Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ikan Oskar, Primadona di Kalangan Penggemar Ikan Hias 

Ikan oskar (commons.wikimedia.org/Lukaso40)

Ikan oskar atau oscar fish merupakan salah satu spesies akuarium yang paling populer dengan perilaku dan warna yang sangat mencolok. Mereka berada dalam famili Cichlidae yang sangat besar, mencakup hingga 3.000 spesies, dan memiliki nama ilmiah Astronotus ocellatus. Nama Astronotus sendiri berasal dari kata Yunani "Astra" yang berarti bintang dan "noton" yang berarti punggung, sementara ocellatus dalam bahasa Latin berarti "mata kecil" yang menggambarkan bintik merah seperti mata di dasar sirip ekornya.

Ikan oskar juga salah satu ikan yang paling umum dipelihara dalam akuarium. Kebanyakan penggemar ikan hias pasti pernah mendengar tentang ikan oskar saat memelihara ikan hias dan banyak dari mereka yang telah memeliharanya di akuarium rumah. Dari genus Astronotus sendiri hanya terdapat dua spesies dan ikan oskar sebagai salah satu yang paling menonjol. Setidaknya, ada beberapa fakta berikut ini yang membuat ikan oskar menjadi primadona di kalangan penggemar ikan hias.

1. Mempunyai habitat yang luas dan beragam

Ikan oskar (commons.wikimedia.org/Whaldener Endo)

Ikan oskar ialah ikan air tawar yang berasal dari Amerika Selatan, terutama di sepanjang Sungai Amazon dan Orinoco serta anak-anak sungainya. Dilansir Animal Diversity, habitat alaminya mencakup berbagai negara seperti Brasil, Kolombia, Peru, Argentina, Paraguay, Uruguay, dan Venezuela. Selain itu, ikan ini juga ditemukan di beberapa wilayah seperti Surinam dan Guyana Prancis.

Tambahan lagi, ikan oskar hidup di perairan dangkal yang tenang, seperti sungai atau cekungan air tawar dengan pH netral (6--8) dan tingkat kesadahan sedang. Suhu optimal bagi mereka berkisar antara 22--25 derajat Celsius. Sebagai ikan yang lebih banyak beraktivitas di dasar perairan, ikan oskar cenderung memilih habitat dengan dasar berlumpur atau berpasir untuk mencari makanan.

2. Ukuran dan ciri khas fisiknya

Ikan oskar (commons.wikimedia.org/Elma)

Sumber yang sama menyebutkan bahwa, ikan oskar memiliki ukuran tubuh yang cukup besar untuk ikan air tawar, dengan panjang rata-rata sekitar 35 cm dan berat sekitar 1,58 kg saat dewasa. Kendatipun terdapat berbagai variasi dari spesies ini, ikan oskar liar umumnya berwarna hijau tua atau cokelat dengan corak oranye, merah, dan kuning di sisi tubuhnya.

Ikan oskar pun memiliki sirip berbentuk kipas yang gelap dengan tepian berwarna lebih terang. Matanya tampak unik dengan warna dasar gelap yang dihiasi garis merah tipis di sekelilingnya, sedangkan bibirnya tebal dan berdaging. Berbagai variasi ikan oskar yang telah dikembangkan mencakup bentuk sirip yang lebih panjang, warna hitam pekat, corak merah lebih dominan, hingga tubuh putih dengan pola oranye yang tersebar di seluruh tubuh.

3. Kebiasaan hidup di alam liar

Ikan oskar (commons.wikimedia.org/Lukaso40)

Ikan oskar dikenal sebagai ikan yang sangat teritorial, baik di alam liar maupun di akuarium. Setelah menetapkan wilayahnya, ikan ini akan bersikap agresif terhadap ikan lain yang mencoba mendekat. Ukuran wilayah yang mereka kuasai bervariasi, tergantung pada ukuran tubuh, tingkat agresivitas, dan kondisi lingkungan sekitarnya. Tambahan pula, ikan oskar memiliki umur yang cukup panjang, dengan masa hidup yang dapat mencapai 10 hingga 20 tahun, lho.

4. Pemakan segalanya yang rentan terkena parasite

Ikan oskar (commons.wikimedia.org/Lukaso40)

Ikan oskar merupakan omnivora yang memiliki pola makan beragam di habitat aslinya. Mereka mengonsumsi serangga beserta larvanya, ikan kecil, udang air tawar, siput, kerang, serta sisa-sisa organik di dasar perairan. Selain itu, mereka juga memakan ganggang, kacang-kacangan, dan buah-buahan yang jatuh ke dalam air sebagai bagian dari sumber nutrisi alami mereka. 

A-Z Animals menginformasikan bahwa, ikan oskar rentan terhadap berbagai parasit. Beberapa penyakit yang sering menyerang adalah infeksi parasit seperti Ichthyophthirius multifiliis dan trematoda. Ikan ini juga bisa mengalami gangguan seperti penyakit insang Dactylogyrus gill flukes serta hole-in-the-head disease, yang diduga berhubungan dengan parasit Hexamita, kendatipun penyebab pastinya masih belum sepenuhnya diketahui oleh para peneliti.

5. Siklus reproduksi ikan oskar

Ikan oskar (commons.wikimedia.org/Ashish Ghosh)

Melansir Animal Diversity, ikan oskar mempunyai sifat monogami dan mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 14 bulan. Salah satu ciri khas mereka adalah sulit dibedakan antara jantan dan betina, kecuali saat menjelang pemijahan, ketika organ reproduksi mulai tampak. Organ pada betina berbentuk pendek dan lebar dengan ujung datar, sedangkan pada jantan lebih panjang, tipis, melengkung, dan runcing. Setelah organ reproduksi muncul, proses pemijahan biasanya terjadi dalam waktu 48 jam.

Saat bertelur, betina akan melewati batu beberapa kali untuk melepaskan telur, kemudian jantan mengikuti dengan membuahi telur yang telah diletakkan. Proses ini berlangsung sekitar tiga jam dan menghasilkan susunan telur yang rapi di area sekitar 15 cm. Dalam satu tahun, ikan oskar dapat mengalami tiga hingga empat kali siklus reproduksi, menghasilkan sekitar 300 hingga 3.000 telur per siklus. Jumlah telur yang dihasilkan bergantung pada ukuran betina, di mana betina yang lebih kecil biasanya bertelur 300-500 butir, sementara betina yang lebih besar mampu menghasilkan hingga 2.500-3.000 butir telur.

Ikan oskar memang menjadi salah satu primadona di kalangan penggemar ikan hias dengan berbagai keunikannya. Tambahan pula, status konservasinya masih tergolong aman atau berisiko rendah (least concern) menurut IUCN. Di balik semua itu, pesona ikan oskar tetap memikat hati para penggemar ikan hias dengan keindahan dan karakteristik uniknya, ya. Tertarik memelihara ikan oskar di rumah?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Huda Santri Adji
EditorHuda Santri Adji
Follow Us