Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Hewan yang Dianggap Hama Padahal Sangat Berjasa bagi Bumi

Bisakah Tupai Dipelihara (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Burung adalah penyerbuk yang membantu tanaman menghasilkan buah dan biji
  • Tupai membantu penyebaran benih tanaman, mendukung regenerasi hutan, dan penghijauan
  • Semut membantu aerasi tanah, menyebarkan benih, dan menjadi komposter alami

Ada jutaan spesies hewan yang hidup di Bumi dan banyak di antaranya hidup berdampingan dengan manusia. Sayangnya, banyak di antara mereka yang dianggap hama oleh manusia. Alasannya, jumlah mereka terlalu banyak, suka merusak tanaman, menyebarkan penyakit, dan sebagainya.

Padahal, banyak hewan yang kita anggap hama, ternyata sangat berjasa bagi Bumi. Jadi, jika jumlah mereka menurun atau bahkan punah, kelangsungan hidup makhluk hidup di Bumi bisa sangat terpengaruh. Kali ini, kita akan mencari tahu lebih dalam apa saja hewan yang dianggap hama padahal sangat berjasa bagi Bumi dan jasa apa yang mereka lakukan.

1. Burung

ilustrasi burung (pixabay.com/Francisco Corado Rivera)

Di sawah, burung kerap dianggap hama karena memakan biji-bijian. Padahal, burung adalah bagian istimewa dari ekosistem taman. 

Menurut Epic Gardening, burung memiliki banyak peran penting dalam membantu kesejahteraan taman. Pertama, burung adalah penyerbuk yang membantu tanaman menghasilkan buah dan biji. Burung kolibri khususnya sangat ahli dalam hal ini. 

Kedua, burung bertindak sebagai pembasmi hama alami dengan memakan berbagai serangga yang dapat mengganggu aktivitas berkebun, seperti nyamuk dan kutu daun. Burung pemangsa seperti burung hantu juga dapat membasmi hewan pengerat dan hama serupa lainnya yang berukuran lebih besar.

2. Tupai

ilustrasi tupai (pixabay.com/GeorgeB2)

Di negara di mana tupai umum ditemukan di sana, hewan ini kerap dianggap sebagai hama. Alasannya, mereka kerap merusak kabel, jendela, pintu, kain, mengacak-acak tempat sampah, dan menggali di taman.

Padahal, hewan pengerat satu ini berjasa besar dalam penyebaran benih tanaman, dikutip dari Earth and Human. Makanan utama tupai adalah biji-bijian yang mereka dapatkan dari pepohonan. Tupai juga suka menyimpan berbagai benih dan menguburnya di dalam tanah. Karena tupai lupa di mana ia mengubur benih, mereka menanam pohon baru dan mendukung regenerasi hutan. Artinya, mereka membantu perluasan hutan, berkontribusi terhadap keanekaragaman spesies, menjaga komposisi spesies, dan penghijauan.

3. Semut

ilustrasi semut (pixabay.com/sandeephanda)

Semut sering kali dianggap sebagai hama karena mengganggu aktivitas manusia. Namun, bagi alam, semut adalah sahabat!

Diikutip Epic Gardening, semut membantu aerasi tanah di sekitarnya secara efektif. Aerasi ini memungkinkan tumbuhan menerima lebih banyak udara dan air yang mereka butuhkan. Semut juga bertindak sebagai komposter alami, mengubah serangga mati menjadi pupuk agar tanaman dapat tumbuh subur. 

Semut juga membantu menyebarkan benih, menjadikannya bagian penting dari kelangsungan hidup berbagai spesies tanaman. Dengan cara ini, mereka berkontribusi besar terhadap lingkungan dan taman di seluruh dunia.

4. Gajah

ilustrasi gajah (unsplash.com/wolfgang_hasselmann)

Pembukaan hutan untuk dijadikan kebun dan rumah terus menerus merambah habitat gajah. Padahal, gajah memiliki jalur jelajah yang akan terus mereka lewati saat bermigrasi. 

Lalu, saat sedang melalui jalur jelajah, alangkah kagetnya mamalia raksasa ini saat melihat tempat yang biasa mereka gunakan untuk mencari makan telah menjadi kebun dan pemukiman. Terkadang, gajah juga merusak perkebunan untuk mencari makan. Ini membuat gajah kerap dianggap sebagai hama.

Diterangkan Earth and Human, satwa ini memiliki arti penting selama masa-masa sulit akibat kekeringan. Selama musim kemarau, gajah menggali lahan basah yang kering menggunakan gading dan belalainya yang besar, menyediakan air untuk dirinya sendiri dan spesies satwa liar lainnya. Tubuhnya yang besar juga berperan dalam membuat jalur baru sehingga area tersebut lebih mudah diakses oleh hewan lain. Mereka juga membantu penyebaran benih tumbuhan ke berbagai lokasi sehingga membuat keanekaragaman flora hutan tetap terjaga

5. Kelelawar

ilustrasi kelelawar (unsplash.com/James Wainscoat)

Mamalia terbang ini kerap dianggap hama tanaman karena sering memakan buah-buahan. Padahal,  kelelawar menempati posisi penting dalam ekosistem karena membantu regulasi serangga. Kebiasaan mereka memakan serangga membantu menjaga tanaman seperti pisang, mangga, dan kurma tetap tumbuh subur.

Beberapa spesies juga memberikan strategi penyerbukan yang penting untuk tanaman. Dijelaskan Interesting Engineering, aktivitas kelelawar telah membantu menghemat jutaan dolar dalam penggunaan pestisida. Karena alasan ini, keberadaan kelelawar mulai dilindungi di banyak negara.

6. Kumbang

ilustrasi kumbang macan (pixabay.com/Jürgen Richterich)

Beberapa jenis kumbang merupakan hama bagi kebun. Kumbang Jepang misalnya. Namun, sebagian besar kumbang sebenarnya sangat berguna untuk tanaman.

Dikutip Epic Gardening, salah satu peran kumbang adalah sebagai penyerbuk, yang membantu kelangsungan hidup tanaman berbunga. Mereka juga membantu mengendalikan populasi hama dengan memakan serangga yang tidak diinginkan di taman. Mereka juga bertindak sebagai komposter alami, mengubah sisa tumbuhan dan hewan yang membusuk menjadi pupuk bagi tanaman. 

7. Tikus

ilustrasi tikus (unsplash.com/Svetozar Cenisev)

Tikus mendapat reputasi buruk karena menyebarkan banyak penyakit dan merusak tanaman padi. Namun, dengan indera penciumannya yang tajam, mereka dapat dijadikan sebagai pendeteksi ranjau darat yang andal. 

Bahkan, menurut Global Diving, tikus adalah pendeteksi ranjau darat yang lebih efisien daripada detektor logam dan anjing. Dengan bantuan tikus, lahan yang sebelumnya tidak dapat digunakan bisa dimanfaatkan kembali dan menjadi produktif.

Demikianlah beberapa hewan yang kerap dianggap hama, padahal sangat berjasa bagi Bumi. Tidak apa-apa kamu menghalau mereka saat mengganggu, tapi jangan sampai membenci apalagi mengusik keberadaannya, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Achmad Fatkhur Rozi
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us