Anakonda adalah salah satu jenis ular yang paling terkenal di dunia. Hollywood bahkan sampai beberapa kali membuat film yang menceritakan tentang ular ini. Ukuran yang sangat besar menjadi daya tarik dari ular ini, namun sekaligus membuat mereka ditakuti banyak orang.
Benarkah anakonda adalah ular terbesar di dunia? Seberapa berbahaya anakonda bagi manusia? Dan, keunikan apa lagi yang dimiliki ular ini? Semuanya akan terjawab dalam ulasan 5 fakta tentang anakonda berikut.
Anakonda adalah jenis ular besar yang tergabung dalam subfamili Boinae, bersama dengan jenis ular besar lain yaitu boa. Anakonda memiliki genus Eunectes, yang terdiri dari 4 spesies yaitu anakonda hijau (Eunectes murinus), anakonda kuning (Eunectes notaeus), ankonda tutul (Eunectes deschauenseei), dan anakonda bolivia (Eunectes beniensis).
Dari keempat spesies tersebut, anakonda hijau adalah yang terbesar. Live Science menyebut bahwa ular ini bisa memiliki panjang maksimal 6 meter. Sementara bobotnya bisa mencapai hampir 70 kg, sehingga menjadikan ular ini sebagai ular terberat di dunia.
Apakah mereka juga ular terpanjang di dunia? Ternyata tidak, karena gelar itu dipegang oleh ular sanca kembang (Python reticulatus) yang dicatat laman Guinness Book of World Record mencapai ukuran 7,67 meter. Bahkan jenis ular yang sama disebut pernah diukur hingga panjang 10 meter pada tahun 1912.
Sebenarnya ada pula legenda mengenai ular anakonda raksasa, yang disebut-sebut bisa mencapai panjang hingga 30 meter. Namun, tidak pernah ada pembuktian ilmiah mengenai klaim tersebut sehingga kebenarannya diragukan.
Anakonda hanya terdapat di Amerika Selatan, khususnya di kawasan hutan dan Sungai Amazon. Memiliki mata dan lubang hidung yang teletak di bagian atas kepala memungkinkan anakonda bersembunyi di dalam air dengan hanya setengah kepalanya yang muncul ke permukaan.
Ya, anakonda adalah ular yang jago berenang dan lebih suka berburu dalam air. Bahkan nama ilmiah mereka Eunectes berasal dari bahasa Yunani yang berarti "perenang andal". Bobot mereka yang berat membuat gerakan mereka lambat di darat namun sangat lincah di air.
Salah satu yang paling terkenal dari anakonda dan ular besar lainnya adalah kemampuan mereka untuk menelan secara utuh mangsa yang ukurannya jauh lebih besar dari badannya sendiri. Kemampuan itu memungkinkan mereka tidak harus sering-sering berburu, karena satu mangsa besar bisa membuat mereka kenyang hingga beberapa minggu bahkan bulan.
Namun cara makan seperti itu juga punya sisi negatif bagi mereka. Menelan mangsa yang besar akan membuat anakonda semakin sulit bergerak, dan hal itu membuat mereka rentan terhadap ancaman. Maka anakonda yang sudah makan biasanya akan bersembunyi. Dan jika merasakan ada ancaman, mereka kadang akan memuntahkan makanannya supaya bisa kabur.
Terkadang, bahkan cara makan anakonda yang "rakus" bisa membuat mereka terbunuh. Anakonda adalah predator tertinggi, dan mereka gak segan untuk memangsa sesama predator seperti jaguar atau buaya. Tapi mencoba menelan jaguar atau buaya berukuran besar terkadang membuat mereka luka parah atau bahkan mati.
Karena kemampuannya menelan mangsa yang berukuran jauh lebih besar, tentu masuk akal bahwa anakonda pun bisa memangsa manusia juga. Dan peristiwa seperti itu memang pernah terjadi. Tapi sebenarnya kemungkinannya sangat kecil.
Pertama karena habitat anakonda adalah hutan dan sungai yang jauh dari pemukiman. Live Science juga menjelaskan bahwa manusia bukanlah tipe mangsa kegemaran anakonda. Malah sebenarnya anakonda yang perlu takut pada manusia karena mereka kerap dibunuh dan habitatnya dirusak. Namun untunglah saat ini status anakonda tidak terancam punah.
Itulah 5 fakta tentang anakonda, salah satu ular terbesar di dunia. Ternyata ular besar ini gak hanya mengerikan tapi juga menakjubkan, ya!