Famili Scatophagidae, atau yang lebih dikenal dengan sebutan keluarga ikan scat, adalah kelompok ikan yang tergolong dalam ordo Perciformes. Famili ini terdiri dari beberapa spesies yang unik dan menarik.
Dalam artikel ini, kamu akan menjelajahi lima fakta menarik tentang famili Scatophagidae yang mungkin belum banyak diketahui. Yuk, simak!
Menurut data Fish Base, famili Scatophagidae terdiri dari sekitar 4 spesies yang telah diidentifikasi. Beberapa contoh spesies yang termasuk dalam famili ini adalah Scatophagus argus, Scatophagus tetracanthus, dan Scatophagus argus rubifrons. Scatophagus argus memiliki ciri khas berupa totol belang-hitam yang mencolok di tubuhnya.
Scatophagus tetracanthus memiliki pola garis-garis hitam yang mencolok pada tubuhnya. Scatophagus argus rubifrons, di sisi lain, memiliki sirip merah yang mencolok, khususnya pada sirip punggungnya.
Famili Scatophagidae umumnya ditemukan di perairan tropis dan subtropis, terutama di wilayah Indo-Pasifik. Mereka biasanya hidup di dekat pantai, di sepanjang terumbu karang, estuari, dan sungai dengan air payau. Dilansir Badmans Tropical Fish, kelompok ikan ini kebanyakan terdapat di Australia, Jepang, Sri Lanka, Afrika, dan New Guinea.
Famili Scatophagidae memiliki ciri khas yang membedakan mereka dari kelompok ikan lainnya. Mereka memiliki tubuh pipih dan agak memanjang dengan sirip punggung yang panjang dan agak datar. Ukuran tubuh mereka dapat bervariasi, tergantung pada spesiesnya. Mengutip Life of Fish, mereka biasanya dapat tumbuh hingga 15 inci panjangnya.
Salah satu ciri khas yang menarik dari kelompok ikan ini adalah adanya kumis di bagian bawah rahangnya. Kumis ini digunakan untuk membantu mereka mencari makan di dasar perairan, seperti serangga, krustasea, dan detritus. Selain itu, mereka juga memiliki sirip ekor yang panjang dan melengkung, yang memberikan mereka kemampuan berenang yang baik.
Famili Scatophagidae adalah hewan omnivora, yang berarti mereka memakan berbagai jenis makanan, baik tumbuhan maupun hewan. Mereka cenderung mencari makan di dasar perairan, mengais-ngais sedimen dan mencari makanan yang terdapat di antaranya. Makanan yang menjadi sumber utama mereka adalah moluska, krustasea kecil, invertebrata, serta alga dan tumbuhan air.
Selain itu, mereka juga memiliki perilaku unik dalam mencari makan. Mereka sering menggunakan teknik koproliti, yaitu mengeluarkan kotoran atau tinja di dekat substrat perairan, kemudian mengamati dan mencari makanan dari sisa-sisa organik yang ada di sekitarnya. Inilah sebabnya mengapa mereka dikenal dengan nama ikan Scat, yang mengacu pada perilaku ini.
Famili ini memiliki nilai penting dalam dunia akuarium dan industri perikanan. Karena keindahan warna dan pola tubuhnya, mereka sering menjadi daya tarik utama dalam akuarium air tawar maupun air asin. Mereka memberikan sentuhan keunikan dan keindahan visual di dalam akuarium, serta memberikan variasi bagi pemilik akuarium yang ingin memiliki ikan yang berbeda dari yang lazim.
Selain itu, dalam industri perikanan, beberapa spesies ikan scat juga memiliki nilai komersial. Beberapa spesies dikembangbiakkan secara komersial untuk tujuan perdagangan ikan hias. Permintaan akan ikan ini terus meningkat, terutama di pasar global.
Famili Scatophagidae atau keluarga ikan scat menawarkan keunikan dan keindahan yang menarik dalam dunia reptil. Dengan variasi spesies, habitat yang beragam, dan perilaku unik dalam mencari makan, ikan ini menjadi subjek yang menarik untuk dipelajari dan diamati. Peran mereka dalam dunia akuarium dan industri perikanan juga menunjukkan pentingnya menjaga keberagaman hayati dan ekosistem perairan.