4 Penyebab Anjing Sulit Bersosialisasi, Kurang Dilatih!

- Anjing perlu sosialisasi agar bisa berinteraksi dengan baik, namun tidak semua anjing memiliki kemampuan sosialisasi yang baik
- Kurangnya pengalaman sejak kecil dan trauma masa lalu dapat membuat anjing sulit bersosialisasi
- Genetik mempengaruhi kepribadian anjing, namun sosialisasi sejak kecil tetap membantu mereka merasa lebih ramah
Sosialisasi merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dalam proses perkembangan anjing agar nantinya mereka bisa berinteraksi dengan manusia dan hewan lain dengan baik. Namun, ternyata tidak semua anjing memiliki kemampuan sosialisasi yang baik, sebab ada pula beberapa yang kerap menunjukkan reaksi malu, agresif, hingga cemas pada saat bertemu orang atau hewan lain.
Kesulitan dalam bersosialisasi ternyata dapat diakibatkan karena berbagai faktor, mulai dari kurangnya pengalaman sejak kecil hingga trauma yang pernah dialami di masa lalu. Oleh sebab itu, pemilik anjing perlu memahami beberapa penyebab berikut ini yang dapat membuat hewan peliharaannya kesulitan untuk bersosialisasi, sehingga bisa kembali melatih dan membangun kepercayaan dirinya.
1. Kurangnya bersosialisasi sejak kecil

Anjing yang tidak terbiasa bertemu dengan orang atau hewan lain sejak kecil biasanya akan cenderung sulit bersosialisasi pada saat dewasa. Masa kritis untuk bersosialisasi anjing biasanya terjadi pada usia 3 hingga 14 minggu, yaitu di mana mereka mulai belajar untuk mengenali lingkungan yang ada di sekitar dan berusaha membangun kepercayaan terhadap orang baru.
Jika pada masa tersebut anjing tidak diperkenalkan dengan berbagai situasi interaksi sosial hingga suara, maka mereka bisa tumbuh menjadi anjing yang pemalu atau bahkan agresif. Oleh karena itu, sebagai pemilik anjing tentu penting sekali untuk selalu melatih hewan peliharaan pada saat bertemu orang baru, berinteraksi dengan anjing lain sejak dini, hingga berjalan di lingkungan yang terlihat berbeda.
2. Pengalaman buruk atau trauma

Anjing yang pernah mengalami pengalaman buruk, seperti dipukul, ditelantarkan, atau diserang oleh anjing lain ternyata bisa tumbuh memiliki rasa takut dan sulit dalam bersosialisasi. Rasa trauma tersebut bisa menyebabkan anjing jadi lebih waspada, mudah panik, atau bahkan agresif ketika bertemu dengan orang atau hewan lainnya.
Untuk membantu anjing dalam mengatasi trauma, maka pemilik harus berusaha membangun kembali rasa percaya diri secara perlahan. Coba memberikan pengalaman positif secara bertahap, seperti dengan memberikan pujian atau hadiah pada saat anjing berinteraksi dengan baik, sehingga nantinya akan membuat mereka merasa lebih nyaman dan tidak tertekan.
3. Faktor genetik atau ras anjing

Beberapa ras anjing ternyata memang memiliki sifat alami yang terlihat lebih tertutup atau pemalu jika dibandingkan dengan ras lainnya. Sebagai contoh anjing penjaga seperti Chow Chow atau Shar Pei ternyata cenderung lebih waspada terhadap keberadaan orang asing, sementara anjing sosial seperti Golden Retriever lebih mudah dalam beradaptasi dengan situasi atau lingkungan barunya.
Walau genetik sebetulnya mempengaruhi kepribadian anjing, namun sosialisasi yang baik sejak kecil ternyata tetap dapat membantu mereka untuk merasa lebih ramah. Melalui latihan yang tepat dan lingkungan yang mendukung, maka anjing dari ras yang lebih tertutup sekali pun bisa belajar bagaimana caranya bersosialisasi dengan lebih baik.
4. Kurangnya latihan dan interaksi secara rutin

Anjing yang jarang diajak keluar rumah atau bertemu dengan orang lain ternyata bisa mengalami kesulitan dalam bersoalisasi, sebab tidak terbiasa dengan lingkungan luar. Jika anjing hanya dibiarkan di dalam rumah atau halaman tanpa pengalaman baru, maka mereka akan rentan merasa cemas atau defensif pada saat bertemu sesuatu yang dirasa asing.
Untuk mengatasi situasi seperti ini, maka pemilik kancing harus rutin mengajak hewan peliharaannya dalam berjalan-jalan, mengatur playdate dengan anjing lain, atau mengunjungi taman anjing. Semakin sering kamu mengajak anjing berinteraksi pada situasi yang aman dan menyenangkan, maka semakin besar kemungkinan mereka untuk terus merasa nyaman dalam bersosialisasi.
Kesulitan anjing dalam bersosialisasi ternyata dapat diakibatkan karena berbagai faktor yang berbeda. Penting sekali bagi pemiliknya untuk memahami faktor penyebab agar bisa membantu hewan tersebut dalam mengembangkan rasa percaya diri dan kenyamanan dalam berinteraksi. Latih anjing sejak dini agar terbiasa untuk bersosialisasi dengan hewan atau manusia lain!