5 Fakta Anjing Laut Cincin Saimaa, Mamalia Laut yang Tinggal di Danau

Anjing laut cincin Saimaa sebelumnya termasuk anjing laut yang hidup di lautan. Namun setelah berakhirnya zaman es yang menyebabkan tertutupnya akses ke laut lepas dari Danau Saimaa menuju ke Laut Baltik, anjing laut Cincin Saimaa terperangkap di danau dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar sehingga menjadi anjing laut air tawar hingga kini.

Selain itu mereka juga beradaptasi dengan kondisi danau Saimaa yang berlumpur dengan bentuk yang mirip labirin. Tidak hanya itu saja, volume otak dan kepala binatang ini juga membesar dibandingkan dengan kerabat terdekat mereka di lautan. 

Anjing laut cincin Saimaa memiliki ukuran yang cukup besar di mana panjangnya mencapai 85 cm hingga 160 cm. Sedangkan berat hewan ini antara 50-90 kg dengan pejantannya memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan betinanya. Selain itu binatang ini juga berwarna abu-abu gelap dengan motif cincin berwarna terang di sekujur tubuhnya.

Jenis anjing laut cincin Saimaa memiliki warna yang paling gelap dibandingkan dengan anjing laut cincin lainnya. 

Menariknya anjing laut ini cenderung menghabiskan waktu di dalam air, bahkan mampu tidur di dalam air. Serta hewan ini memiliki kemampuan menyelam yang sangat baik dan mampu berenang dan mengenali arah pada kondisi danau yang terdiri dari ribuan pulau kecil, yang menyerupai labirin. 

Maka dari itu mamalia air ini juga memiliki kemampuan menangkap ikan yang sangat baik di mana individu dewasanya mampu memakan hingga 1.000 kg ikan per tahunnya.

Masa hidup anjing laut ini cukup panjang yang mampu hidup hingga lebih dari 30 tahun, tetapi hanya sedikit saja individu yang mampu mencapai usia 30 tahun. Saat ini kebanyakan anjing laut ini hanya memiliki usia pendek yang bahkan tidak mencapai 10 tahun karena rentanya kematian pada usia muda.

Anjing laut cincin Saimaa masuk dalam usia matang atau dewasa pada usia 4-6 tahun. Meskipun memiliki usia dewasa yang tidak terlalu lama, tetapi anjing laut ini hanya dapat melahirkan satu anak setiap tahunnya sehingga menyebabkan populasi anjing laut cincin ini sulit untuk bertambah.

Akibat sulitnya berkembang biak, anjing laut cincin Saimaa masuk dalam kategori endangered menurut IUCN Red List.

Di samping itu, berbagai ancaman juga mengintai binatang ini seperti maraknya perburuan oleh manusia pada tahun 1940an dan tercemarnya air danau oleh merkuri. Level air yang fluktuatif juga berdampak pada rusaknya sarang anjing laut ini. Penggunaan jaring nilon oleh nelayan lambat laun pun ikut mengurangi populasinya. 

Kabar baiknya populasi hewan ini semakin meningkat dari sekitar 100 ekor di antara tahun 1950-1980, bertambah menjadi 270 di tahun 2005. Kemudian saat ini jumlahnya diperkirakan mencapai 300 ekor di alam liar. 

Itu tadi kelima fakta mengenai anjing laut cincin Saimaa yang pastinya dapat menambah pengetahuanmu tentang hewan langka. Yuk, kita jaga lingkungan dan hewan-hewan di sekitar kita agar terhindar dari kepunahan.