Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Biawak hijau (commons.wikimedia.org/Alicia Fagerving)

Biawak hijau merupakan biawak yang dapat ditemukan di Pulau Papua serta beberapa pulau yang berada di Selat Torres. Biawak dengan nama ilmiah Varanus prasinus ini hidup di dataran rendah. Mereka dapat ditemukan di hutan hujan, hutan bakau, serta perkebunan cokelat.

Biawak hijau memperoleh sebagian besar air yang dibutuhkan tubuhnya dari udara di sekitar mereka. Oleh karena itu, biawak hijau lebih banyak ditemukan di lingkungan yang lembap. Mari berkenalan dengan biawak hijau melalui fakta-fakta berikut, yuk!

1. Ekornya panjang

Biawak hijau (commons.wikimedia.org/TimVickers)

Biawak hijau memiliki warna kulit hijau gelap hingga hijau limau dengan garis-garis hitam tipis di sepanjang tubuh dan ekornya. Hewan ini memiliki ekor panjang yang dapat mencengkram. Biawak hijau akan menggunakan ekor ini serta cakarnya untuk mencengkram cabang-cabang pohon saat memanjat. Biawak hijau memiliki tubuh yang ramping dengan panjang sekitar 91 cm, dengan ekor yang panjangnya sekitar dua kali panjang tubuhnya.

2. Pemakan serangga

Biawak hijau (commons.wikimedia.org/NasserHalaweh)

Biawak hijau umumnya memakan serangga besar penghuni pohon, seperti belalang, laba-laba, kelabang, kumbang, serta serangga tongkat. Karena serangga tongkat biasanya berukuran besar dan panjang, biawak hijau akan mematahkan kaki serangga ini terlebih dahulu sebelum menelannya. Terkadang, biawak hijau juga memakan kepiting, burung, serta mamalia kecil seperti tikus.

3. Hidup di pohon

Biawak hijau (commons.wikimedia.org/Alicia Fagerving)

Biawak hijau hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari satu jantan dominan, beberapa jantan lainnya, serta betina, dan anak-anak mereka. Biawak ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di pohon dan sangat jarang turun ke lantai hutan. Biawak hijau aktif di siang hari dan akan aktif pula menangkap mangsanya di pohon. Ketika terdapat ancaman, biawak ini akan melarikan diri ke pepohonan, atau akan menggigit jika sudah sangat terpojok. 

4. Pendeteksi senyawa kimia

Biawak hijau (commons.wikimedia.org/Tylwyth Eldar)

Biawak hijau merupakan pendeteksi senyawa kimia yang sangat baik. Hewan ini mengartikan zat kimia menggunakan organ vomeronasal, yang merupakan dua reseptor sensorik yang berada di langit-langit mulut mereka. Untuk melakukan ini, biawak hijau akan merasakan senyawa kimia dengan lidah mereka yang kemudian ditransfer ke reseptor tersebut. Biawak ini umumnya mendeteksi senyawa kimia untuk mencari mangsa serta pasangan dari jarak jauh.

5. Berkembang biak dengan bertelur

Biawak hijau (commons.wikimedia.org/RedGazelle15)

Biawak hijau merupakan hewan ovipar atau hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Betina dapat bertelur tiga kali sepanjang tahun, dan sekali bertelur akan menghasilkan hingga lima butir. Individu betina biasanya bertelur di sarang rayap yang berada di tanah. Telur akan menetas setelah 160 hingga 190 hari inkubasi. Anak-anak rayap yang baru menetas akan memakan rayap beserta telur rayap yang berada di tempat mereka ditetaskan.

Biawak hijau memainkan peran sebagai predator dalam ekosistem mereka. Hewan ini memangsa banyak serangga serta vertebrata kecil, sehingga dapat membantu mengendalikan hama di wilayah yang mereka tinggali. Saat ini, persebaran populasi biawak hijau cukup luas dan melimpah. Semoga di masa depan populasi biawak hijau tetap dapat dipertahankan ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team