Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengagumkan Burung untuk Menentukan Arah Saat Migrasi

ilustrasi burung migrasi (pexels.com/Brian Forsyth)
Intinya sih...
  • Burung menggunakan ingatan untuk mengingat rute migrasi tahunan dan mengulang pola yang sama seumur hidupnya.
  • Indra penciuman digunakan oleh burung, terutama saat bermigrasi melintasi lautan, untuk menemukan jalan yang tepat.
  • Burung juga menggunakan 'kompas matahari', posisi dan rotasi bintang, serta medan magnet Bumi untuk menentukan arah tujuan saat bermigrasi.

Setiap tahun, jutaan burung bermigrasi melintasi samudra yang luas. Tidak sering mereka bahkan harus menempuh jarak yang ribuan kilometer dan menghabiskan waktu yang tidak sedikit untuk mencapai tempat tujuan. Menariknya, meski tanpa peta dan kompas, burung-burung tersebut berhasil sampai di lokasi tujuan tanpa tersesat.

Migrasi burung memang merupakan salah satu keajaiban alam yang sangat mengagumkan. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan, tanpa memiliki peta dan kompas, bagaimana caranya burung-burung yang bermigrasi ini dapat sampai di tempat tujuan yang tepat?

Bagaimana mereka bisa tahu ke arah mana harus pergi? Yuk, simak lima cara burung menentukan arah saat bermigrasi di bawah ini!

1. Menentukan arah dengan menggunakan ingatan

ilustrasi burung migrasi (pexels.com/Veronika Andrews)

Cara yang pertama adalah dengan ingatan. Walaupun terlihat sebagai makhluk yang sederhana, burung juga memiliki kemampuan untuk mengingat hal-hal tertentu. Dalam hal ini, burung juga dapat mengingat rutenya saat bermigrasi.

Tentunya untuk dapat mengingat rute, mereka harus terlebih dahulu bergabung ke rombongan migrasi burung yang lebih dewasa. Dilansir RSPB, setelah seekor burung menyelesaikan siklus migrasi tahunan pertamanya, burung-burung tersebut dapat mengingat dan mengulang pola yang sama seumur hidupnya.

2. Burung dapat mengandalkan indra penciuman untuk menemukan lokasi tujuan

ilustrasi burung migrasi (pexels.com/Asad Photo Maldives)

Selain mengalkan ingatan, burung juga dapat mengandalkan indra penciuman untuk menemukan jalan yang tepat. Hal ini terutama berlaku bagi burung yang bermigrasi melalui lautan. Salah satu spesies burung yang diketahui bermigrasi melalui lautan adalah burung puffin Scopoli (Calonectris diomedea).

Dilansir Live Science, hasil penelitian menunjukkan jika burung puffin Scopoli bergantung pada indra penciumannya ketika terbang di atas air. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan memblokir saluran penciuman burung ini. Hasilnya burung puffin Scopoli dapat dengan mudah terbang di atas daratan, tapi langsung kebingungan ketika terbang di atas air.

3. Menggunakan ‘kompas matahari’

ilustrasi burung migrasi (pexels.com/Fahad AlAni)

‘Kompas matahari’ adalah penunjuk arah yang sangat penting bagi burung yang bermigrasi di siang hari. Hal ini karena burung-burung tersebut menggabungkan pandangan burung tentang posisi matahari di langit dengan persepsi internal mereka tentang waktu. Dengan mengintegrasikan dua hal tersebut, burung dapat menentukan arah tujuan.

Oleh karena itu, burung sangat sensitif terhadap perubahan pada lamanya waktu siang atau photoperiod. Hal ini kemudian dapat menjadi salah satu sinyal bagi burung bahwa waktu bermigrasi telah tiba. Bagi burung yang hidup di Belahan Bumi Utara, mereka akan memulai proses migrasi menuju ke Belahan Bumi Selatan yang lebih hangat dan memiliki waktu siang yang lebih lama.

Burung yang bermigrasi karena dipengaruhi oleh photoperiod ini dikenal sebagai obligate migrant. Burung-burung ini memiliki pola migrasi rutin, termasuk jarak tempuh, waktu bepergian, serta waktu kepulangan.

4. Mengandalkan posisi dan rotasi bintang

ilustrasi burung migrasi (pexels.com/Pixabay)

Selain mengandalkan sinar matahari, burung yang bermigrasi juga mengandalkan rotasi bintang untuk dapat mengetahui arah ke mana mereka harus pergi. Dibandingkan dengan burung yang bermigrasi di siang hari, sebagian besar burung melakukan migrasi di malam hari. Mereka mengandalkan posisi dan rotasi bintang untuk dapat menentukan arah tujuan.

Dilansir Live Science, burung dapat mempelajari posisi bintang-bintang di sekitar kutub langit. Seperti manusia, burung juga memanfaatkan bintang Polaris (Bintang Utara) untuk navigasi.

5. Menggunakan medan magnet Bumi

ilustrasi burung migrasi (commons.wikimedia.org/Travel Manitoba)

Saat langit sedang mendung sehingga burung tidak dapat melihat cahaya matahari atau posisi bintang, disinilah kemampuan navigasi burung yang mengagumkan muncul. Burung akan menggunakan indra yang disebut magnetoreception. Indra ini memungkinkan burung untuk merasakan medan magnet Bumi untuk menemukan arah tujuan.

Nah, itulah lima kemampuan mengagumkan burung untuk menemukan arah saat bermigrasi. Berbeda dengan manusia yang dapat menggunakan GPS, burung memanfaatkan segala faktor alam dan kemampuan tubuhnya untuk dapat menentukan arah tanpa tersesat. Sangat mengagumkan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us