Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Masalah Umum Memelihara Ikan Guppy, Pemula Wajib Tahu!

ilustrasi ikan guppy (pixabay.com/Zucky123)

Ikan guppy (Poecilia reticulata) merupakan ikan hias populer dan memiliki reputasi baik sebagai hewan peliharaan. Ikan ini memiliki corak tubuh yang indah, harganya murah, dan mudah beradaptasi dengan berbagai macam kondisi akuarium. Selain itu, ikan guppy juga dikenal minim perawatan.

Namun di balik keunggulan tersebut, ikan guppy juga memiliki beberapa masalah pemeliharaan. Berikut masalah umum memelihara ikan guppy yang perlu kamu ketahui.

1. Ikan guppy sangat produktif berkembang biak

ilustrasi ikan guppy (pixabay.com/basuka)

Ikan guppy merupakan ikan hias yang sangat produktif berkembang biak. Ikan jantan akan berkembang biak dengan sebanyak mungkin ikan betina. Sementara itu, ikan betina akan melahirkan secara teratur sekitar sebulan sekali. Dalam sekali melahirkan, ikan guppy betina bisa menghasilkan sekitar 20–60 ekor anakan, beberapa kasus bisa mencapai 200 anakan.

Ikan guppy betina memiliki struktur organ khusus yang dapat menyimpan sperma. Jadi, mereka juga bisa memiliki beberapa kelompok anakan dari satu kali perkawinan. Jika kamu tidak memiliki banyak tempat untuk memelihara ikan guppy, ini mungkin akan menjadi masalah di kemudian hari.

2. Ikan guppy memakan anakannya sendiri

ilustrasi ikan guppy (unsplash.com/Diogo Cardoso))

Ikan guppy merupakan hewan omnivor yang memakan apa saja, termasuk anakannya. Mereka memakan hewan dan tumbuhan yang berukuran lebih kecil darinya. Nah, jika kamu ingin memelihara ikan guppy untuk dikembangbiakkan dalam jumlah besar, ini mungkin akan menjadi masalah.

Namun, masalah ini bisa diatasi dengan memiliki beberapa akuarium untuk memisahkan ikan dewasa dan anakan. Saat ikan betina akan melahirkan, pisahkan mereka ke akuarium lain. Setelah melahirkan, segera pindahkan kembali ikan betina ke akuarium utama agar mereka tidak memakan burayaknya.

3. Ikan guppy pandai melompat

ilustrasi ikan guppy (pixabay.com/basuka)

Ikan guppy merupakan ikan yang aktif, energik, dan lincah. Mereka terkenal sebagai ikan yang pandai melompat. Terkadang, mereka suka melompat-lompat di dalam air hingga keluar akuarium. Saat mereka stres, mereka juga bisa melakukan hal tersebut. Ini mungkin bisa menjadi sedikit masalah bagi beberapa orang yang memelihara ikan guppy tanpa pengawasan. Solusinya, kamu bisa memasang penutup dengan pemberat untuk mencegah ikan guppy melompat keluar.

4. Ikan guppy membutuhkan suhu air yang cocok

ilustrasi ikan guppy (pixabay.com/basuka)

Meski termasuk ikan yang bisa menoleransi berbagai kondisi akuarium, ikan guppy juga memerlukan kondisi lingkungan yang cocok untuk berkembang biak. Mereka adalah hewan tropis yang memerlukan suhu air ideal sekitar 22–28 derajat Celsius. Suhu air tidak boleh berfluktuasi dari 2 derajat ke atas atau ke bawah dalam 24 jam.

Suhu yang berfluktuasi bisa membuat ikan guppy syok dan mati mendadak. Jadi, untuk menyiasatinya, kamu bisa memasang pemanas di dalam akuarium. Ini bisa membantu menjaga suhu air tetap stabil sepanjang waktu.

5. Ikan guppy cukup sensitif

ilustrasi ikan guppy (pixabay.com/Zucky123)

Pada dasarnya, ikan guppy termasuk ikan yang kuat dan tidak mudah terserang penyakit. Namun, kondisi akuarium yang tidak menguntungkan, bisa membuat mereka lebih sensitif terhadap penyakit. Misalnya, pada suhu air yang dingin, bisa membuat ikan guppy (terutama ikan guppy betina yang hamil) kedinginan. Ini bisa menyebabkan wabah ich.

Selain itu, ikan guppy juga rentan terhadap infeksi parasit dan jamur. Beberapa penyakit yang umum pada ikan guppy termasuk penyakit beludru, sirip dan ekor membusuk, dan heksamitiasis. Ini bisa menyebabkan kulit mengelupas, berdarah, atau bahkan berlubang di badan atau kepala.

6. Ikan guppy jantan cenderung agresif

ilustrasi ikan guppy (unsplash.com/Diogo Cardoso)

Jika kamu memilih memelihara ikan guppy jantan untuk meminimalkan perkembangbiakannya, sayangnya, ini mungkin bukan pilihan yang ideal. Ikan guppy jantan memiliki sifat yang agresif, baik sesama jenisnya atau terhadap ikan lain. Terlebih, jika tidak ada ikan guppy betina di sekitarnya.

Memelihara ikan guppy jantan dapat meningkatkan intensitas “perkelahian” di antara mereka dan menyebabkan kematian. Selain itu, kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, juga bisa  membuat stres dan meningkatkan agresivitasnya. Idealnya, dalam satu tangki atau akuarium, sebaiknya terdapat tiga ikan guppy betina untuk setiap ikan guppy jantan.

Ikan guppy merupakan ikan hias yang banyak diminati untuk hewan peliharaan akuarium. Mereka cantik dan tergolong mudah perawatannya. Namun, ada baiknya mengetahui masalah-masalah umum memelihara ikan guppy di atas sebelum memeliharanya biar bisa mengantisipasi risikonya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us