Dahi besar dan gigi layaknya paruh jadi bagian tubuh paling unik dari bayan benjol hijau. (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)
Bagian kepala merupakan bagian tubuh paling penting bagi bayan benjol hijau. Pasalnya, di sinilah mereka memiliki dahi dan gigi yang bermanfaat dalam mencari makan sekaligus mengubah lingkungan di sekitarnya. Meskipun jadi satu-satunya bagian tubuh luar yang tak dilapisi sisik tebalnya, dahi ini begitu kuat hingga digunakan bayan benjol hijau untuk menghantam dan menghancurkan karang yang akan dikonsumsinya, seperti dilansir Critter Science.
Gigi berbentuk paruh milik ikan ini sebenarnya terdiri atas ribuan gigi yang bersatu hingga membentuk 15 barisan yang terlihat menjadi sebuah paruh. Sama seperti dahinya, gigi bayan benjol hijau sangat kuat hingga dapat mengonsumsi makanan yang menempel pada karang. Akan tetapi, gigi-gigi ini akan terus tumbuh sepanjang hidup mereka sehingga terkadang bayan benjol hijau terlihat mengikis gigi berbentuk paruhnya ini supaya dapat tetap digunakan secara optimal.
Nah, berkat kedua bagian tubuh inilah bayan benjol hijau memainkan peran penting bagi ekosistem terumbu karang, baik positif maupun negatif. Dilansir Critter Science, kebiasaannya dalam mengonsumsi alga yang menutupi karang dapat menjaga kesehatan karang tersebut hingga membantu pertumbuhannya. Di sisi lain, ikan ini juga sering menghancurkan karang laut sehingga mereka juga jadi penyebab bioerosi di lautan. Menariknya, karang-karang yang bayan benjol hijau hancurkan ini terkadang mengendap dan menjadi pasir pantai di sekitar habitat mereka.
Sayangnya, saat ini ada sejumlah masalah yang sedang dihadapi bayan benjol hijau. Mereka termasuk ikan dengan siklus reproduksi yang lamban. Satu individu saja membutuhkan waktu 10 tahun sebelum matang secara seksual. Ditambah lagi, sekalipun bertelur dalam jumlah besar, telur dan anak ikan ini jadi mangsa potensial bagi sejumlah ikan lain di sekitar terumbu karang.
Masalah semakin rumit akibat kehadiran kita, manusia, dengan segala aktivitas di sekitar habitat alami ikan ini. Kebiasaan bayan benjol hijau berkumpul dalam kelompok besar membuat mereka jadi ikan tangkapan nelayan yang sangat potensial. Akibatnya, populasi mereka kian menurun seiring dengan penangkapan berlebihan yang terjadi di seluruh wilayah peta persebaran ikan ini.
Saat ini bayan benjol hijau tergolong sebagai hewan rentan punah (vulnerable) dengan tren populasi yang terus menurun, mengutip IUCN Red List. Meskipun belum semua negara menerapkannya, saat ini bayan benjol hijau termasuk dalam daftar ikan dilindungi di sejumlah perairan. Semoga saja upaya konservasi yang dilakukan tersebut dapat menjaga populasi dari ikan bertubuh unik yang satu ini, ya!