ilustrasi situasi di Puno, kota kecil di tepi Danau Titicaca sisi Peru (unsplash.com/Jeison Higuita)
Meskipun punya peran vital untuk menyokong kehidupan penduduk setempat, sayangnya danau ini tidak lepas dari isu polusi. Berdasarkan laporan dari National Geographic, sekitar 10 ribu ekor katak air Titicaca ditemukan mati di dekat muara sungai yang mengarah ke Danau Titicaca pada tahun 2016.
Tidak hanya itu, dilansir Eurosocial, danau yang dikeramatkan oleh orang-orang Inca ini telah tercemar oleh polusi yang berasal dari pembuangan limbah 23 kota di Peru dan Bolivia. Polutan lain berasal dari pertambangan emas, di mana para penambangnya menggunakan merkuri untuk memurnikan emas. Celakanya, residu toksik tersebut mengalir ke sungai yang menjadi salah satu sumber air Danau Titicaca.
Danau Titicaca merupakan danau yang disakralkan serta menjadi sumber kehidupan bagi mereka yang tinggal di kawasan sekitarnya. Sayang sekali bahwa faktanya meskipun dianggap suci, danau ini justru tercemar oleh berbagai polutan yang menyebabkan danau menjadi kotor dan fauna yang hidup di dalamnya menderita. Semoga dengan langkah yang tepat, permasalahan tersebut bisa diatasi, sehingga Danau Titicaca kembali menjadi danau yang bersih dan indah.