Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Black-naped monarch (pixabay.com/hartono subagio)
Black-naped monarch (pixabay.com/hartono subagio)

Black-naped monarch juga dikenal sebagai black-naped blue flycathcer. Mereka berada dalam famili Monarchidae dan memiliki nama ilmiah Hypothymis azurea. Penyebarannya cukup luas, berada di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Panjang tubuhnya mencapai 16 sentimeter. Kamu bisa membedakan jantan dan betina dengan mudah karena warna bulunya sangat kontras. Jantan punya bercak hitam yang khas di bagian belakang kepala dan setengah kerahnya hitam sempit.

Berbeda dengan beitna yang warnanya lebih kusam, sayapnya cokelat zaitun dan tidak ada tanda hitam di kepalanya. Tapi, beberapa populasi yang berkembang biak memiliki warna dan tanda berbeda tergantung wilayah jelajahnya. Misalnya jantan yang berada di Semenanjung India memiliki tanda hitam sangat jelas dan perutnya keputihan, sedangkan jantan di Sri Lanka tidak punya tanda hitam di tengkuk dan warnanya lebih keunguan.

Walaupun tidak banyak informasi mengenai mereka, fakta berikut ini masih bisa memberikan gambaran besar mengenai gaya hidup black-naped monarch di alam liar.

1. Wilayah penyebaran black-naped monarch

Black-naped monarch (commons.m.wikimedia.org/Francesco Veronesi)

Tempat perkembang biakan black-naped monarch berada di sepanjang area tropis di bagian selatan Asia, dari Iran dan Sri Lanka ke timur Indonesia dan Filipina. Spesies ini banyak ditemui di hutan lebat dan habitat berkayu lainnya. Animalia menginformasikan bahwa mereka ditemukan di hutan dataran rendah di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.

2. Pemakan serangga yang selalu waspada

Black-naped monarch (commons.m.wikimedia.org/Tareq's Photography)

Spesies burung ini punya kaki pendek dan selalu nampak tegak saat bertengger di area yang menonjol. Makanan utamanya adalah serangga dan sering berburu saat sedang terbang. Serangga yang dimakannya termasuk belalang, ngengat, kumbang, rayap, semut, tawon dan lebah. Menariknya, saat black-naped monarch waspada, bulu tengkuknya terangkat menjadi jambul runcing.

Terkadang, burung ini berkumpul dengan kelompok campuran dengan spesies lain, khususnya mereka yang tersebar di Ghats Barat. Penelitian di Sri Lanka menunjukkan bahwa habitatnya dipengaruhi oleh gangguan manusia sehingga mereka menjauh dari tepian sekitar 75 meter.

3. Betina membangun sarang dan jantan menjaganya

Black-naped monarch (commons.m.wikimedia.org/Sandujith)

Berdasarkan informasi dari iNaturalist, sarang black-naped monarch yang berbentuk mangkok dilapisi dengan jaring anyaman dan jamur dari genus Marasmius. Itu diketahui menghasilkan antibiotik dan bisa melindungi anak burung dari infeksi. Pembangunan sarang dilakukan oleh betina, sedangkan jantan menjaganya.

4. Apakah mereka bermigrasi?

Black-naped monarch (commons.m.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Burung ini tidak bermigrasi, tapi terdapat pergerakan lokal pada saat tertentu. Melansir Indian Birds The Dynamic Nature, populasi yang berada di dataran tinggi akan bergerak ke dataran rendah selama musim dingin. Itu dilakukannya untuk bertahan hidup dan mendapatkan sumber makanan yang lebih baik.

Setelah musim kawin, anak-anak black-naped monarch berpisah dan membangun wilayahnya sendiri di area baru. Di dalam wilayahnya, terjadi pergerakan lokal untuk mencari makan dan selama musim kawin.

5. Sistem perkawinan black-naped monarch

Black-naped monarch (commons.m.wikimedia.org/Ranieljosecastaneda)

Sistem perkawinan black-naped monarch adalah monogami, memiliki satu pasangan untuk waktu yang lama. Musim kawin di India terjadi dari bulan Maret hingga September. Sementara betina biasa menempatkan telurnya dari bulan Maret hingga Agustus di Asia Tenggara. Berbeda dengan mereka yang berada di Taiwan, baru mulai kawin dari bulan April hingga Juli.

Sama seperti spesies lainnya, black-naped monarch menjadi lebih teritorial saat musim kawin. Betina menempatkan tiga telur yang dierami oleh keduanya secara bergantian selama 12 hari. Mereka juga memberi makan dan merawat anak-anaknya bersama setelah menetas, dilansir Bali Wildilfe.

Sayangnya tidak banyak informasi mengenai black-naped monarch. Jadi kamu hanya tahu tentang wilayah penyebaran, menu makan dan sistem perkawinannya. Tidak ada informasi mengenai caranya mempertahankan diri dari pemangsa dan kecepatan terbangnya. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN, jumlah populasinya secara keseluruhan tidak diketahui. Akan tetapi, tren populasinya sejauh ini masih stabil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team