5 Fakta Enggang Jambul, Hidup di Hutan Tropis

Enggang jambul (white-crowned hornbill) adalah salah satu spesies hewan yang unik dan menarik. Bagaimana tidak, enggang jambul memiliki penampilan yang menarik dan keberadaannya memberikan kontribusi penting bagi ekosistem di mana mereka hidup.
Melihat dari penampilan fisiknya yang besar, enggang jambul adalah burung yang menarik perhatian banyak orang. Penasaran dengan keistimewaan hewan ini? Yuk, simak!
1. Anggota famili Bucerotidae

Enggang jambul (Berenicornis comatus) termasuk dalam famili Bucerotidae, keluarga burung bertanduk yang terkenal. Mereka memiliki ciri khas berupa tanduk yang besar dan bercabang di atas paruhnya.
Melansir Animalia Bio, spesies ini ditemukan di Semenanjung Malaya, Sumatra, dan Kalimantan. Dalam taksonomi, enggang jambul masuk ke dalam ordo Bucerotiformes dan genus Aceros.
2. Hidup di hutan tropis

Enggang jambul hidup di hutan-hutan tropis lebat, khususnya di daerah dengan vegetasi yang cukup tebal. Mereka biasanya ditemukan di ketinggian antara 500 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut.
Enggang jambul merupakan spesies yang endemik, artinya mereka hanya ditemukan di daerah tertentu dan tidak tersebar luas di seluruh dunia. Mereka memiliki kebiasaan hidup berkelompok dan sering terlihat dalam kelompok yang terdiri dari beberapa individu.
3. Hal yang membedakannya dengan spesies lain adalah jambul putih di atas kepalanya

Enggang jambul memiliki penampilan yang memukau. Mereka memiliki ukuran tubuh yang besar dengan panjang mencapai sekitar 75 cm. Dari sekian banyak jenis enggang, enggang jambul merupakan salah satu yang paling mencolok dengan adanya jambul putih di atas kepala yang berfungsi sebagai alat komunikasi.
Bulu tubuh mereka didominasi oleh warna hitam, sedangkan pada bagian bawah sayap terdapat bulu putih yang mencolok. Enggang jambul juga memiliki paruh yang besar dan kuat yang digunakan untuk mencari makanan.
4. Termasuk pemakan buah

Enggang jambul termasuk dalam kelompok pemakan buah. Diet mereka terdiri dari berbagai jenis buah-buahan, seperti buah ara, buah fig, dan berbagai jenis buah hutan lainnya. Mereka juga memakan serangga, reptil kecil, serta biji-bijian.
Peran mereka sebagai pemakan buah sangat penting dalam proses penyebaran biji-bijian melalui kotorannya. Ketika enggang jambul memakan buah, mereka mengeluarkan biji-bijian yang tidak dicerna melalui kotorannya di tempat yang berbeda, membantu penghijauan dan regenerasi hutan. Dengan memakan buah-buahan dan menyebarkan biji-bijian, enggang jambul membantu dalam proses dispersi biji dan pertumbuhan tanaman baru di berbagai area hutan yang mereka huni.
5. Rentan akan kepunahan

Melansir Khao Sok National Park, enggang jambul (white-crowned hornbill) memiliki status konservasi pada daftar merah IUCN sebagai "Hampir Terancam". Menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature), enggang jambul menghadapi risiko kepunahan di alam liar karena adanya ancaman dan tekanan terhadap habitat alaminya. Perusakan hutan dan deforestasi menjadi faktor utama yang mempengaruhi penurunan populasi enggang jambul.
Dengan berbagai fakta menarik ini, semoga kamu dapat lebih mengapresiasi keindahan dan pentingnya enggang jambul dalam ekosistem. Melalui upaya konservasi yang berkelanjutan, kita bisa menjaga agar enggang jambul tetap menghiasi hutan-hutan tropis dan terus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Mari bersama-sama melindungi dan melestarikan spesies yang unik ini untuk masa depan yang lebih baik.