerjaan yang teliti. Hal inilah yang membuatnya mampu bertahan selama berabad-abad, bahkan ketika bangunan Norse lain di Islandia dan Greenland telah lama hilang.

Keistimewaan Gereja Hvalsey tidak hanya terletak pada kekuatan arsitekturnya, tetapi juga pada perannya sebagai pusat kehidupan spiritual dan sosial koloni Norse di Greenland. Gereja ini merupakan salah satu dari beberapa gereja paroki yang berdiri di pemukiman Timur Norse dan menjadi simbol penting dari peradaban Viking yang pernah berkembang di sana.

2. Lokasi pernikahan terakhir yang tercatat

Ilustrasi pasangan menikah (pexels.com/Trung Nguyen)

Lokasi pernikahan terakhir yang tercatat dalam sejarah koloni Norse di Greenland adalah Gereja Hvalsey, yang terletak di bagian selatan pulau tersebut. Dilansir dari laman National Geographic, pernikahan antara Thorstein Olafsson dan Sigrid Björnsdóttir ini berlangsung pada tanggal 14 September 1408 dan menjadi catatan tertulis terakhir yang diketahui tentang keberadaan komunitas Norse di Greenland.

Gereja yang dibangun dari batu besar ini berdiri di lereng berbukit dengan pemandangan fjord (danau) yang indah, menunjukkan bahwa pemukim Norse pernah menetap di sana dengan niat jangka panjang.

Peristiwa pernikahan tersebut tidak hanya menjadi momen penting secara sosial, tetapi juga menandai titik akhir dokumentasi sejarah tentang kehidupan bangsa Viking di Greenland. Surat yang mengabarkan pernikahan itu dikirimkan ke Islandia pada tahun 1424, meskipun tidak ada catatan lebih lanjut mengenai nasib para pemukim setelahnya.

Keberadaan gereja dan catatan tersebut menjadi bukti kuat bahwa komunitas Norse pernah hidup dan beraktivitas di wilayah ini selama lebih dari empat abad sebelum akhirnya menghilang secara misterius.

3. Gaya arsitektur Anglo-Norwegia dan bahan bangunan lokal

Gereja Hvalsey, Greenland (commons.wikimedia.org/jtstewart)

Gereja Hvalsey dibangun dengan gaya arsitektur Anglo-Norwegia yang khas pada abad ke-13, menggabungkan teknik bangunan Norse dengan pengaruh dari Inggris dan Skotlandia. Dilansir dari laman Abandoned Spaces, ciri utama gaya ini terlihat dari dinding batu granit yang sangat tebal dan disusun dengan presisi tinggi, menggunakan batu-batu besar yang beberapa di antaranya beratnya mencapai lebih dari 5 ton.

Detail seperti bukaan jendela yang lebih lebar di bagian dalam dibanding luar juga menunjukkan pengaruh arsitektur gereja awal di Britania, khususnya Orkney, yang membedakan gereja ini dari bangunan Norse di Islandia.

Bahan bangunan utama yang digunakan adalah batu granit lokal yang diambil dari sekitar pemukiman Hvalsey, mengingat keterbatasan kayu di Greenland. Para tukang batu yang terampil memilih material terbaik dan mengerjakan setiap batu dengan sangat teliti, sehingga struktur gereja mampu bertahan lebih baik dibandingkan bangunan Norse lainnya di Greenland.

Meskipun atap kayu gereja sudah hilang, dinding batu setinggi 15-20 kaki masih berdiri kokoh hingga kini, membuktikan kualitas konstruksi yang luar biasa dan adaptasi teknik bangunan Anglo-Norwegia dengan kondisi lingkungan Arktik yang keras.

4. Terletak di lembah hijau yang subur

Gereja Hvalsey, Greenland (commons.wikimedia.org/jtstewart)

Gereja Hvalsey berdiri di sebuah lembah hijau yang subur di bagian selatan Greenland, sebuah lokasi yang relatif langka di tengah lanskap Arktik yang didominasi oleh es dan batu. Dilansir dari laman Abandoned Spaces, lembah ini menyediakan tanah yang cukup subur untuk pertanian dan padang rumput yang mendukung peternakan, sehingga menjadi tempat yang ideal bagi pemukim Norse untuk membangun permukiman dan gereja mereka.

Kondisi alam yang lebih bersahabat ini memungkinkan komunitas Viking bertahan lebih lama dibandingkan di wilayah lain Greenland yang lebih keras.

Selain itu, posisi gereja yang dekat dengan fjord (danau) memberikan akses mudah ke laut, penting untuk perikanan dan transportasi. Kombinasi antara lembah hijau yang subur dan akses ke laut menjadikan Hvalsey sebagai pusat kehidupan sosial dan ekonomi yang vital bagi koloni Norse di Greenland.

Gereja Hvalsey bukan sekadar tumpukan batu tua di tengah Greenland, tapi jejak nyata dari peradaban Viking yang pernah hidup jauh dari tanah asalnya. Lewat arsitektur yang masih bertahan dan kisah sejarah yang menyertainya, situs ini jadi pengingat kuat tentang bagaimana manusia membangun harapan dan komunitas di tempat terpencil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team