5 Fakta Ikan Serigala Atlantik, Si Menyeramkan yang Terancam Punah

Rata-rata usia dari ikan serigala atlantik adalah 20 tahun. Bagi keluarga ikan, usia tersebut tentu terbilang cukup panjang. 

Sayangnya, menurut America Oceans, usia sebelum ikan ini dapat bereproduksi terbilang cukup panjang. Mereka baru dapat kawin dan bertelur pada usia 8 sampai 10 tahun atau kira-kira setengah dari rata-rata masa hidup mereka. Meskipun demikian, dalam urusan mengurus anak ternyata ikan serigala atlantik termasuk yang terbaik, lho.

Berbeda dengan kebanyakan ikan yang baru akan membuahi telurnya ketika sudah dikeluarkan dari tubuh betina, ikan serigala atlantik akan membuahi telurnya ketika masih di dalam perut betina. Selain itu, telur-telur yang relatif berukuran besar itu juga akan dijaga oleh jantan maupun betina secara bersamaan. Perilaku ini adalah sesuatu yang jarang ditemukan dalam dunia ikan, lho.

Habitat dari ikan serigala atlantik ada di dasar laut dengan banyak bebatuan dan celah yang memiliki kedalaman sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Di habitatnya tersebut, ada begitu banyak jenis biota laut yang bisa jadi santapan bagi ikan ini. Namun, ternyata mereka punya menu favoritnya sendiri, lho.

Dilansir British Sea Fishing, ikan serigala atlantik lebih memilih untuk memburu hewan dengan cangkang keras, seperti bulu babi, bintang laut, kerang, hingga kepiting. Bahkan, mereka sebenarnya sangat jarang menargetkan ikan lain sebagai santapannya kendati memiliki gigi yang dapat dengan mudah mengonyaknya.

Keunikan utama dari ikan serigala atlantik ada gigi-gigi besarnya. Bahkan, julukan "serigala" pada namanya juga diperoleh berkat susunan giginya yang memang mirip seperti serigala di daratan.

Menariknya, kekuatan gigitan dari ikan ini termasuk cukup kuat untuk ukurannya. Hal ini tentu tidak mengherankan mengingat mangsa utamanya adalah hewan-hewan bercangkang keras.

Dilansir American Oceans, gigi pada ikan serigala atlantik terbentuk pada struktur yang terdiri dari beberapa baris berbentuk khusus. Pada bagian depan, ada 6 buah gigi taring yang terbagi di rahang atas dan rahang bawahnya.

Lalu pada rahang bawahnya juga terdapat sepasang gigi geraham yang terletak tepat di belakang taring. Terakhir, pada rahang atas terdapat 3 baris gigi penghancur, 4 pasang molar, dan gigi tumpul yang berbentuk kerucut. Susunan gigi inilah yang juga membuat mereka dapat dengan mudah dibedakan dengan ikan serigala jenis lain.

Melihat seekor ikan yang bisa tumbuh hingga 1,8 meter dan punya gigi kuat yang mampu menghancurkan cangkang keras hewan-hewan laut tentu membuat kita berpikir apakah ikan ini berbahaya untuk manusia atau tidak. Sebab, dunia laut yang serba misterius membuat kita harus ekstra hati-hati jika bertemu dengan penghuninya.

Beruntungnya, kita masih bisa bernafas lega jika bertemu dengan ikan ini. Menurut Oceana, ikan serigala atlantik justru merupakan ikan yang cenderung pemalu dan takut pada manusia. Mereka baru akan menunjukkan sifat agresifnya jika diprovokasi ataupun diusik sarangnya. Bahkan, sebenarnya kasus manusia yang digigit oleh ikan ini benar-benar jarang terjadi, kendati mereka sering diburu oleh manusia.

Meski memiliki penampilan yang menyeramkan, ternyata ikan serigala atlantik tetap tidak bisa lepas dari jeratan manusia. Seperti yang telah disebutkan di atas, mereka kadang diburu ataupun tak sengaja terjaring oleh jaring nelayan ketika sedang melaut.

Menurut British Sea Fishing, ikan serigala atlantik dijadikan sebagai ikan konsumsi di Inggris. Biasanya, mereka dijadikan sebagai keripik maupun dijual dengan daging fillet. Sayangnya, metode perburuan ikan yang semakin modern juga turut berdampak pada populasi mereka. Selain itu, masa reproduksi yang lamban juga berpengaruh pada pengurangan jumlah ikan ini di alam liar.

Disebutkan kalau tiap tahunnya populasi ikan ini terus menyusut karena perburuan oleh nelayan. Bukan hanya itu, sarang mereka juga tak jarang rusak karena terkena jebakan nelayan. Disebutkan kalau dalam kurun waktu 1980-an ikan ini diburu sekitar 1.200 ton per tahun. Akan tetapi, angka tersebut telah turun menjadi sekitar 30 ton per tahun pada tahun 2000-an. 

Jangan nilai buku dari sampulnya. Mungkin kalimat tersebut paling tepat disematkan pada ikan serigala atlantik. Sebab, dibalik penampilannya yang sangar itu, ikan ini justru cenderung menghindari manusia. Kira-kira, apakah kamu tertarik untuk melihat satwa laut yang satu ini secara langsung?