Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cecak endemik Cyrtodactylus batik (researchgate.net/Angga Rachmansah)

Intinya sih...

  • Cyrtodactylus pecelmadiun diberi nama unik berdasarkan kuliner khas Madiun, Jawa Timur.

  • Cicak jari lengkung papeda memiliki perbedaan genetik dan morfologis dengan spesies Melanesia Cyrtodactylus papuensis.

  • Cyrtodactylus belanegara merupakan spesies cicak yang pertama kali diidentifikasi di Sentul, pinggiran Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

  • Cyrtodactylus pecelmadiun, cicak jari lengkung baru dari Jawa Timur, dinamai dari kuliner khas Madiun.

  • Cyrtodactylus papeda, spesies berkaitan dengan Melanesia dan memiliki perbedaan morfologis serta genetik yang menonjol.

  • Cyrtodactylus belanegara, cicak jarilengkung kecil yang teridentifikasi di Sentul, Jawa Barat dengan misi filosofis pertahanan negara.

Cicak, yang umumnya dikenal sebagai si pemangsa nyamuk maupun berbagai serangga lainnya, merupakan hewan yang tak asing di Indonesia. Kebiasaan hewan ini berdecak di dinding pun sudah hampir kita lihat setiap hari. Namun, pernahkah kita memperhatikan spesies apa saja yang merupakan endemik di Indonesia dengan beragam ciri khas dan keunikannya?

Dari Sabang sampai Merauke, biodiversitas endemik Indonesia sangat beragam, begitupun dalam dunia cecak. Bahkan beberapa spesies memiliki penamaan yang sangat unik berdasarkan keunikan penemuannya. Berikut ini adalah 5 nama spesies cicak yang unik di Indonesia, salah satunya bernama kuliner khas Nusantara!

1. Cyrtodactylus pecelmadiun

Cecak Pecelmadiun (mapress.com/Awal Riyanto et al)

Pada bulan Maret 2025 lalu, tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan hasil identifikasi spesies cicak jari lengkung baru dari Jawa Timur. Uniknya, spesies baru ini diberi nama Cyrtodactylus pecelmadiun, sebuah penamaan yang terinspirasi dari kuliner khas Madiun, Jawa Timur.

Dipilihnya nama "pecelmadiun" merujuk pada sekitaran lokasi ditemukannya si cicak jari lengkung, tepatnya di Maospati dan Mojokerto.

Dikutip dari kanal BRIN, Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Awal Riyanto menjelaskan bahwa para peneliti juga ingin memperkenalkan ragam kuliner Nusantara melalui penemuan biodiversitas Indonesia. Hal ini bukan pertama kalinya. Jenis jari lengkung sebelumnya juga dideskripsikan dengan nama C. papeda dari Pulau Obi dan C. tehetehe dari Kepulauan Derawan.

2. Cyrtodactylus papeda

Cecak jari lengkung papeda (inaturalist.org/fatahabib92)

Selain pecelmadiun, cicak jari lengkung dengan nama kuliner khas Nusantara lainnya adalah cicak jari lengkung Papeda dari Pulau Obi di Maluku Utara. Spesies ini disebut berkaitan secara genetik dan morfologis dengan spesies Melanesia Cyrtodactylus papuensis. Hanya saja, beberapa perbedaan yang menonjol di antaranya adalah ukuran tubuh yang lebih besar, sisik femoralis yang tidak berpori, terdapat lebih sedikit baris sisik pada bagian tengah tubuh, alur precloacal yang lebih dalam pada cicak jantan, dan sisik precloacal berpori yang tersusun pada rangkaian yang berkesinambungan.

Secara genetik, cicak papeda memiliki jarak p 19,0%–20,1% pada gen sub unit 2 dehidrogenase NADH mitokondria. Dengan teridentifikasinya cicak jari lengkung papeda, tercatat setidaknya ada 4 spesies Cyrtodactylus yang kini diketahui dari Maluku utara.

3. Cyrtodactylus batik

Gambar A: Cyrtodactylus batik (researchgate.net/Angga Rachmansah)

Selain penamaan spesies dengan nama kuliner Nusantara, ada juga nama unik spesies endemik yang merujuk pada pola khas tubuhnya yang menyerupai seni batik. Ia adalah Cyrtodactylus batik, yang merupakan spesies cicak jari lengkung dengan pola dan warna yang menyerupai batik di punggungnya.

Cicak batik ini ditemukan di Gunung Tompotika, Pulau Sulawesi. Ia adalah spesies cicak yang hidup di hutan primer dengan vegetasi yang tidak banyak terjamah di wilayah tersebut. Dalam Bahasa Inggris, sebutannya adalah Batik Bent-toed Gecko.

4. Cyrtodactylus petani

Cecak Cyrtodactylus petani sp. (researchgate.net/Awal Riyanto)

Selain itu, penamaan unik lainnya adalah Cyrtodactylus petani, yang merupakan spesies cicak dengan habitat utama di areal pertanian seperti pematang sawah, kebun, hingga bebatuan tepi sungai di wilayah persawahan. Bahkan, cicak ini juga dapat dijumpai di pinggiran selokan dan tepian Sungai Porong. Penemuan terakhir juga tercatat di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.

Cicak ini sebenarnya pertama kali ditemukan pada tahun 2006, namun baru dideskripsi pada tahun 2015.

Disebut juga bahwa cicak petani adalah spesies jari lengkung yang penyebarannya terbatas di wilayah Jawa Timur. Berdasarkan catatan jurnal ilmiah, jenis ini merupakan spesies jari lengkung ke-4 yang ditemukan di Jawa setelah C. marmoratus (1831), C. fumosus (1895) dan C. semiadii (2014).

5. Cyrtodactylus belanegara

Cecak Cyrtodactylus belanegara (bioone.org/Awal Riyanto)

Penamaan unik lain adalah spesies Cyrtodactylus belanegara yang pertama kali diidentifikasi di Sentul, pinggiran Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Penamaan "belanegara" merujuk pada wilayah dimana spesies ini ditemukan, yang merupakan hasil kolaborasi peneliti dari BRIN, Universitas Indonesia, dan Universitas Pertahanan.

Penamaan “belanegara” juga mengacu pada misi Universitas Pertahanan Indonesia melalui nilai filosofis pertahanan negara.

Cicak ini termasuk dalam kelompok spesies C. marmoratus, dan merupakan Cyrtodactylus yang dideskripsikans setelah C. tehetehe dan C. mamberamo.

Cicak jarilengkung belanegara memiliki ukuran yang relatif kecil, yaitu 46,3-53,8 mm. Ia juga merupakan hewan nokturnal yang aktif di malam hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team