5 Fakta Blaise Pascal, Penemu Kalkulator Mekanik Pertama di Dunia 

Blaise Pascal kecil sempat menderita penyakit yang cukup aneh. Perutnya tiba-tiba membesar dan Pascal sempat mengalami kejang yang cukup parah hingga membuatnya meronta-ronta kesakitan.

Beberapa orang menganggap bahwa penyakit tersebut diakibatkan oleh sihir. Namun, keluarga Pascal tidak mempercayainya begitu saja.  Segala macam pengobatan pun dilakukan, tetapi hasilnya nihil.

Akhirnya keluarga mencoba untuk mencari seseorang yang dianggap telah menyihir Pascal. Setelah orang tersebut mengaku dan melakukan beberapa ritual penyembuhan, akhirnya kondisi Pascal berangsur-angsur pulih dan sehat kembali.

Saat baru berusia tiga tahun, Pascal harus kehilangan ibunya. Ayah Pascal yang merupakan seorang hakim, anggota kelas aristokrat, dan professional Prancis kemudian memutuskan untuk pindah tempat tinggal bersama anak-anaknya.

Saat itulah, ayah Pascal mengabdikan dirinya untuk mengajarkan berbagai pengetahuan pada anaknya. Di luar dugaan, pendidikan yang diberikan oleh ayahnya menghasilkan kemampuan intelektual yang luar biasa pada Pascal. Blaise Pascal pun tidak pernah mengenyam pendidikan secara formal sama sekali.

Ketertarikan Blaise Pascal terhadap ilmu matematika membuatnya menghasilkan sebuah teorema dalam bidang geometri proyektif, yang kemudian dikenal sebagai teorema Pascal. Teorema ini menjelaskan bahwa “Jika segi enam ditulis di bagian kerucut, maka tiga titik persimpangan dari sisi berlawanan terletak pada garis lurus”.

Hasil karya Pascal ini kemudian dikirimkan kepada matematikawan terkenal Prancis yaitu Rene Descartes. Melihat hasil teorema yang ditulis oleh seorang anak berusia 16 tahun itu membuat Descartes mengira bahwa teorema tersebut hasil tulisan ayah Pascal. Keren banget ya!

Saat ayah Pascal diangkat menjadi komisaris pajak, ia berniat untuk membantu ayahnya agar mudah dalam perhitungan perpajakan. Akhirnya Pascal membuat kalkulator mekanik yang mampu menjalankan fungsi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian secara langsung.

Karya ini menambah rentetan temuan Pascal yang luar biasa. Hasil temuan Pascal ini kemudian mendapatkan hak paten dari kerajaan, dan diberi nama sebagai kalkulator Pascal atau Pascaline.

Selama hidupnya, Blaise Pascal sering mengalami gangguan kesehatan, seperti sakit kepala dan sakit perut. Setelah kematian saudara perempuannya, kesehatan Blaise Pascal mengalami penurunan drastis.

Hingga akhirnya pada tahun 1662 Blaise Pascal dinyatakan meninggal di usianya yang baru 39 tahun. Hasil otopsi menunjukkan bahwa Blaise Pascal memiliki tanda-tanda TBC, kanker perut, hingga kanker otak yang membuatnya sering mengalami sakit kepala begitu parah.

Meskipun meninggal di usia yang cukup muda, Blaise Pascal telah banyak menorehkan karya-karyanya yang luar biasa untuk kemajuan teknologi saat ini. Kalian dapat mencontoh semangat Blaise Pascal dalam berkontribusi dalam bidang keilmuwan sesuai passion mu. Semangat ya!